Scientific Medicastore
05-02-2007

Jakarta Eye Center Mencetak Rekor MURI

Jaya Suprana memberikan sambutan di JEC, Jakarta Pusat.

Jakarta Eye Center(JEC) mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia atas prestasinya sebagai institusi kesehatan pertama di Indonesia yang melakukan tindakan dengan teknologi laser untuk mengatasi rabun jauh , rabun dekat dan silinder (LASIK/Laser In-Situ Keratomileusis).

Piagam MURI atas rekor yang dicatatkan JEC tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan MURI, Jaya Suprana kepada Komisaris Utama JEC, Dr. Darwan Purba, SpM pada hari Kamis, 1 Februari 2007 yang bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun JEC yang ke-23.

Jaya Suprana menyerahkan piagam MURI kepada Dr. Darwan di JEC.

?Memasuki tahun ke-10 sebagai pionir bedah LASIK di Indonesia, pencatatan rekor oleh MURI ini semakin mengukuhkan pencapaian visi dan misi JEC untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan menyediakan teknologi termutakhir untuk mereka,? ungkap Komisaris Utama JEC Dr. Darwan Purba, SpM.

Jaya Suprana, selaku pimpinan MURI, dalam pidatonya menyebutkan bahwa MURI sangat menghargai semangat kepoloporan di Indonesia.

Prosedur LASIK pertama kali dilakukan di Indonesia tanggal 27 Maret 1997 kepada pasien Nana Amunanda di JEC. Hingga kini telah lebih dari 11.000 tindakan LASIK dilakukan di JEC.

Disamping itu, JEC saat ini merupakan satu-satunya institusi yang memberikan layanan LASIK dengan menggunakan teknologi termutakhir yaitu operasi 100% bebas pisau bedah (All Laser LASIK).

Operasi LASIK tanpa pisau memberikan kenyamanan pada pasien dan dengan resiko yang sangat minim, karena dilakukan dengan menggunakan mesin LASIK tercepat di dunia. Waktu operasi LASIK hanya 17 detik untuk menyayat lensa mata, tetapi keseluruhan operasi membutuhkan waktu 10 menit.

Jakarta Eye Center (JEC) merupakan pusat pelayanan pengobatan & konsultasi mata di Indonesia dengan pelayanan bertaraf internasional. JEC memiliki fasilitas pelayanan medik dan non medik yang lengkap untuk pelayanan pengobatan perawatan berbagai jenis kelainan mata meliputi rawat inap dan rawat jalan meliputi Refractive Surgery center, Retina Center dan fasilitas penunjang lainnya. Dalam pelayanannya JEC dibantu oleh dokter-dokter dan perawat yang professional di bidangnya.

Lokasi JEC sangat strategis terletak di tengah-tengah kota dan mudah dijangkau. Hingga saat ini terdapat 5 cabang JEC, dua diantaranya berada di Jakarta (Jakarta Barat dan Pusat) dan tiga cabang lainnya berada di kota Surakarta, Medan dan Banjarmasin.

Foto bersama: Dokter-dokter JEC dengan Jaya Suprana.

Sebenarnya JEC mengajukan 9 hal yang telah dipeloporinya ke MURI, antara lain LASIK, Intralase & Allergretto Wave, PRK (Excimer Laser), PAC (Pseudo-accomodative Cornea), PDT (Photo Dynamic Therapy), CK (Conductive Keratoplasty), HRT (Heidelberg Retina Tomography), OCT (Optical Coherence Tomography), dan Museum Mini.

Namun, karena terlalu banyak, pihak JEC mengelompokkan menjadi 2 hal yaitu LASIK dan kombinasi obat dan PDT (Photo Dynamic Therapy) untuk mengobati kelainan retina.

?Biaya untuk operasi LASIK menggunakan pisau bedah sebesar Rp. 8 juta,- tiap mata sedangkan bila menggunakan Intralase (pisau laser) biayanya sebesar Rp. 9 juta,- tiap mata. Jika pada operasi yang telah dilakukan di JEC mengalami undercorrection atau overcorrection, maka retreatmentnya tidak dikenakan biaya atau free of charge," ungkap Dr. Darwan.

Umumnya LASIK berkaitan dengan lifestyle (gaya hidup), sehingga lebih banyak kaum dewasa muda yang melakukan operasi LASIK. Hal ini dikarenakan dengan operasi LASIK, praktis tidak perlu menggunakan contact lense.

Untuk undangan liputan seminar dan kegiatan lain hubungi redaksi kami di fax. : 021 - 7397069 atau redaksi@medicastore.