medicastore
08-03-2004

Rokok Dapat Merusak Sistem Reproduksi

Dalam sebuah harian di Inggris baru-baru ini (HealthDay News) dikemukakan tentang sebuah penelitian yang melaporkan bahwa merokok dapat merusak sistim reproduksi seseorang dan mengurangi peluang untuk memiliki anak yang sehat.

Mereka menganjurkan bagi pasangan yang berencana memiliki anak sebaiknya menghindari kebiasaan merokok.

Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa.

"Banyak sekali efek buruk yang ditimbulkan akibat merokok yang sangat merugikan : 50%-60% merupakan efek yang merusak kesehatan, sisanya dapat menyebabkan kematian," demikian menurut Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation's Tobacco Control Resource Centre. "Itu sebabnya masalah reproduksi pria maupun wanita perlu mendapat sorotan tersendiri'

Pada penelitian yang dilakukan Dr. Jones ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.

Demikian pula pada wanita atau pria perokok yang sedang dalam terapi untuk mendapatkan keturunan, akan memiliki respon yang kurang baik terhadap terapi tersebut.

Menurut Dr. Jones lagi, pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran.

Penelitian tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok.

120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per tahunnya.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita perokok dihadapkan pada berbagai macam masalah yaitu : beresiko tinggi terkena penyakit jantung bila menggunakan pil kontrasepsi, menopause dini, dan kanker rahim. Resiko juga dapat terjadi pada proses kelahiran seperti: komplikasi pada plasenta, ketuban pecah dini, bayi lahir prematur dan berat lahir rendah, serta kematian bayi.

Pada bayi-bayi yang ibunya perokok memiliki resiko tinggi mengalami SIDS (kematian mendadak), infeksi telinga, gangguan pernapasan, mendapat serangan asma, serta serangan asma yang lebih berat bila sebelumnya sudah ada riwayat asma.

Penelitian mencatat bahwa semakin banyak merokok otomatis semakin berat pula efek samping yang ditimbulkan, dan bila berhenti merokok maka secara dramatis akan langsung mengurangi efek samping yang terjadi.

"Hasil penelitian tersebut jelas-jelas menunjukkan bahwa merokok dapat merusak generasi yang akan datang", kata Deborah Arnott, direktur dari salah satu organisasi anti-rokok di Inggris. Katanya lagi, "Berhenti merokok harus menjadi prioritas utama bagi pasangan yang ingin memiliki anak."

"Dengan berhenti merokok, yang terpenting bukan hanya meningkatkan peluang mendapatkan keturunan, namun juga memberikan awal kehidupan yang lebih baik pada anak yang akan dilahirkan," lanjutnya. "Lebih dari 17.000 anak di Inggris dirawat di rumah sakit setiap tahunnya disebabkan oleh gangguan pernapasan yang terjadi akibat terpapar dengan asap rokok orangtua mereka. Dengan berhenti merokok, para orangtua tidak hanya memperbaiki kesehatannya sendiri tetapi juga mengurangi resiko timbulnya penyakit pada anak seperti asma dan pneumonia."

Kabar baiknya, saat ini di Amerika dan Eropa sedang ramai-ramainya digalakkan kampanye anti-rokok. Bagaimana di Indonesia? Moga-moga pemerintah secepatnya mengikuti "trend" yang sangat bagus ini.

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?
Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah merokok sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti merokok sebulan sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk membantu menghilangkan kebiasaan merokok anda. Banyak sekali tehnik yang ditawarkan, carilah yang paling cocok untuk dilakukan.

Berikut ada 7 cara berhenti merokok yang kami anjurkan:
  1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.
  2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti "Anda sekarang bukan perokok" dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi - di tempat tidur, atas meja dsb.
  3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.
  4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan merokok.
  5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu dengan tegas "Saya tidak merokok".
  6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk membantu anda membuang kebiasaan merokok ini.
  7. Melawan keinginan untuk merokok :
    • Mengalihkan perhatian ketika anda ingin merokok. Katakan pada diri anda "Nanti!!" dan lakukan hal-hal positif lainnya.
    • Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan perlahan-lahan.
    • Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh atau cola.
    • Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca buku dsb.
    • Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit setiap sesi.
    • Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok.
    • Kunyah sesuatu seperti permen karet, dsb.
    • Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti merokok.
Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi, serta nafsu makan bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang sendiri setelah tiga sampai empat minggu.