vidya-medicastore
21-11-2017

Wanita dan Diabetes - Hari Diabetes Sedunia 2017

Diabetes adalah kelompok penyakit metabolik dengan ciri khas hiperglikemia (tingginya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi (pengeluaran) insulin, kerja insulin, maupun karena keduanya(1).

Hari diabetes sedunia diperingati setiap tanggal 14 November, dan tema hari diabetes sedunia pada tahun 2017 adalah Women and diabetes – Our right to a healthy future.

Saat ini, menurut data Diabetes Atlas Edisi ke-8 yang diterbitkan oleh International Diabetes Federation pada tahun 2017, ada lebih dari 199 juta wanita yang hidup dengan diabetes dan angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 313 juta jiwa pada tahun 2040. Dua dari lima wanita dengan diabetes berada pada usia produktif terhitung lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia. Selain itu, sekitar satu dari tujuh kelahiran dipengaruhi oleh gestational diabetes (GDM), suatu ancaman yang seringkali terbengkalai terhadap kesehatan maupun keselamatan ibu dan anak.

Diabetes adalah penyebab kematian ke sembilan pada wanita secara global, menyebabkan kematian sebanyak 2,1 juta orang setiap tahun. Sebagai akibat dari kondisi sosioekonomi, wanita dengan diabetes mengalami hambatan untuk mengakses pencegahan, deteksi awal, diagnosis, penanganan dan perawatan diabetes yang efektif secara biaya, terutama di negara berkembang. Tidak meratanya sosioekononomi menyebabkan wanita terpapar risiko utama diabetes, termasuk diet dan nutrisi yang buruk, tidak aktif secara fisik, penggunaan tembakau dan penyalahgunaan alkohol.

Stigma dan diskriminasi yang dialami penderita diabetes terutama sangat dirasakan oleh wanita, yang mendapatkan beban diskriminasi ganda karena status kesehatannya dan ketidaksetaraan dalam masyarakat di mana pria lebih dominan. Ketidaksetaraan ini dapat mematahkan semangat para wanita untuk mencari bantuan pengobatan, sehingga mencegah mereka mendapatkan kesehatan yang optimal(2).

Novo nordisk sebagai perusahaan perawatan kesehatan global, dengan pengalaman lebih dari 90 tahun melakukan inovasi dan menjadi pemimpin dalam hal perawatan diabetes, ikut mendukung program edukasi wanita berkaitan dengan diabetes. Novo Nordisk bekerjasama dengan International Diabetes Federation (IDF) dan PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) bersama Kedutaan Besar Denmark selenggarakan kegiatan untuk edukasi akses perawatan diabetes serta kondisi saat ini wanita dengan diabetes.

Morten Vaupel, Vice President & General Manager PT Novo Nordisk Indonesia

Bertempat di kantor Novo Nordisk di Jakarta, pada tanggal 16 November 2017, Vice President & General Manager PT Novo Nordisk Indonesia, Morten Vaupel mengatakan, “Komitmen Novo Nordisk sebagai perusahaan farmasi yang mengedepankan pencegahan dan pengobatan diabetes, kami, Novo Nordisk Indonesia melakukan upaya-upaya mulai dari edukasi dan komunikasi bagi pasien hingga peningkatan kapasitas para praktisi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus pada tahun ini, sesuai dengan tema yang diusung IDF, kami akan mengkomunikasikan pentingnya akses yang terjangkau dan merata bagi semua wanita yang berisiko ataupun penyandang diabetes agar mendapat pengobatan  yang dibutuhkan. Dalam melakukan upaya-upaya ini tentunya kami tidak bekerja sendiri, beberapa di antaranya Kementerian Kesehatan, Kedutaan Besar Denmark dan PERSADIA. Kami berharap, lebih banyak lagi masyarakat yang menyuarakan tentang upaya untuk menghindari diabetes, demi generasi penerus dan untuk Indonesia yang lebih sehat.”

HE. Rasmus Abildgaard Kristensen, Ambassador Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia

Dalam acara yang diselenggarakan oleh PT Novo Nordisk Indonesia tersebut turut hadir Ambassador Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia HE. Rasmus Abildgaard Kristensen, yang menyampaikan “Pada kesempatan kali ini, saya ingin menekankan bahwa diabetes telah menjadi masalah utama pada kesehatan masyarakat. Tidak hanya menyerang lebih dari 250 juta orang di Indonesia, di negara saya, Denmark, diabetes juga menyerang lebih dari 5,5 juta orang. Denmark berkomitmen untuk menetapkan target dalam memperluas kerjasama dengan Indonesia baik di bidang kesehatan dan juga dalam kerjasama antar pemerintahan, maupun dalam kemitraan publik. Gagasan kolaborasi ini diprakarsai oleh kunjungan Delegasi Kesehatan Indonesia yang dipimpin oleh Sekertaris Jenderal Kementrian Kesehatan ke Denmark pada tahun 2016 silam.”

dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD

Selain itu turut hadir, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, (spesialis endokrin), yang menyebutkan, “Diabetes merupakan penyebab kematian kesembilan pada wanita di seluruh dunia yang menyebabkan 2,1 juta kematian per tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar wanita dengan gestational diabetes akan terus mengembangkan bentuk diabetes hingga menjadi diabetes tipe 2 sehingga menyebabkan komplikasi dan biaya perawatan kesehatan lebih lanjut. Ditambah dengan komplikasi diabetes pada wanita lebih sulit untuk didiagnosis. Minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai bahaya diabetes dan cara yang tepat untuk menangani diabetes merupakan salah satu faktor utama yang menjadikan Indonesia masuk ke dalam 10 peringkat teratas negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.”

 

 

 

Referensi:

(1)PERKENI 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.

(2)www.idf.org/our-activities/world-diabetes-day/wdd-2017.html