Bekti-medicastore.com
08-12-2014

Riset untuk Menunjang Pelayanan Kesehatan yang Optimal

Riset & pelayanan kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan & tidak terpisah. Dengan pelayanan kesehatan yang berbasis riset maka kualitas pelayanan terhadap pasien bisa terus ditingkatkan & diperbaiki. Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Dr.dr. Czeresna Heriawan,S, SpPD (K), Direktur Utama RSCM pada sambutan acara konfrensi pers tentang riset kesehatan yang dilakukan oleh FKUI, tanggal 4 Desember 2014 kemarin.

Lebih lanjut, dr. Heriawan menceritakan pengalamannya dalam hal pengobatan pasien geriatri di RSCM. Sebelumnya pasien lanjut usia yang berobat biasanya diketahui memiliki setidaknya 4 masalah kesehatan, seperti misalnya diabetes, hipertensi, nyeri sendi & sulit menelan.  Oleh karena itu biasanya pasien tersebut ditangani oleh 4 dokter spesialis yang berbeda, dimana masing-masing dokter akan memberikan obat sesuai dengan masalah kesehatannya. Akibatnya pasien bisa mendapatkan banyak jenis obat, dimana antara obat yang satu dengan yang lain bisa jadi memiliki interaksi obat yang bisa mempengaruhi efektifitasnya. Belum lagi masalah efek samping obat yang lebih mungkin dialami karena lebih banyak obat yang dikonsumsi. Akhirnya setelah dilakukan penelitian tentang hal tersebut, maka saat ini dibentuk panel dokter untuk pasien geriatri, dimana semua dokter yang menangani pasien yang sama akan duduk bersama untuk mendiskusikan pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut. Hal tersebut ternyata berefek terhadap peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien, dimana waktu inap pasien menjadi lebih cepat & dari sisi ekonomi juga lebih meringankan pasien.

Riset FKUISementara itu dalam acara yang sama, DR. Dr. Ratna Sitompul, SpM(K) selaku Dekan FKUI mengatakan bahwa dalam lima dekade terakhir FKUI telah banyak berkontribusi mengembangkan penelitian kedokteran di Indonesia, meningkatkan kapasitas peneliti serta membangun beberapa fasilitas penelitian di FKUI. Sejak diresmikan sebagai Universitas Indonesia pada tanggal 2 Februari 1950, sumbangsih FKUI bagi masyarakat Indonesia sangat signifikan, sebut saja antara lain penemuan teknik pemeriksaan kuman penyakit TBC oleh Dr Tan Thiam Hok, penemuan jenis parasit penyebab penyakit kaki gajah yang khas hanya di Indonesia oleh Prof Dr Sri Oemijati, menu 4 sehat – 5 sempurna penemuan Prof Poorwosoedarmo, pemisahan bayi kembar dengan selamat oleh Prof Padmosantjojo, penggunaan stem cell untuk pengobatan penyakit jantung oleh Prof T.Santoso, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu riset kesehatan sangat penting untuk mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal. Riset kesehatan yang dilakukan juga sebaiknya yang memiliki manfaat langsung terhadap masyarakat, bukan hanya sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu penelitinya saja.

"FKUI akan memfokuskan diri pada berbagai penelitian yang berorientasi pasar, yaitu penelitian-penelitian yang berbasis pada berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sehingga nantinya hasil penelitian tersebut dapat memecahkan berbagai masalah di masyarakat secara konkret. Sebut saja misalnya saat ini FKUI mengembangkan sistem tele-medicine di bidang ultrasonografi yang akan berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu di Indonesia, pengembangan terapi stem cell pada pasien cedera medula spinalis yang mengalami kelumpuhan, serta pengembangan vaksin penyakit infeksi seperti DHF, HIV dan Tuberkulosis yang diyakini akan sangat bermanfaat menurunkan angka kejadian penyakit infeksi di Indonesia, “Tambah DR. Ratna.