Sering Mengalami Sakit Pinggang?...Waspada Batu Ginjal
zaky hasan-medicastore.com
11-05-2015

Sering Mengalami Sakit Pinggang?...Waspada Batu Ginjal

Sakit pinggang bisa disebabkan banyak faktor/sebab, diantaranya : kesalahan Anda duduk, berdiri, bekerja, kebiasaan mengangkat sesuatu, gaya hidup, merokok, aktivitas olahraga, kebiasaan makan, minum, stress, jenis kelamin, Usia dan bahkan faktor keturunan ikut menentukan keluhan menjadi pemicu terjadinya nyeri pinggang. Namun pada artikel kali ini akan dibahas sakit ataupun nyeri pinggang yang disebabkan akibat batu ginjal.

Apa itu batu ginjal ?

Batu ginjal sendiri merupakan material padat yang terbentuk akibat reaksi kimia di dalam ginjal atau sepanjang saluran kemih, dapat berukuran sekecil pasir sampai sebesar bola golf. Batu ginjal merupakan salah satu keluhan nyeri yang sangat umum dan mengganggu. Umumnya batu ginjal terjadi pada usia 20-40 tahun dan lebih banyak dialami oleh pria.

Normalnya, urin atau air seni mengandung bahan kimia yang mencegah terbentuknya batu, namun pada beberapa individu dengan ataupun tanpa faktor risiko, kristal di urin yang seharusnya keluar justru melekat pada dinding di saluran kemih.

Batu di ginjal dan saluran kemih

Gambar Batu Di Ginjal Dan Saluran Kemih/Ureter

Sumber : http://khanzabeautyshop.com

Jenis/Tipe Batu Ginjal

  • Tipe paling umum dari batu ginjal terbentuk dari Kalsium. Kalsium sendiri merupakan elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Kalsium yang tidak terpakai dibuang melalui ginjal, pada beberapa individu yang rentan, kalsium tersebut dapat membentuk batu (75-85%) . 
  • Struvit merupakan tipe batu berikutnya yang berasal dari produk sisa metabolisme amonia (10-15%). 
  • Batu asam urat dapat terbentuk apabila terlalu banyak asam urat dalam kandungan purin (5%). 
  • Terakhir, batu yang terbentuk dari cystine yang jarang dan pada umumnya merupakan genetik.

Bentuk dan jenis batu ginjal

Gambar Dan Bentuk Batu Ginjal

Sumber : www.columbusvetcare.com

Apa Saja Penyebab Nyeri Pinggang Karena Gangguan Ginjal ?

Penyebab paling sering dari nyeri pinggang karena gangguan ginjal, yaitu batu ginjal, sumbatan pada saluran ginjal ataupun yang lebih jarang adalah tumor ginjal. Nyeri pinggang dapat juga disebabkan oleh penyakit yang lain, seperti radang saluran cerna, radang pankreas, radang paru-paru, kram otot pinggang dan lain-lain.

 

 

Tumor ginjal

Gambar Tumor Ginjal

Sumber : http://jellygamatgoldgplus.com

Nyeri pinggang akibat batu ginjal merupakan penyakit yang sering diderita tapi sering juga diabaikan karena kadang tidak terlalu mengganggu, tetapi berbahaya jika dibiarkan berlarut karena dapat mengakibatkan kerusakan ginjal yang permanen.

Nyeri ini disebabkan oleh air seni yang dihasilkan ginjal tidak lancar alirannya ke kandung kemih. Sumbatan air seni ini bisa disebabkan oleh adanya batu saluran kemih, tumor saluran kemih ataupun infeksi pada ginjal.

Apa Gejala Khas Nyeri Pinggang ?

Suatu nyeri pinggang yang disebabkan oleh batu pada ginjal  akan memberikan gejala yang khas, di antaranya;

  • Nyeri bersifat kolik, datang tiba-tiba, dalam keadaan berat, sakit sekali, Anda bisa berguling-guling karena kesakitan ini.

Gejala batu ginjal nyeri kolik

Gambar Nyeri Kolik Dapat Datang Secara Tiba-Tiba

Sumber : http://thoaihoacotsong.vn

  • Bentuk nyerinya dapat berupa rasa pegal pada pinggang sampai rasa sakit hebat seperti diremas-remas, nyeri di bagian belakang samping, di bawah tulang punggung, biasanya juga menjalar ke perut bagian bawah, lipat paha, atau daerah kemaluan.

Area nyeri karena batu ginjal

Gambar Area Nyeri Batu Ginjal

Sumber : www.ehealthstar.com

  • Nyeri juga sering dirasakan bersamaan dengan waktu buang air kecil.
  • Buang air kecil juga sering disertai dengan darah, urine berubah warna jadi pink, coklat, atau merah.
  • Urine punya aroma tidak enak, atau bau.
  • Buang air kecil kadang ada batu.
  • Nyeri juga sering disertai dengan mual, muntah.
  • Buang air kecil menjadi lebih sering daripada biasanya, dan bila ada infeksi,  penderita batu ginjal juga dapat mengalami panas, dan menggigil.

