Vidya
13-01-2021

Cara Mengatasi Nyeri Otot

Kita sering merasakan nyeri otot atau pegal-pegal, terutama setelah bekerja berat, berolahraga, atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Nyeri otot juga bisa terjadi ketika kita melakukan kegiatan di luar kebiasaan, misalnya Anda terbiasa melakukan jogging, tiba-tiba Anda lari marathon.

Perubahan tiba-tiba tersebut dapat menyebabkan cedera-cedera kecil di serat otot dan jaringan ikat, dan sehari setelahnya Anda dapat merasakan otot pegal atau nyeri.

Pegal-pegal atau nyeri otot biasanya hanya di satu bagian otot. Nyeri otot yang dirasakan di seluruh tubuh biasanya disebabkan oleh infeksi, penyakit tertentu, atau akibat efek samping obat-obatan (misalnya obat kolesterol).

Beberapa penyebab nyeri otot lainnya misalnya:

  • Sindroma kelelahan kronis
  • Fibromyalgia
  • Influenza atau penyakit virus lainnya
  • Penyakit lupus
  • Kram otot
  • Cedera otot berulang
  • Penyakit rheumatoid arthritis
  • Terkilir

Cara Mengatasi Nyeri Otot

Bagaimana cara mengatasi nyeri otot?

Nyeri otot yang terjadi ketika sedang beraktivitas biasanya terjadi akibat otot yang teregang atau ‘tertarik’.

Nyeri otot tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode RICE:

  • Rest. Beristirahatlah dari aktivitas Anda.
  • Ice. Kompres dingin selama 15 menit, beberapa kali sehari.
  • Compress. Berikan tekanan menggunakan perban elastis apabila ada yang bengkak.
  • Elevate. Tinggikan posisi kaki di atas jantung untuk membantu apabila ada pembengkakan.

cara mengatasi nyeri otot

Metode RICE sebagai Salah Satu Cara Mengatasi Nyeri Otot

Yang sering menjadi pertanyaan adalah kompres apa yang sebaiknya digunakan untuk mengobati nyeri otot, apakah kompres hangat atau kompres dingin.

Kompres dingin dapat meredakan nyeri dan peradangan dan dapat meredakan nyeri dengan cepat. Untuk spasme (kaku) otot di sekitar sendi, gunakan kompres hangat beberapa kali sehari. Kompres hangat dapat meningkatkan aliran darah.

Obat untuk Nyeri Otot

Cara mengatasi nyeri otot lainnya adalah dengan obat-obatan. Nyeri otot yang hanya sesekali dirasakan dapat diobati dengan parasetamol, atau obat anti inflamasi non steroid (OAINS) seperti ibuprofen. Penggunaan jangka panjang tidak disarankan karena dapat mengganggu kemampuan otot untuk menyembuh.

Perhatikan dosis dan cara pemakaian obat-obat tersebut dan efek sampingnya. Orang yang memiliki ulkus atau luka lambung sebaiknya menghindari obat-obatan tersebut terutama golongan anti inflamasi non steroid. Orang dengan penyakit ginjal, liver dan penyakit kronis lainnya sebaiknya mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

Penanganan nyeri lainnya dapat menggunakan pereda nyeri dalam bentuk topikal atau dioles.

Anda dapat membeli obat nyeri otot dan sendi dalam bentuk topikal seperti jel atau krim tanpa resep dokter.

Sediaan topikal ini umumnya mengandung metil salisilat.

Biskah Nyeri Otot Dicegah?

Para ahli merekomendasikan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga untuk mencegah nyeri otot. Setelah otot ‘panas’, Anda dapat mulai melakukan peregangan.

Sejumlah bahan alami disebut dapat membantu mencegah nyeri otot, misalnya antioksidan seperti vitamin C. Orang yang berolahraga dengan teratur atau atlet dapat meredakan nyeri otot setelah berolahraga dengan mengkonsumsi sejumlah protein.

Sebuah penelitian pada angkatan laut menemukan bahwa suplemen protein dapat membantu meredakan nyeri otot setelah olahraga berat.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah nyeri otot akibat olahraga adalah dengan memulai olahraga ringan kemudian ditingkatkan secara perlahan-lahan.

 

 

 

 

 

Referensi:

  • https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/158?title=ketahui-manfaat-penggunaan-foam-roller-untuk-nyeri-otot
  • https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/179?title=obat-nyeri-otot-dan-sendi-mana-yang-aman
  • https://www.healthline.com (Gambar Cover)
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/muscle-pain/basics/causes/sym-20050866
  • https://www.webmd.com/fitness-exercise/features/art-sore-muscles-joint-pain#1