Vidya - medicastore
23-10-2020

Berbagai Penyebab Sakit Perut

Sakit perut adalah rasa tidak nyeri atau tidak nyaman di sekitar area perut.

Sebagian besar sakit di perut bukanlah hal yang serius dan biasanya akan menghilang dalam beberapa hari.

Sakit di perut bisa disebabkan oleh berbagai hal, yang paling sering adalah gas, masalah pencernaan, atau otot yang tertarik.

Terkadang sakit di perut juga bisa menjadi tanda adanya penyakit serius yang memerlukan penanganan.

Lokasi dan pola dari sakit di perut dapat memberikan petunjuk penting, selain itu waktu munculnya gejala juga bermanfaat untuk menentukan penyebab dari sakit di perut.

Jenis-jenis Sakit Perut Berdasarkan Waktu

  1. Sakit perut akut. Sakit muncul dan seringkali hilang dalam beberapa jam atau hari. Dapat disertai gejala lainnya.
  2. Sakit perut kronis. Sakit perut kronis terjadi lebih lama, dapat hilang timbul.
  3. Sakit perut progresif. Gejala memburuk seiring waktu dan sering disertai dengan gejala lainnya.

Sakit Perut Akut

Sakit perut akut dapat disebabkan karena:

  1. Masalah pada sistem pencernaan, misalnya: appendicitis (radang usus buntu), radang empedu, diverticulitis atau duodenitis (radang usus halus), sumbatan usus, impaksi feses (feses mengeras sehingga BAB menjadi sulit), pankreatitis (radang pankreas), robekan usus besar, abses (kumpulan nanah) di liver.
  2. Masalah pada jantung dan pembuluh darah. Selain masalah pada perut, penyakit atau masalah pada jantung juga dapat menimbulkan gejala sakit di perut. Misalnya: aneurisma aorta abdomen, serangan jantung, pericarditis (radang jaringan di sekitar jantung).
  3. Masalah pada sistem kemih, misalnya infeksi kandung kemih, infeksi ginjal, batu ginjal, infeksi saluran kemih.
  4. Pada wanita, sakit di perut bisa disebabkan oleh radang saluran tuba, kehamilan ektopik.
  5. Penyebab sakit perut akut lainnya misalnya ketoasidosis diabetikum, pneumonia, peritonitis (radang lapisan abdomen), pleurisy (radang lapisan paru), infark paru (hilangnya aliran darah ke paru), gastroenteritis (diare) karena virus.

Sakit Perut Kronis

Penyebab spesifik dari sakit di perut yang kronis seringkali sulit ditentukan. Gejala dapat muncul ringan hingga berat, hilang timbul, tetapi tidak selalu akan memburuk seiring waktu.

Penyebab sakit perut kronis misalnya:

  1. Masalah pada sistem pencernaan, misalnya gastritis (maag, radang lambung), dyspepsia fungsional, penyakit gastroesophageal refluks (GERD), ulkus peptikum, sindrom iritasi usus, colitis ulseratif (radang usus besar).
  2. Pada wanita dapat disebabkan karena penyakit endometriosis, nyeri ovulasi, kista ovulasi, dan penyakit radang panggul.
  3. Penyebab lainnya misalnya batu empedu, hernia inguinal, penyakit anemia sel sabit, angina (kurangnya aliran darah ke jantung), atau akibat otot abdomen yang tertarik.

Sakit Perut Progresif

Sakit di perut yang semakin lama semakin memburuk dan disertai gejala lainnya biasanya serius.

Penyebab sakit di perut yang progresif misalnya:

  • Kanker
  • Penyakit Crohn
  • Pembesaran limpa
  • Hepatitis
  • Keracunan timbal
  • Abses (kumpulan nanah) pada indung telur dan saluran telur
  • Uremia (akumulasi zat-zat sisa di dalam darah)

Kapan Harus Ke Dokter?

Bila sakit dirasakan serius, tidak segera menghilang atau hilang timbul, segera konsultasikan dengan dokter.

