Vidya
11-01-2021

Sering Sakit Leher, Apa Penyebabnya?

Sakit di leher adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan. Hampir semua orang pernah merasakan sakit di leher. Ada berbagai penyebab sakit leher yang mungkin tidak disadari sehingga membuat sakit di leher sering dialami.

Penyebab sakit di leher biasanya tidak berbahaya, tetapi terkadang juga dapat disebabkan oleh masalah yang serius. Sakit di leher dapat bertambah berat ketika kita menahan kepala di satu posisi terlalu lama, misalnya saat menyetir atau menatap komputer.

Apa saja Penyebab Sakit Leher?

Leher adalah bagian tubuh yang fleksibel, sehingga rentan mengalami cedera dan mengalami kondisi yang dapat menimbulkan nyeri dan membatasi gerakan.

Beberapa penyebab sakit di leher yang sering misalnya:

  • Otot leher tegang. Otot leher dapat tegang akibat posisi leher atau postur tubuh yang kurang baik, misalnya ketika tidur leher tertahan di satu posisi, menatap layar komputer atau gadget terlalu lama, atau membawa tas bahu yang terlalu berat.
  • Kerusakan sendi. Sendi-sendi di leher juga dapat mengalami kerusakan seperti sendi lain di tubuh. Penyakit sendi pada leher misalnya osteoarthritis, rheumatoid arthritis.
  • Penekanan saraf atau penonjolan tulang tambahan. Diskus tulang belakang yang mengalami herniasi dapat menekan saraf yang keluar.
  • Cedera. Cedera whiplash (akibat kecelakaan kendaraan) dapat meregangkan jaringan lunak leher.
  • Penyebab lainnya seperti tumor, infeksi, dan patah tulang leher

Lalu Bagaimana Mengatasi Sakit Leher?

  1. Penanganan di Rumah

Sebagian besar sakit leher dapat menghilang dengan sendirinya atau dengan penanganan di rumah dalam beberapa hari.

Anda dapat mengkonsumsi obat-obatan seperti parasetamol, atau ibuprofen untuk meredakan sakit (baca aturan pakai, dan kontraindikasi pemakaian obat). Anda juga dapat menggunakan ibuprofen gel di leher.

Kompres leher dengan air dingin 2 hingga 3 hari pertama. Setelahnya, kompres dengan air hangat.

Gunakan bantal yang agak keras dan tidak terlalu tebal ketika tidur.

Jangan melakukan aktivitas yang berbahaya yang memerlukan gerakan leher yang optimal ketika mengalami sakit leher, misalnya bersepeda atau menyetir mobil.

Bila gejala sakit leher menetap, Anda mungkin perlu memeriksakan ke dokter.

  1. Penanganan Dokter

Dokter mungkin akan meresepkan obat antinyeri yang lebih kuat apabila dengan obat yang dijual bebas rasa sakit di leher tidak berkurang.

Terapi

  • Terapi fisik. Terapis akan mengajarkan Anda postur tubuh yang benar, latihan penguatan otot leher, dan cara lain untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah kekambuhan.
  • Stimulasi listrik dengan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation). Alat ini digunakan untuk membantu meredakan nyeri.
  • Traksi. Pada kasus sakit leher akibat iritasi saraf, penggunaan traksi dapat membantu meredakan nyeri.
  • Imobilisasi jangka pendek. Penyangga leher yang lembut yang dapat menyangga leher dapat membantu meredakan nyeri. Akan tetapi tidak boleh digunakan lebih dari tiga jam sehari dan tidak boleh lebih dari dua minggu karena justru dapat membahayakan.
  1. Terapi Alternatif

Selain terapi di atas, beberapa cara berikut ini dapat dilakukan untuk membantu meredakan sakit di leher:

  • Akupuntur. Untuk hasil terbaik, Anda mungkin perlu menjalani akupuntur beberapa kali.
  • Pemijatan. Pemijatan leher harus dilakukan oleh orang yang ahli untuk menghindari efek berbahaya dan hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin dapat terjadi bila pemijatan tidak tepat.

Bagaimana Mencegah Sakit Leher?

Sebagian besar sakit leher disebabkan oleh postur tubuh yang kurang baik, sehingga perubahan sederhana dalam aktivitas sehari-hari dapat membantu mencegah sakit leher:

  • Perbaiki postur tubuh Anda. Duduk atau berdiri dengan bahu sejajar panggul dan kepala tegak. Atur kursi dan layar monitor agar sejajar dengan pandangan mata. Alihkan pandangan setiap beberapa saat dengan teratur untuk beristirahat.
  • Jangan terpaku pada satu posisi leher untuk waktu yang lama.
  • Jangan menjepit telepon di antara telinga dan bahu.
  • Jangan membawa tas berat di satu bahu.
  • Tidur telentang atau miring (jangan tidur tengkurap). Letakkan bantal di bawah paha agar otot-otot spinal rata.
  • Tidur menggunakan alas (kasur) yang kaku (jangan yang lembut).
  • Ketika tidur, posisi kepala dan tubuh harus sejajar. Gunakan bantal kecil di bawah leher.
  • Ketika mengendarai mobil dalam waktu yang lama, berhentilah setiap beberapa waktu, regangkan leher dan bahu Anda.
  • Berhenti merokok untuk mengurangi risiko sakit leher.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/neck-pain/diagnosis-treatment/drc-20375587
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/neck-pain/symptoms-causes/syc-20375581
  • https://www.nhs.uk/conditions/neck-pain-and-stiff-neck/
  • https://www.scripps.org (Cover)
  • https://www.webmd.com/pain-management/why-does-my-neck-hurt#1