Informasi Produk Terkait Antihipertensi Golongan lain


Artikel Produk Terkait " Antihipertensi Golongan lain "


# Macam-Macam Obat Hipertensi untuk Darah Tinggi

Oleh : Bekti

Obat Hipertensi

sumber : students4bestevidence.net

 

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti misalnya serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gangguan ginjal. Oleh karena itu penanganan penyakit hipertensi sejak dini penting dilakukan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut diatas.

Ada banyak banyak macam obat hipertensi yang bisa digunakan untuk menangani darah tinggi, obat-obatan ini biasanya disebut dengan obat antihipertensi. Obat-obat tersebut dibagi dalam berbagai kategori dengan cara kerja yang berbeda dan juga mempunyai efek samping yang berbeda pula.

 

Hipertensi

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang umum terjadi ketika kekuatan tekanan dari aliran darah terhadap dinding pembuluh darah cukup tinggi sehingga menyebabkan timbulnya masalah kesehatan seperti misalnya penyakit jantung.

Hipertensi bisa saja dialami selama bertahun-tahun tanpa disadari karena tidak adanya gejala. Tetapi meskipun tanpa gejala, kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah dan jantung tetap terjadi serta dapat dideteksi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan resiko terkena masalah kesehatan yang serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Untungnya, tekanan darah tinggi dapat dengan mudah dideteksi dan dengan penanganan yang tepat oleh dokter, akan mudah untuk dikontrol.

 

Obat Hipertensi

Obat hipertensi untuk penggunaannya harus berdasarkan petunjuk dokter. Obat ini terdiri dari berbagai kategori dengan cara kerja yang berbeda-beda pula. Dibawah ini tertera golongan obat hipertensi yang biasa diresepkan oleh dokter.

 

Diuretika

Obat hipertensi ini membantu tubuh mengeluarkan Natrium (garam) yang berlebih serta air dari tubuh sehingga bisa membantu mengontrol tekanan darah. Obat jenis ini bisa digunakan sendiri atau digunakan sebagai kombinasi bersama dengan obat lainnya.

Contoh obat Diuretika :

  • Golongan Thiazide : chlorthalidone, chlorothiazide, hydrochlorothiazide, indapamide, metolazone.
  • Golongan Hemat Kalium : amiloride hydrochloride, spironolactone, triamterene.
  • Golongan Diuretik loop : furosemide, bumetanide.

 

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Beberapa jenis obat diuretika bisa menurunkan jumlah mineral Kalium dalam tubuh. Efek yang dirasakan antara lain : kelemahan, kram pada kaki atau terasa mudah lelah. Dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan Kalium dapat mencegah berkurangnya kadar Kalium dalam tubuh.
  • Beberapa orang ada yang melaporkan terkena serangan gout setelah menjalani terapi dengan diuretik dalam jangka waktu yang lama. Efek samping ini jarang terjadi dan bisa diatasi dengan pemberian obat lain.
  • Bagi penderita diabetes, pemberian obat diuretika bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Tetapi dengan penggantian obat, pengaturan pola makan, pemberian insulin atau pemberian obat diabetes dalam dosis yang tepat bisa mengatasi masalah ini.
  • Bisa terjadi impotensi.

 

Beta bloker

Obat hipertensi ini bekerja dengan cara mengurangi denyut jantung, beban kerja jantung serta keluarnya darah dari jantung, sehingga tekanan darah bisa turun.

Contoh obat Beta bloker : acebutolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol fumarate, carteolol hydrochloride, metoprolol tartrate, metoprolol succinate, nadolol, dll.

Obat golongan Beta bloker juga da yang dikombinasikan dengan obat golongan Diuretika untuk lebih memaksimalkan efek obatnya. Contoh obatnya adalah : hydrochlorothiazide dan bisoprolol.

 EFek samping yang mungkin terjadi :

  • Insomnia
  • Tangan dan kaki terasa dingin
  • Kelelahan atau depresi
  • Detak jantung yang melambat
  • Gejala asma
  • Bisa terjadi impotensi

 

ACE inhibitor

Angiotensin adalah zat kimia yang menyebabkan pembuluh darah arteri menyempit. ACE sendiri singkatan dari Angiotensin Converting Enzymes. ACE inhibitor membantu tubuh untuk memperoduksi lebih sedikit Angiotensin, sehingga membuat pembuluh darah relaksasi dan lebih terbuka sehingga tekanan darah menurun.

Contoh obatnya adalah : benazepril hydrochloride, captopril, enalapril maleate, fosinopril sodium, lisinopril, moexipril, perindopril, dll.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Ruam kulit.
  • Berkurangnya indra perasa.
  • Batuk kering kronis.
  • Meskipun jarang terjadi, bisa juga menimbulkan kerusakan pada ginjal.
  • Untuk wanita yang sedang mengkonsumsi obat golongan ini sebaiknya untuk tidak hamil karena bisa membahayakan kondisi ibu dan janin.

