Berbagai Penyebab Nyeri Payudara, Kapan Harus ke Dokter?
dr. Vidya Hartiansyah
19-02-2021

Berbagai Penyebab Nyeri Payudara, Kapan Harus ke Dokter?

Nyeri pada payudara adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan wanita yang kadang menimbulkan rasa cemas, meskipun sebenarnya bila tidak disertai dengan gejala lain biasanya bukanlah tanda adanya penyakit kanker payudara.

Rasa nyeri pada payudara dapat berupa nyeri ketika tersentuh, nyeri berdenyut, tajam, seperti terbakar, atau terasa kencang, yang dapat dirasakan terus menerus atau sesekali.

Nyeri pada payudara biasanya dirasakan sebelum menstruasi yang disebut dengan nyeri siklik (berkaitan dengan siklus menstruasi normal). Apabila payudara terasa nyeri tidak berkaitan dengan siklus menstruasi, disebut dengan nyeri payudara non siklik.

  1. Nyeri Payudara Siklik

Nyeri payudara siklik dirasakan sekitar satu minggu (atau lebih) sebelum menstruasi. Nyeri ini biasanya dirasakan wanita berusia 20 hingga 40 tahunan yang sedang menuju menopause.

Nyeri yang dirasakan bervariasi, kadang disertai dengan payudara terasa bengkak atau penuh dan dapat dirasakan pada salah satu atau kedua payudara. Nyeri kadang menyebar hingga ke ketiak, ke lengan atau ke bahu.

Nyeri payudara siklik berkaitan dengan perubahan kadar hormon dalam sikuls menstruasi. Nyeri biasanya menghilang ketika menstruasi di mulai, dan akan berhenti ketika seorang wanita sudah menopause.

  1. Nyeri Payudara Non-siklik

Nyeri payudara non-siklik tidak berkaitan dengan siklus menstruasi, dapat dirasakan terus menerus atau hilang timbul.

Biasanya hanya dirasakan di salah satu payudara di area tertentu, tetapi juga dapat menyebar.

Penyebab nyeri non-siklik tidak diketahui dengan jelas, akan tetapi lebih sering terjadi setelah seorang wanita memasuki masa menopause.

Nyeri payudara non-siklik dapat berkaitan dengan beberapa hal, seperti:

  • Penyakit payudara jinak (bukan kanker)
  • Cedera pada payudara atau bagian tubuh lain seperti leher, bahu atau punggung, yang dapat disalahartikan menjadi nyeri payudara
  • Pembedahan payudara sebelumnya
  • Infeksi pada payudara, seperti mastitis atau abses payudara
  • Ukuran payudara yang besar
  • Stress dan kecemasan
  • Akibat efek samping obat tertentu (misalnya antidepresan, oxymethone, diuretik, obat-obat hormon, obat jantung (digitalis), metildopa (obat tekanan darah tinggi), dan obat herbal seperti ginseng)

Nyeri payudara non-siklik seringkali menghilang dengan sendirinya.

Apa Penyebab Nyeri Payudara?

Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan nyeri pada payudara. Akan tetapi seperti telah disebutkan di atas, nyeri pada payudara sendiri biasanya bukan disebabkan oleh kanker payudara.

  1. Hormon

Penyebab utama nyeri payudara pada wanita adalah perubahan hormon.

Anda tidak perlu khawatir bila nyeri pada payudara dirasakan hilang timbul sebelum menstruasi. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi menyebabkan payudara membengkak dan menimbulkan nyeri.

Nyeri pada payudara juga dapat menjadi tanda awal dari kehamilan karena meningkatnya hormon.

  1. Cedera Payudara

Gejala nyeri pada payudara yang cedera dapat dirasakan selama beberapa hari hingga beberapa minggu setelahnya.

Apabila nyeri tidak juga membaik dan disertai dengan beberapa gejala berikut ini, segera konsultasikan dengan dokter:

  • Ada pembengkakan atau benjolan di payudara
  • Payudara terasa hangat/panas dan memerah
  • Ada lebam/memar yang tidak menghilang
  1. Bra yang Tidak Tepat

Ukuran bra yang tidak sesuai dengan payudara juga dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Nyeri biasanya dirasakan ketika sedang berolahraga.

  1. Masalah pada Otot, Tulang atau Jaringan di Sekitar Payudara

Adanya masalah atau penyakit pada otot, tulang atau jaringan di sekitar payudara dapat memberikan kesan nyeri pada payudara. Masalah tersebut misalnya:

  • Otot tertarik
  • Cedera di dada (misalnya terbentur atau terpukul)
  • Peradangan di sekitar tulang iga
  • Patah tulang
  1. Sedang Menyusui

Wanita yang sedang menyusui dapat mengalami nyeri pada payudara karena beberapa sebab, misalnya:

  • Karena salah perlekatan sehingga puting cedera
  • Proses ‘let down reflex’ (ketika air susu mengalir ke mulut bayi)
  • Nyeri pada puting akibat tergigit, kering, terbelah atau adanya infeksi (mastitis)
  1. Kista Payudara

Kista adalah sebuah kantung yang berisi cairan. Kista umumnya tidak berbahaya dan bila tidak ada keluhan, biasanya operasi tidak diperlukan, akan tetapi tetap diperlukan pemeriksaan dan pemantauan oleh dokter.