Rasa nyeri ini kadang sampai menahun karena diabaikan oleh penderita. Hal ini yang berbahaya jika tidak dilakukan deteksi awal dan tindakan segera, karena dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang menyebabkan seseorang harus menjalani proses cuci darah yang rutin atau membutuhkan transplantasi ginjal.

Bagaimana Cara mendeteksinya?

  1. USG, Pemeriksaan awal yang umumnya dilakukan pada penderita nyeri pinggang adalah dengan melakukan ultrasonografi (USG) untuk melihat adanya pembengkakan ginjal atau pelebaran saluran ginjal. Batu ginjal pun dapat ditemukan dengan ultrasonografi. Tumor ginjal pun dapat dideteksi dengan menggunakan alat ini.

  2. Air seni, Pemeriksaan yang lain dilakukan adalah pemeriksaan air seni untuk melihat adanya sel darah merah atau sel darah putih. Pemeriksaan kreatinin darah juga dilakukan untuk menilai fungsi ginjal. Jika ditemukan adanya batu atau sumbatan pada ginjal, maka tindakan yang cepat sebaiknya dilakukan untuk menghilangkan sumbatan karena akan mengakibatkan kerusakan ginjal.

  3. Rontgen BNO-IVP, Pemeriksaan yang lain dilakukan biasanya adalah pemeriksaan BNO-IVP. Pemeriksaan ini merupakan foto rontgen pada daerah perut dengan memberikan zat warna melalui pembuluh darah sehingga dapat terlihat gambaran sistim saluran kemih. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu sampai 1 jam atau lebih, karena dilakukan pengambilan foto secara serial (5 menit setelah pemberian zat warna, 15 menit setelahnya dan seterusnya). Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan jika fungsi ginjal masih normal dan digunakan untuk menilai derajat sumbatan, lokasi dan jumlah batu saluran kemih serta aliran urin dari ginjal ke kandung kemih. Kalau fungsi ginjal tidak baik, maka hanya dilakukan rontgen perut saja tanpa zat warna.

Gambaran radiologis batu ginjal

Gambaran Radiologis Batu (Stones) Pada Ginjal

Sumber : http://quoteimg.com

Pengobatan Atau Tindakan Apa Saja Untuk Mengatasi Batu Ginjal ?

1. Obat

Tindakan darurat yang dapat dilakukan pada penderita dengan nyeri pinggang adalah dengan pemberian obat untuk meredakan keluhan, dokter mungkin dapat meresepkan antibiotik (memberantas infeksi), analgetik (mengurangi nyeri), antispasmodik (merelaksasi otot saluran kemih), dan diuretik untuk memperlancar keluarnya urin.

2. Tindakan/Operasi

Setelah dari pemeriksaan penunjang telah didapatkan bentuk, jenis, ukuran batu, ada/tidak adanya sumbatan dan kondisi pasien, maka tindakan yang dapat dilakukan bermacam-macam. Mulai dari pemecahan batu dengan gelombang (ESWL), atau dengan menggunakan kamera seperti teropong yang dimasukkan kedalam sistem saluran kemih dan dapat dipecahkan secara mekanik atau dengan laser, pembedahan laparaskopi, PCNL (percutaneous nephrolithotripsy) operasi pinggang dengan luka operasi yang kecil, menggunakan kamera dan juga pemecah batu ataupun dengan operasi terbuka (open surgery). Operasi hanya direkomendasikan untuk batu yang sangat besar, tidak keluar dengan cara konvensional, menyebabkan nyeri konstan, menghambat aliran urin, sebabkan infeksi, dan merusak jaringan ginjal.

Operasi batu ginjal dengan ESWL

Operasi Menggunakan ESWL

Sumber : www.medicastore.com

Operasi batu ginjal dengan PCNL

Gambar Operasi PCNL (perctaneous nephrolithotripsy)

Sumber : http://medivisuals1.com

Yang Harus Dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya Batu Ginjal

Batu ginjal memiliki faktor risiko yang dapat dicegah. Agar Anda tidak mengalami batu ginjal, ada baiknya Anda mengikuti beberapa tips di bawah ini :

  • Minumlah air putih dalam jumlah 10-13 gelas/hari. Air putih yang banyak dapat membantu melancarkan aliran cairan di saluran kemih.

Banyak minum pencegahan batu ginjal

Banyak Konsumsi Air Putih Sebagai Pencegahan

Sumber : www.recapo.com

  • Batasi asupan kopi, teh, dan cola. Kafein akan meningkatkan pengeluaran cairan.
  • Diet rendah purin (mengurangi konsumsi: sarden, kerang, otak, jeroan; jantung, hati, usus, limpa) dan diet rendah oksalat (sayuran berwarna hijau, gula bit, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, teh, cokelat, strawberry).
  • Batasi asupan protein hewani, garam, alkohol, dan suplemen vitamin (terutaman vitamin C dan D).

Referensi : Dari Berbagai Sumber