Anda sebaiknya juga memeriksakan diri ke dokter bila sakit di perut disertai dengan gejala berikut:

  • Demam
  • Sedang hamil
  • Perut nyeri saat disentuh
  • Nyeri bertambah dengan cepat
  • Sakit dirasakan lebih dari beberapa jam
  • Muntah terus menerus
  • Tidak dapat makan selama lebih dari 2 hari
  • Muntah darah
  • Ada tanda-tanda dehidrasi (tidak buang air kecil, air seni berwarna gelap, sangat haus)
  • Feses bercampur darah segar, atau berwarna hitam
  • Nyeri ketika berkemih
  • Tidak dapat buang angin atau buang air besar
  • Berat badan turun tanpa diet tertentu
  • Perut membengkak
  • Kulit menguning
  • Ada perdarahan dari vagina atau keluar cairan tidak normal dari vagina
  • Diare terus menerus selama beberapa hari

Segera datang ke unit gawat darurat bila:

  • Sakit dirasakan tiba-tiba atau sangat berat
  • Anda menderita diabetes dan sakit perut disertai dengan muntah-muntah
  • Sakit di perut dirasakan setelah cedera atau kecelakaan
  • Sakit dada atau ada sensasi tertekan di dada
  • Sulit bernapas atau sesak
  • Ada nyeri dada

Pemeriksaan untuk Sakit Perut

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan beberpa pertanyaan tentang gejala yang Anda rasakan.

Pemeriksaan tambahan untuk mencari penyebab dari sakit di perut yaitu:

  • Pemeriksaan feses atau urin
  • Pemeriksaan darah
  • Pemeriksaan barium atau enema
  • Endoskopi
  • Sinar-X
  • Ultrasonografi
  • CT scan
  • Kolonoskopi atau sigmoidoskopi

Pemeriksaan tersebut bergantung pada kecurigaan terhadap penyebab sakit di perut yang Anda rasakan.

Menangani Sakit Perut

Penanganan sakit di perut tentu bergantung pada penyebabnya.

Penanganan yang mungkin dilakukan untuk keluhan sakit di perut antara lain:

  • Obat untuk mengurangi peradangan, mencegah refluks asam lambung, obat untuk mengobati infeksi atau ulkus.
  • Tindakan pembedahan, apabila penyebab sakit di perut adalah adanya masalah pada organ (misal akibat batu ginjal, kista, kanker, dll)

Apabila Anda mengalami sakit di perut akibat penyakit maag atau gastritis, Anda bisa mencoba mengkonsumsi obat-obat untuk penyakit maag yang dijual bebas, misalnya antasida.

Sakit di perut akibat diare juga bisa diatasi dengan obat yang dijual bebas yang mengandung activated charcoal (arang aktif).

Jangan mengkonsumsi obat sembarangan tanpa petunjuk dokter terlebih dahulu karena beberapa obat justru dapat menyebabkan sakit di perut bertambah berat.

Misalnya obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan aspirin. Kedua obat tersebut dapat mengiritasi lambung dan memperburuk rasa sakit.

Perubahan pada pola makan dan gaya hidup dapat membantu mengurangi dan mencegah sakit di perut akibat masalah pencernaan.

  1. Makanlah dengan perlahan
  2. Kunyah makanan dengan baik
  3. Makan dalam porsi yang lebih sedikit tetapi sering
  4. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas
  5. Minum air yang tidak dingin
  6. Kendalikan stress
  7. Batasi alkohol dan kafein (kopi, teh, dan coklat). Berhenti mengkonsumsi akan lebih baik
  8. Duduk tegak setelah makan
  9. Jangan segera tidur setelah makan
  10. Berolahraga dengan teratur

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/abdominal-pain/basics/causes/sym-20050728
  • https://www.nhs.uk/conditions/stomach-ache/
  • https://www.piedmont.org/living-better/is-your-stomachache-appendicitis (gambar cover)
  • https://www.webmd.com/pain-management/guide/abdominal-pain-causes-treatments#1