Bekti-medicastore.com
19-05-2017

Jadikan Ramadhan Sebagai Momen untuk Meningkatkan Kesehatan

Ramadhan akan datang sebentar lagi, dimana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama 1 bulan penuh. Momen puasa di bulan Ramadhan selain dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan kedekatan terhadap Allah SWT, ternyata juga bisa dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Demikian yang terangkum dalam acara seminar media tentang bulan Ramadhan & kesehatan oleh Bamed Health Care, Rabu, 17 Mei 2017 kemarin.

Berpuasa dalam jangka waktu yang panjang, yaitu 13- 18 jam perharinya dalam 1 bulan penuh memang dapat membawa perubahan terhadap tubuh dan tidak jarang menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang kerap muncul antara lain masalah gigi dan mulut, tetapi jika dipersiapkan dengan baik, maka puasa justru menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas kesehatan.

 Drg. Felicia Melati, SpKGA, dokter gigi di Bamed Dental Clinic pada kesempatan yang tersebut mengatakan, “Selama menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut (halitosis) seringkali menimbulkan ketidaknyamanan dan hambatan dalam pergaulan sehari-hari. Saat berpuasa, rongga mulut akan lebih kering dari biasanya karena tidak ada makanan yang dikunyah selama sehari penuh sehingga produksi saliva berkurang. Hal tersebut menyebabkan bakteri anaerob penghasil belerang berkembang biak terutama pada kondisi oral hygiene buruk.”

Tentang penyebab halitosis, ia menjabarkan, “Sebagian besar kasus halitosis muncul karena adanya masalah di dalam mulut seperti oral hygiene yang buruk, karies, karang gigi dan penyakit periodontal. Oleh karena itu lanjutnya, “Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi ulang teknik menggosok gigi dengan melakukan konsultasi ke dokter gigi. Banyak pasien yang merasa sudah menyikat gigi dengan benar namun memiliki halitosis. Kemampuan menggosok gigi dapat dievaluasi dengan menggunakan disclosing agent yaitu bahan pewarna yang akan melekat pada plak gigi. Selain itu, banyak pasien yang lupa atau bahkan tidak tahu bahwa lidah perlu disikat untuk mendapatkan oral hygiene yang maksimal.”

Lebih lanjut drg. Felicia menjelaskan, “Terdapat beberpa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi halitosis selama puasa. Paling utama adalah menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan lidah dengan benar dan teratur setidaknya 2x sehari, saat sahur dan sebelum tidur di malam hari. Berkumur dengan benar saat wudhu dapat mengatasi kondisi mulut yang cenderung kering sehingga hal tersebut membantu menurunkan risiko halitosis. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta minumlah air putih yang banyak saat sahur dan berbuka sehingga saat puasa tubuh tidak dehidrasi. Hal-hal yang dapat dilakukan sebelum puasa untuk menghindari halitosis diantaranya scaling untuk membersihkan dan menghilangkan karang gigi, penambalan ataupun perawatan saraf gigi untuk mengatasi karies atau gigi berlubang, pencabutan atau ekstraksi untuk gigi berlubang yang sudah tidak memungkinkan dilakukan perawatan,” lanjutnya.