  1. Kanker Payudara

Nyeri pada payudara dapat menjadi tanda adanya kanker payudara, akan tetapi hal ini sangat jarang. Nyeri pada payudara yang merupakan tanda kanker payudara disertai dengan gejala lainnya, yaitu:

  • Perubahan bentuk dan atau kulit payudara. Kulit payudara menebal atau ada lekukan (seperti tertarik ke dalam) atau seperti kulit jeruk
  • Payudara memerah atau ada perubahan warna
  • Keluar cairan dari puting (dapat berupa darah atau nanah)

Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki keluhan tersebut.

Bagaimana Menentukan Penyebab Nyeri pada Payudara?

Dokter akan menanyakan riwayat nyeri payudara dan riwayat kesehatan Anda, kemudian akan dilakukan pemeriksaan payudara.

Apabila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab nyeri, terutama bila ditemukan benjolan pada payudara.

Pemeriksaan payudara antara lain USG payudara, Mammografi, CT scan atau MRI, dan biopsi.

Anda juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan teratur. Dengan pemeriksaan ini, Anda dapat mengetahui apabila ada perubahan di payudara Anda.

pemeriksaan payudara sadaripemeriksaan sadarikanker payudara

Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id

Bagaimana Cara Mengatasi Nyeri pada Payudara?

Baik nyeri payudara siklik maupun non-siklik diberikan penanganan yang sama, meskipun nyeri payudara non-siklik biasanya lebih sulit diatasi.

  1. Obat Anti Nyeri

Anda dapat mengkonsumsi obat anti nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol dan ibuprofen untuk mengatasi nyeri payudara.

Baca aturan pakai, efek samping dan kontraindikasi sebelum mulai mengkonsumsi obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki pertanyaan mengenai obat-obatan tersebut, terutama bila Anda memiliki masalah seperti asma, ulkus atau luka lambung dan penyakit ginjal.

Selain itu, Anda dapat mencoba menggunakan anti nyeri yang dioleskan langsung ke kulit.

Vitamin E dan primrose oil dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri pada payudara.

  1. Diet dan Gaya Hidup

Beberapa tips berikut dapat Anda coba untuk membantu mengurangi nyeri pada payudara:

  • Mengurangi konsumsi kafein, garam dan alkohol
  • Makan makanan rendah lemak
  • Banyak makan serat
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok
  • Menggunakan bra yang sesuai (menopang payudara dengan baik)
  • Terapi relaksasi, misalnya akupuntur, aromaterapi, pada sebagian wanita dapat membantu mengurangi nyeri terutama nyeri payudara siklik
  1. Obat Hormonal

Terkadang nyeri pada payudara dirasakan ketika seorang wanita mulai menggunakan pil kontrasepsi, bila hal ini yang menyebabkan nyeri payudara Anda, Anda dapat mengganti jenis kontrasepsi menggunakan alat kontrasepsi non hormonal, seperti kondom, IUD, atau diafragma.

Apabila nyeri yang dirasakan sangat mengganggu (sangat nyeri atau dirasakan dalam waktu yang lama), dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat penekan hormon untuk mengatasi keluhan Anda.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter Bila Ada Keluhan Nyeri pada Payudara?

Keluhan nyeri pada payudara dapat membuat penderitanya merasa terganggu, khawatir atau takut terkena kanker payudara.

Kekhawatiran itu sendiri dapat menimbulkan stress dan kecemasan tersendiri yang tidak baik bagi kesehatan.

Pada sebagian besar kasus, nyeri pada payudara tidak disebabkan oleh kanker dan tidak meningkatkan risiko terkena kanker. Meskipun begitu, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhan nyeri payudara Anda terutama apabila:

  • Nyeri tidak berkurang setelah Anda mengkonsumsi obat anti nyeri atau nyeri memburuk
  • Nyeri dirasakan di satu area spesifik di payudara
  • Nyeri disertai demam, menggigil
  • Ada perubahan pada payudara, misalnya teraba hangat, memerah dan bengkak, teraba benjolan, keluar cairan dari puting
  • Ada riwayat kanker payudara dalam keluarga

Bisakah Nyeri pada Payudara Dicegah?

Anda dapat mencoba cara-cara berikut ini untuk mengurangi nyeri pada payudara.

  • Apabila memungkinkan, hindari terapi hormon
  • Hindari obat-obatan yang memiliki efek samping nyeri pada payudara
  • Gunakan bra yang dapat menopang payudara dengan baik
  • Hindari aktivitas atau olahraga yang terlalu berlebihan atau terlalu banyak melakukan gerakan mengangkat

 

 

 

 

Referensi:

  • https://breastcancernow.org/information-support/have-i-got-breast-cancer/benign-breast-conditions/breast-pain
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breast-pain-10-reasons-your-breasts-may-hurt
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-pain/symptoms-causes/syc-20350423
  • https://www.nhs.uk/conditions/breast-pain/
  • https://www.powerofpositivity.com (Gambar Cover)