Vidya - Medicastore
12-11-2020

Mengenal Penyakit Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada liver (hati) yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan dapat menjadi fatal.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau kerusakan liver akibat minum alkohol.

Ada beberapa jenis hepatitis, bergantung pada penyebabnya.

Beberapa jenis hepatitis dapat sembuh tanpa masalah yang serius, tetapi jenis lain dapat menjadi masalah yang berkepanjangan (kronis) dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut di liver (sirosis), hilangnya fungsi liver, dan beberapa kasus menjadi kanker liver (hati).

Penyebab Hepatitis

Ada berbagai penyebab penyakit ini, yaitu:

  1. Hepatitis virus. Ini merupakan penyebab yang paling sering. Virus penyebab hepatitis ada beberapa jenis, disebut dengan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Perbedaan penting dari virus-virus ini adalah cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi penularan dan metode pencegahannya. Virus hep B dan C dapat menyebabkan penyakit kronis yang menjadi penyebab tersering dari sirosis hati, kanker, dan kematian berkaitan dengan hepatitis virus.
  2. Hepatitis alkoholik. Disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan
  3. Hepatitis toksik, disebabkan oleh bahan berbahaya seperti misalnya racun, bahan kimia, obat-obatan atau suplemen.
  4. Hepatitis autoimun. Merupakan jenis hepatitis kronis di mana sistem daya tahan tubuh menyerang liver

Penyebaran Virus Hepatitis

Hepatitis A dan E biasanya menular melalui kontak makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses penderita penyakit ini.

Hepatitis B, C dan D menular melalui darah.

Hepatitis B dan D juga dapat menular melalui cairan tubuh lainnya, misalnya berhubungan seksual, menggunakan jarum suntik bersama-sama.

Hepatitis D hanya mengenai orang yang terinfeksi virus hep B karena virus hep E memerlukan adanya virus hep B di tubuh manusia agar bisa hidup.

Siapa yang Berisiko Menderita Hepatitis?

Risiko penyakit ini berbeda untuk setiap jenisnya. Untuk hepatitis virus, risiko meningkat bila melakukan hubungan seksual tanpa pelindung (kondom).

Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol dalam waktu yang lama berisiko menderita hepatitis alkoholik.

Bagaimana Gejala Hepatitis?

Beberapa orang yang menderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala.

Pada infeksi akut, gejala dapat muncul antara 2 minggu hingga 6 bulan setelah terinfeksi.

Pada infeksi kronis, gejala dapat muncul bertahun-tahun kemudian ketika liver mengalami kerusakan fungsinya (gagal hati) dan diketahui melalui pemeriksaan darah.

Gejala yang muncul pada infeksi hepatitis:

  • Demam
  • Rasa lelah, rasa tidak enak badan
  • Tidak nafsu makan
  • Mual-muntah
  • Perut nyeri
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kulit gatal-gatal

Pada infeksi kronis, gejala yang muncul dapat berupa:

  • Feses berwarna abu-abu pucat
  • Kulit dan mata kuning
  • Pembengkakan tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki
  • Linglung
  • Darah di feses atau muntahan

Infeksi virus hep C seringkali tidak bergejala, atau gejalanya menyerupai penyakit flu sehingga penderitanya tidak menyadari bila terinfeksi.

Pada hepatitis alkoholik, sebagian besar penderitanya juga tidak menyadari sudah menderita penyakit ini karena tidak bergejala.

Bagaimana Pemeriksaan untuk Mengetahui Hepatitis?

Dokter akan melakukan pemeriksaan pemeriksaan fisik, meminta pemeriksaan darah, dan mungkin pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI.

Pada kerusakan liver lanjut, mungkin diperlukan biopsi untuk memastikan diagnosisnya.

Penanganan Hepatitis

Penanganan penyakit ini bergantung pada penyebab, dan kondisi penyakit apakah akut atau kronis.

Hepatitis virus yang akut seringkali dapat sembuh sendiri. Penderita mungkin hanya memerlukan istirahat dan cukup cairan dan obat untuk meredakan gejala misalnya obat anti nyeri, mual dan obat gatal.

Akan tetapi pada beberapa kasus yang lebih serius, diperlukan penanganan di rumah sakit.

Sebagian besar infeksi virus hep A ringan, dan mayoritas penderitanya sembuh sempurna dan menjadi kebal terhadap infeksi berikutnya.

Akan tetapi pada kasus yang jarang juga bisa membahayakan nyawa karena gagal hati.

Tidak ada terapi spesifik untuk infeksi virus hep B dan E, dan biasanya pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Obat-obatan sebaiknya tidak digunakan untuk menghindari efek negatif pada liver.

Sebagian besar orang dewasa yang terinfeksi virus hep B dapat sembuh sempurna setelah beberapa bulan. Akan tetapi sebagian besar anak yang terinfeksi dapat menderita infeksi jangka panjang (kronis) yang dapat menjadi sirosis dan kanker liver.

Infeksi hepatitis B kronis dapat diobati dengan antivirus. Terapi dapat memperlambat progresi sirosis, mengurangi kejadian kanker liver dan memperbaiki angka harapan hidup jangka panjang.

Bila pasien mengalami gagal liver atau kanker liver, pasien mungkin memerlukan transplantasi liver (hati).

Obat-obat antivirus dapat menyembuhkan 95% pasien dengan infeksi virus hep C.

Meskipun berhenti minum alkohol dapat membuat liver sembuh, risiko terjadinya sirosis, gagal hati (liver) dan kanker liver tetap ada bila tetap mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.

Hepatitis E secara umum adalah infeksi ringan, akan tetapi dapat menjadi masalah serius pada beberapa orang, misalkan orang yang memiliki sistem imun yang lemah.

Terapi untuk hepatitis karena penyakit autoimun menggunakan obat yang menekan sistem imun dan mengurangi peradangan.

Bisakah Hepatitis Dicegah?

Risiko terkena penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa cara.

  • Hepatitis A sering terjadi di negara dengan pendapatan menengah–rendah karena kurangnya akses ke air bersih dan meningkatnya risiko makanan yang terkontaminasi. Mempraktikkan hygiene yang baik dapat membantu mencegah infeksi virus hep A.
  • Beberapa infeksi dapat dicegah dengan vaksin, misalnya infeksi virus hep A dan B. Vaksin hep B juga dapat membantu mencegah infeksi virus hep D
  • Tidak ada vaksin untuk virus hep C dan E.
  • Penyebab hepatitis autoimun tidak diketahui, dan tidak diketahui bagaimana cara pencegahannya.
  • Untuk hepatitis alkoholik, pencegahannya adalah dengan tidak mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.

 

 

 

 

 

Referensi:

  • https://medlineplus.gov/hepatitis.html
  • https://www.mydr.com.au/gastrointestinal-health/hepatitis-an-overview (Gambar Cover)
  • https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis/
  • https://www.who.int/health-topics/hepatitis#tab=tab_1