Bekti-medicastore.com
03-10-2014

Nyeri Paska Herpes Menurunkan Kualitas Hidup Penderitanya

Herpes zoster adalah penyakit herpes yang disebabkan oleh kembali aktifnya virus varicella-zoster yang tertidur didalam sistem saraf, setelah seseorang pernah terkena cacar air . Pencetus aktifnya virus tersebut hingga muncul menjadi herpes zoster masih belum diketahui, tetapi diduga hal ini berkaitan erat dengan kondisi daya tahan tubuh seseorang. Oleh karena itu, penyakit herpes zoster ini rentan terjadi pada orang lanjut usia, dimana biasanya kondisi daya tahan tubuhnya sudah mulai menurun. Herpes zoster yang muncul pada usia lanjut juga bisa mengakibatkan ruam yang ditimbulkan semakin luas dengan rasa nyeri yang ditimbulkan juga semakin hebat serta komplikasi penyakit yang lebih sering terjadi. Demikian hal tersebut diungkapkan oleh dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer dari Departemen Penyakit Dalam FKUI pada acara seminar media tentang lansia & nyeri paska herpes, yang berlangsung di Jakarta, 30 September 2014 kemarin.

 

Berita herpes 1

Sumber : m.inmagine.com

Immunosenescence” adalah kondisi menurunnya kekebalan tubuh seseorang sehingga lebih mudah terkena infeksi kuman & virus. Oleh sebab itu, resiko untuk terkena herpes zoster ini akan meningkat saat seseorang berusia > 50 tahun. Menurut Indonesian Herpes Zoster Book 2014, berdasarkan data 2232 pasien herpes zoster dari 13 RS pendidikan di Indonesia, maka sebanyak 65,7% kasus terjadi pada usia ≥ 45 tahun. Sedangkan prevalensi timbulnya nyeri paska herpes adalah sebanyak 26,5%, tambah dr. Edy.

Sumber : seniorjournal.com

Nyeri paska herpes sendiri digambarkan sebagai nyeri yang masih menetap selama 3 bulan atau lebih setelah ruam di kulit akibat herpes menghilang.  Menurut Dr.dr. Andradi Suryamiharja, Neurolog dari RS. Graha Kedoya, nyeri paska herpes yang dirasakan bisa berupa rasa panas secara terus menerus, rasa nyeri seperti disayat atau bisa juga alodinia, yaitu rasa nyeri yang ditimbulkan akibat rangsangan seperti misalnya sentuhan pada daerah yang terkena. Intensitas rasa nyeri yang dirasakan bisa tergolong berat, bahkan rasa nyerinya bisa melebihi rasa nyeri yang ditimbulkan saat melahirkan. Selain itu , penderita juga bisa mengalami gejala penyerta lain, seperti misalnya : gangguan tidur, kelemahan kelopak mata & anggota gerak, perubahan mood hingga depresi. Hal ini tentu saja mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas hidup pasien.

Pemberian  obat-obatan untuk mengatasi nyeri paska herpes juga berpotensi untuk mengalami efek samping, terlebih bila obat dikonsumsi secara terus menerus & dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah & mengurangi resiko terkena herpes zoster serta nyeri paska herpes adalah dengan pemberikan vaksin herpes zoster. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan pada orang berusia > 50 tahun,  untuk mencegah terkena herpes zoster serta mengalami nyeri paska herpes. Pemberian vaksin ini bisa dilakukan oleh dokter umum.

Sumber : www.cfah.org