 

Angiotensin II receptor blocker

Obat golongan ini memblokir efek dari Angiotensin, yaitu zat kimia yang membuat pembuluh darah menyempit. Angiotensin sendiri memerlukan reseptor untuk berikatan sehingga dapat mempersempit pembuluh darah. Jadi obat golongan ini bekerja dengan cara memblokir reseptor tersebut sehingga Angiotensin tidak bisa mempersempit pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah akan tetap terbuka dan tekanan darah akan menurun.

Contoh obatnya adalah : candesartan, eprosartan mesylate, irbesarten, telmisartan, valsartan.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Bisa menyebabkan pusing.
  • Bisa membahayakan janin dalam kandungan sehingga tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.

 

Calcium channel blocker

Obat hipertensi ini bekerja dengan cara mencegah Kalsium masuk kedalam sel otot jantung dan pembuluh darah. Ketika Kalsium memasuki sel tersebut, maka akan menyebabkan kontraksi yang lebih kuat dan kencang, sehingga dengan mengurangi Kalsium maka kontraski jantung tidak terlalu kuat. Obat ini juga bekerja dengan merelaksasi dan membuka pembuluh darah yang menyempit, mengurangi denyut jantung sehingga akhirnya menurunkan tekanan darah.

Contoh obatnya adalah : amlodipine besylate, diltiazem hydrochloride, nifedipine, nicardipine, felodipine, verapamil hydrochloride , dll.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Palpitasi.
  • Mata kaki yang membengkak.
  • Konstipasi.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.

 

Alpha blocker

Obat golongan ini bekerja dengan cara mengurangi resistensi pembuluh darah serta merelaksasi otot dinding vaskular.

Contoh obatnya adalah : doxazosin mesylate, prazosin hydrochloride, terazosin hydrochloride.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Detak jantung cepat.
  • Pusing.
  • Tekanan darah drop ketika berdiri.

 

Alpha-2 Receptor Agonists

Obat hipertensi ini bekerja menurunkan tekanan darah dengan mengurangi aktivitas bagian simpatis (penghasil adrenalin) dari sistem saraf tak sadar.  Methyldopa dianggap sebagai antihipertensi lini pertama selama masa kehamilan karena efek samping yang jarang terjadi pada wanita hamil atau janin yang sedang berkembang.

Contoh obatnya adalah : methyldopa.

Efek samping yang mungkin terjadi : dapat menyebabkan pusing dan mengantuk.

 

Central agonists

Obat golongan ini bekerja dengan cara membantu menurunkan kemampuan pembuluh darah untuk berkontraksi. Obat golongan ini bekerja di sistem syaraf yang berbeda dengan obat golongan alpha dan beta-blocker, tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu menurunkan tekanan darah.

Contoh obatnya adalah : alpha methyldopa, clonidine hydrochloride, guanabenz acetate, guanfacine hydrochloride.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Tekanan darah drop saat berdiri.
  • Lemah atau pingsan.
  • Mengantuk.
  • Mulut kering.
  • Demam.
  • Anemia.

 

Peripheral adrenergic inhibitor

Obat hipertensi ini bekerja dengan cara memblokir neurotransmitter di otak, sehingga otot pembuluh darah tidak berkontraksi. Obat ini jarang digunakan dan hanya diberikan bila obat penurun darah jenis lainnya tidak dapat menurunkan tekanan darah.

Contoh obatnya adalah : guanadrel, guanethidine monosulfate, reserpine.

Efek samping yang mungkin terjadi :

  • Hidung tersumbat.
  • Diare.
  • Lemah atau lemas.
  • Impotensi.

 

Blood vessel dilator (vasodilator)

Obat hipertensi ini bekerja dengan cara merelaksasi otot di dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah akan melebar dan menyebabkan aliran darah menjadi lebih lancar.

Conroh obatnya adalah : hydralazine hydrochloride, minoxidil.

EFek samping yang mungkin terjadi :

  • Sakit kepala.
  • Bengkak di area dekat mata.
  • Palpitasi.
  • Rasa nyeri di persendian.
  • Retensi cairan.
  • Pertumbuhan bulu di tubuh yang berlebihan.

 

Dengan banyaknya pilihan dari obat hipertensi, maka menemukan obat antihipertensi yang tepat bisa membutuhkan waktu dan kesabaran. Untuk itu kerjasama yang baik antara dokter dengan pasien sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Medicastore adalah apotik dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat hipertensi.

 

Sumber :

1. healthline.com

2. mayoclinic.org

3. heart.org