Informasi Produk Terkait Antileprotik

#Nama Produk
Tidak ada data yang ditemukan.

Artikel Produk Terkait " Antileprotik "


# Obat untuk Kusta

Oleh : Bekti

Obat untuk kusta

Sumber: stock.adobe.com

 

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada kulit serta kerusakan saraf di tangan, kaki serta kulit di seluruh tubuh. Penyakit kusta telah ada sejak dahulu kala dan saat ini berdasarkan laporan dari WHO terdapat sekitar 208.000 orang di seluruh dunia yang terinfeksi oleh penyakit kusta, sebagian besar diantaranya berasal dari Afrika dan Asia. Penyakit kusta bisa diobati hingga sembuh. Bila penyakit ini diobati sejak awal dengan pemberian obat untuk kusta, maka bisa mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut.

Penyakit kusta atau yang dikenal juga sebagai penyakit Hanson merupakan penyakit menular, tetapi penularannya hanya terjadi melalui kontak dekat dan berulang dengan droplet dari mulut dan hidung seseorang penderita kusta yang tidak diobati. Anak-anak juga lebih rentan tertular penyakit ini bila dibandingkan dengan orang dewasa. Cara terbaik untuk mencegah terkena kusta adalah menghindari kontak dekat dalam waktu panjang dengan penderita kusta yang tidak diobati.

Masa inkubasi penyakit ini bisa terjadi selama bertahun-tahun. Gejala awalnya bisa terlihat dalam waktu 1 tahun, tetapi bisa juga membutuhkan waktu hingga 20 tahun untuk terlihat. Penyakit ini utamanya menyerang bagian kulit, saraf tepi, lapisan mukosa dari saluran pernapasan bagian atas serta mata. Bila penyakit ini bisa ditangani sejak dini dengan pemberian obat untuk kusta maka bisa mencegah terjadinya kecacatan pada organ-organ tubuh tersebut di atas.

 

Penyakit Kusta dan Obat untuk Kusta

Seperti yang yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit kusta terutama menyerang bagian kulit serta saraf di luar otak dan tulang belakang yang disebut dengan saraf tepi. Selain itu penyakit ini juga bisa menyerang bagian mata serta lapisan tipis di area hidung bagian dalam. Gejala utamanya adalah adanya luka atau benjolan pada kulit yang tidak hilang dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Luka yang terbentuk juga berwarna pucat.

Adanya kerusakan pada saraf bisa mengakibatkan hilangnya rasa pada tangan dan kaki serta kelemahan pada otot. Biasanya memerlukan waktu 3-5 tahun untuk mulai muncul gejala setelah melakukan kontak dengan bakteri penyebab penyakit kusta. Tetapi pada beberapa orang, gejalanya bisa baru muncul sekitar 20 tahun kemudian. Waktu antara kontak dengan bakteri hingga munculnya gejala disebut dengan masa inkubasi. Karena waktu inkubasi yang lama ini membuat dokter kesulitan untuk menentukan kapan dan di mana seseorang dengan penyakit kusta terinfeksi.

WHO atau badan kesehatan dunia pada tahun 1960 telah mengembangkan obat yang disebut sebagai multidrug therapy (MDT) untuk mengobati semua jenis penyakit kusta. Regime obat MDT yang direkomendasikan untuk saat ini terdiri dari Dapsone, Rifampicin dan Clofazimine. Sejak tahun 1995, WHO telah menyediakan obat untuk kusta ini agar bisa diperoleh secara gratis di seluruh dunia. Terdapat lebih dari 16 juta pasien penyakit kusta di seluruh dunia yang telah diobati dengan obat MDT selama lebih dari 20 tahun terakhir.

Sebagai tambahan, beberapa jenis antibiotika juga bisa digunakan sebagai obat untuk kusta dengan cara membunuh bakteri penyebab penyakit kusta tersebut. Obat antibiotika tersebut adalah:

  • Dapsone
  • Rifampicin
  • Clofazimine
  • Minocycline
  • Ofloxacin

 

Dokter bisa saja memberikan lebih dari 1 jenis obat antibiotika untuk digunakan sebagai obat untuk kusta. Selain itu bisa juga diberikan obat anti inflamasi untuk mengontrol kerusakan dan nyeri saraf yang berkaitan dengan penyakit kusta, termasuk diantaranya obat kortikosteroid seperti misalnya Prednison.  

Terkadang dokter juga bisa memberikan obat Thalidomide, yang bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi bintil atau bengkak pada kulit karena kusta. Tetapi bila sedang hamil atau berencana untuk hamil atau mungkin akan hamil maka tidak boleh mengkonsumsi obat Thalidomide karena bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada janin. Pengobatan penyakit kusta membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan hingga 1-2 tahun sampai bisa sembuh.

Bila penyakit kusta terlambat untuk didiagnosis serta ditangani maka bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius, yang berupa:

  • Disfigurasi atau kecacatan pada bagian tubuh.
  • Rambut rontok, terutama di bagian alis serta bulu mata.
  • Kelemahan pada otot.
  • Kerusakan saraf yang permanen di bagian tangan dan kaki.
  • Ketidakmampuan untuk menggunakan tangan dan kaki.
  • Penyumbatan hidung yang kronis, mimisan serta runtuhnya septum pada bagian hidung.
  • Iritis, yaitu peradangan pada bagian selaput mata.
  • Glaukoma, yaitu penyakit mata yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian saraf mata.
  • Kebutaan.
  • Disfungsi ereksi.
  • Masalah kesuburan.
  • Gagal ginjal.

 

Prognosis dari penyakit ini akan menjadi lebih baik bila dokter berhasil mendiagnosis penyakit kusta sebelum menjadi parah. Pemberian obat untuk kusta sejak dini bisa mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut pada jaringan serta menghentikan penyebaran penyakit dan juga mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Prognosis dari penyakit ini akan lebih buruk bila penyakit kusta baru didagnosis pada tahap yang lebih lanjut, setelah penderita mengalami disabilitas atau disfigurasi. Akan tetapi, pemberian obat untuk kusta tetap harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tubuh lebih lanjut serta mencegah penularan penyakit tersebut ke orang lain.

Medicastore adalah apotek online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat untuk kusta.

 

Sumber:

1. who.int

2. webmd.com

3. healthline.com