www.media-indonesia.com
13-11-2007

Bahaya Hilang Pendengaran Akibat Viagra

Pembuat peraturan AS menambahkan peringatan baru mengenai potensi resiko kehilangan pendengaran secara tiba-tiba akibat obat impoten laris Viarga, Cialis dan Levitra, yang digunakan oleh jutaan orang.

Lembaga Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan dalam laporan yang disiarkan mengenai seorang pria yang mengkonsumsi obat buatan Pfizer Inc. (PFE.N), Viagra, dan menderita kehilangan pendengaran secara tiba-tiba, sehingga membuatnya menyelidiki hubungan yang mungkin ada.

Dalam satu dari tiga kasus kehilangan pendengaran untuk sementara, kata badan pengawas tersebut, kasus lain digambarkan sebagai sedang berlangsung saat laporan itu disiarkan atau hasilnya tak dijelaskan.

Eli Lilly (LLY.N) menjual Cialis dan GlaxoSmithKline Plc (GSK.L) menjual Levitra. Ravatio produksi Pfizer, versi Viagra yang digunakan untuk mengatasi gangguan paru-paru, juga akan memperoleh peringatan baru.

Obat disfungsi ereksi merupakan bisnis yang sangat besar, dan Pfizer melaporkan penjualan Viagra mencapai angka USD450 juta dalam kuartal paling akhir. Semua pembuat obat itu bekerjasama dengan FDA dan membela keamanan obat mereka.

Peringatan baru itu dikeluarkan menyusul perubahan pada 2005 yang menyatakan beberapa kasus mengenai kehilangan daya penglihatan secara mendadak pada sebagian pasien.

Laporan mengenai dampak serius dari bank-data keselamatan FDA dipandang banyak pihak sebagai hanya mewakili sedikit masalah yang sesungguhnya mengenai perangkat medis dan obat.

Pembuat obat Pfizer dan Lilly menyatakan data mereka tak memperlihatkan hubungan sebab-akibat apa pun antara kehilangan pendengaran dan obat itu. FDA menyatakan tak ada hubungan sebab-akibat yang telah ditetapkan.

Wakil Presiden Pfizer Urusan Medis Dr Ponni Subbiah mengatakan kehilangan pendengaran termasuk di dalam bagian iklan Viagra pada labelnya dengan persetujuan FDA pada 1998. Itu terjadi pada kurang dari dua persen pasien dalam percobaan klinis, yang dikatakannya secara statistik tidak besar dibandingkan dengan orang yang berada dalam kelompok pengganti.

Sebanyak 30 juta pria telah menggunakan Viagra sejak persetujuannya pada 1998, sebagai obat disfungsi ereksi yang pertama kali digunakan banyak orang tersebut, kata Pfizer.

Jurubicara Lilly, Keri McGrath, mengatakan kajian Lilly baru-baru ini mendapati sebanyak 1,1 peristiwa kehilangan pendengaran secara mendadak per satu juta pasien Cialis, yang dikatakannya lebih rendah dibandingkan dengan angka penduduk secara umum. Hampir 12 juta pria telah diberi resep obat tersebut, kata perusahaan itu.

Schering-Plough Corp. (SGP.N) dan GlaxoSmithKline, secara bersama memasarkan Levitra di Amerika Serikat, sementara perusahaan Jerman, Bayer AG (BAYG.DE) mulanya menjual obat tersebut.

Jurubicara Schering-Plough, Lee Davies, mengatakan perusahaan itu akan mematuhi permintaan FDA dan menyatakan semua kasus kehilangan pendengaran bersifat sementara.

Sebanyak 4.000 kasus baru kehilangan pendengaran secara mendadak terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, kata "National Institute on Deafness and Other Communication Disorders".

Peristiwa tersebut terjadi pada satu telinga, dan gejalanya meliputi bunyi berdenging di telinga dan rasa pusing, katanya.

Kondisi itu berkembang dalam beberapa kasus, tapi pada 15 persen kasus, kondisi tersebut bertambah buruk dari waktu ke waktu, kata lembaga itu.(Ant/OL-1) Sumber: http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=146421

Untuk undangan liputan seminar dan kegiatan lain hubungi redaksi kami di fax. : 021 - 7397069 atau redaksi@medicastore.