vidya - medicastore
31-10-2018

Berolahraga saat Hamil

Apakah Berolahraga Saat Hamil Aman Dilakukan?

Bila Anda sehat dan kehamilan Anda normal, sebagian besar olahraga aman untuk dilakukan, akan tetapi diperlukan sedikit penyesuaian. Aktivitas fisik tidak meningkatkan risiko keguguran, berat badan lahir rendah, ataupun kelahiran prematur. Meskipun begitu, penting untuk mendiskusikan olahraga yang akan Anda lakukan dengan dokter spesialis kandungan Anda. Apabila dokter mengizinkan Anda untuk berolahraga, Anda dapat menentukan bersama-sama olahraga apa yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan aman dilakukan selama kehamilan. Aerobik ‘low impact’ lebih disarankan dibandingkan ‘high impact’.

Jangan paksakan diri Anda. Anda mungkin perlu mengurangi olahraga seiring dengan pertambahan usia kehamilan atau bila dokter meminta Anda untuk menguranginya. Sebagai aturan umum, Anda harus masih bisa bercakap-cakap ketika berolahraga. Bila Anda menjadi sesak ketika berbicara, Anda mungkin berolahraga terlalu keras. Bila Anda tidak aktif sebelum hamil, jangan tiba-tiba melakukan olahraga berat. Bila Anda memulai program aerobik (misalnya lari, renang, bersepeda, berjalan atau kelas aerobik), beritahu instruktur Anda bahwa Anda sedang hamil, dan mulailah dengan tidak lebih dari 15 menit olahraga berkelanjutan, tiga kali seminggu. Tingkatkan secara bertahap menjadi setidaknya empat kali seminggu dengan satu sesi selama 30 menit.  

Siapa Saja yang Tidak Boleh Berolahraga Ketika Hamil?

Bila Anda memiliki masalah kesehatan seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes, olahraga mungkin tidak disarankan. Olahraga dapat berbahaya bila Anda memiliki kondisi yang berkaitan dengan kehamilan, misalnya:

·         Perdarahan atau flek

·         Plasenta letak rendah

·         Keguguran yang mengancam atau berulang

·         Kelahiran prematur sebelumnya atau riwayat persalinan awal

·         Leher rahim yang lemah

·         Hamil kembar dua atau tiga (atau lebih) dengan faktor risiko kelahiran prematur

·         Pre-eklampsia atau tekanan darah tinggi yang diinduksi oleh kehamilan

·         Anemia berat

Apa Manfaat Berolahraga selama Hamil?

Olahraga teratur selama hamil dapat memberikan manfaat bagi ibu dan bayi yang dikandung, diantaranya:

Sumber gambar: www.familyeducation.com

·         Mengurangi sakit punggung

·         Mengurangi konstipasi

·         Dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional, pre-eklampsia, dan kelahiran dengan operasi Caesar

·         Memperbaiki kesehatan secara umum dan menguatkan jantung dan pembuluh darah

·         Membantu ibu untuk menurunkan berat badan setelah bayi lahir

Olahraga Apa yang Aman Dilakukan Ibu Hamil?

·         Jalan kaki. Jalan cepat dapat melatih seluruh bagian tubuh dan tidka membebani sendi dan otot.

·         Renang dan olahraga air. Olahraga air menggunakan banyak otot tubuh. Air dapat membantu menyokokng berat badan sehingga Anda dapat menghindari cedera dan terkilir. Bila Anda kesulitan melakukan jalan cepat karena nyeri punggung bawah, olahraga air adalah cara yang baik untuk tetap aktif.

Sumber gambar: www.verywellfit.com

·         Bersepeda statis. Bersepeda dengan sepeda standar selama hamil dapat berisiko karena perut yang membesar dapat mempengaruhi keseimbangan dan membuat Anda rentan terjatuh. Bersepeda dengan sepeda statis dapat menjadi pilihan yang lebih aman.

·         Yoga dan Pilates. Tidak semua gerakan yoga atau Pilates boleh dilakukan oleh ibu hamil. Ikuti kelas khusus yoga dan Pilates untuk ibu hamil dengan instruktur terlatih.

Apa Saja Olahraga yang Harus Dihindari Ibu Hamil?

Ketika hamil, hindari aktivitas yang berisiko meningkatkan cedera, seperti:

·         Olahraga kontak dan olahraga yang berisiko menyebabkan pukulan di abdomen, termasuk hoki, tinju, sepak bola dan bola basket

·         Skydiving

·         Ski salju, ski air, menyelam, bersepeda, dan berkuda

·         “Hot yoga” atau “hot Pilates”

·         Scuba diving. Bayi di dalam kandungan tidak memiliki perlindungan terhadap dekompresi dan emboli udara (gelembung udara di aliran darah)