Bekti-medicastore.com
09-11-2011

Awas, Amputasi Karena Diabetes Mellitus

Diabetes & komplikasinya

 

Diabetes adalah penyakit kronik yang progresif, artinya penyakit tersebut biasanya terjadi dalam jangka panjang dengan kondisi yang dapat semakin memburuk. Selain itu, diabetes juga dikenal sebagai penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada berbagai organ tubuh lainnya, seperti pada mata, ginjal, jantung & kaki.

 

Komplikasi kaki penyandang diabetes mellitus

 

Kenapa kaki juga dapat dipengaruhi oleh diabetes ?. Ternyata apabila kadar gula darah pada penyandang diabetes tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan syaraf (neuropati diabetik) & gangguan pembuluh darah. Kemudian akibat syaraf yang telah rusak tersebut membuat penyandang diabetes tidak dapat merasakan sensasi rasa panas, dingin atau bahkan rasa sakit pada tangan & kakinya. Oleh karenanya mereka juga tidak dapat merasakan apabila terjadi luka pada tangan & kakinya.

 

Bila telah terjadi luka, maka infeksi akan mudah terjadi, terutama dengan kadar gula darah yang tinggi sehingga membuat kuman cepat untuk berkembang biak. Hal ini kemudian diperparah lagi dengan adanya gangguan pada pembuluh darah yang biasa dialami oleh penyandang diabetes. Akibat adanya gangguan pada pembuluh darah tersebut, maka aliran darah tidak akan cukup untuk mencapai luka, sehingga luka & infeksi tidak mudah sembuh. Hal inilah yang akan memperbesar resiko terjadinya luka yang sulit sembuh pada penyandang diabetes yang akan berujung pada amputasi atau bahkan kematian.

 

Resiko amputasi bagi penyandang diabetes mellitus

 

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, diperkirakan angka kematian akibat adanya ulkus atau gangren pada penyandang diabetes mencapai 17-23 %, dengan angka amputasinya mencapai 15-30 %. Kemudian juga diperkirakan sebanyak 30-50 % pasien diabetes yang telah dilakukan amputasi, akan menjalani amputasi lagi pada sisi kaki lainnya dalam kurun waktu 1-3 tahun.

 

Cara terbaik untuk mencegah adanya amputasi atau bahkan kematian akibat ulkus / luka pada kaki penyandang diabetes adalah dengan cara pengelolaan kaki diabetik termasuk dengan cara deteksi dini segala bentuk kelainan kaki pada penyandang diabetes. Pengelolaan kaki tersebut sudah dapat dimulai sejak seseorang dinyatakan mengalami diabetes. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat mencegah terjadinya amputasi atau bahkan kematian pada penyandang diabetes.

 

Pengelolaan kaki penyandang diabetes

 

 

Dianjurkan bagi penyandang diabetes untuk melakukan pemeriksaan kaki secara teratur setiap hari. Sehingga bila terjadi luka atau kelainan pada kaki akan mudah untuk dideteksi. Hal yang harus diperhatikan saat pemeriksaan kaki adalah adanya : perubahan warna & suhu kulit, nyeri atau rasa tak nyaman, robekan di kulit, bengkak serta kalus / penebalan kulit.

 

Berikut adalah tips-tips pengelolaan kaki untuk para penyandang diabetes :

 

  1. Tips perawatan kaki penyandang diabetes :
    • Bersihkan & keringkan kaki secara teratur, kemudian periksalah apakah ada masalah pada kaki
    • Bila kaki kering, rawatlah dengan menggunakan pelembap
    • Jangan berjalan tanpa alas kaki
    • Jangan gunakan bahan kimia atau benda tajam untuk menipiskan penebalan pada telapak kaki
    • Jika terjadi masalah pada kaki, segera hubungi ahli kaki (podiatris)


  2. Tips perawatan kuku penyandang diabetes 
    • Memotong kuku sebaiknya dilakukan sesudah mandi sehingga kuku menjadi lebih lunak
    • Jangan coba memotong kuku dalam satu potongan
    • Jangan memotong kuku terlalu pendek
    • Jangan memotong bagian samping kuku terlalu dalam
    • Bila perlu, mintalah bantuan orang lain untuk memotongkan kuku
    • Jika kuku nyeri atau sulit untuk di potong, hubungi ahli kaki (podiatris)



  3. Tips alas kaki :
    • Gunakan sepatu dengan ukuran yang tepat serta dapat diikat dengan tali
    • Pilih sepatu yang mengikuti bentuk kaki
    • Pilih sepatu dengan bahan yang lembut, hindari yang terbuat dari bahan plastik
    • Gunakan selalu kaus kaki dari bahan katun
    • Sebelum menggunakan sepatu, singkirkan kerikil atau pasir yang mungkin ada dalam sepatu, bila perlu gunakan tangan untuk mendeteksi adanya bagian kasar di dalam sepatu
    • Gunakan selalu alas kaki, bahkan dalam aktiftas sehari-hari di dalam rumah atau di dalam kamar