Informasi Produk Terkait Obat Parkinson


Artikel Produk Terkait " Obat Parkinson "


# Obat Penyakit Parkinson

Oleh : Bekti

Obat penyakit parkinson

Sumber : ipopba-stock.adobe.com

 

Masih banyak orang yang belum mengetahui mengenai penyakit Parkinson atau Parkinson disease. Penyakit Parkinson adalah kelainan pada gerakan yang dipengaruhi oleh adanya perubahan pada sistem syaraf pusat. Perubahan tersebut akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak atau diam, kemudian seiring dengan berjalannya waktu gejala yang dirasakan juga akan semakin memburuk. Sampai saat ini penyakit tersebut belum bisa disembuhkan, pemberian obat penyakit Parkinson bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami.

Salah satu gejala awal dari penyakit Parkinson adalah gemetar di salah satu tangan. Gejala tersebut akan berkembang secara bertahap, mulai dari sedikit gemetar di salah satu tangan dan perasaan kaku di tubuh. Seiring waktu, gejala lain akan muncul, bahkan pada beberapa orang juga bisa mengalami pikun. Sebagian besar gejala yang dialami terjadi akibat menurunnya kadar dopamine di otak.

 Sebuah penelitian yang dilakukan di Perancis pada tahun 2015 menyebutkan bahwa pria mempunyai risiko 50% lebih besar untuk mengalami penyakit Parkinson bila dibandingkan dengan wanita. Tetapi pada wanita risiko tersebut akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Pada sebagian besar orang, gejala penyakit Parkinson akan muncul pada usia 60 tahun keatas. Tetapi ada 5-10% kasus, dimana penyakit Parkinson muncul di usia lebih awal. Banyak orang mengira gejala awal penyakit Parkinson sebagai tanda alami dari penuaan sehingga tidak memeriksakan diri ke dokter. Padahal semakin awal diketahui penyakitnya, maka pengobatan yang diberikan akan semakin efektif. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit Parkinson seperti gejala penyakitnya, penanganannya termasuk obat penyakit Parkinson bisa dilihat pada artikel berikut ini.

 

Parkinson dan Obat Penyakit Parkinson

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit Parkinson adalah kelainan progresif pada sistem saraf yang mempengaruhi pergerakan. Pada orang dengan penyakit Parkinson, sel saraf (neuron) tertentu di otak secara bertahap menjadi rusak atau mati. Gejala-gejala yang dialami sebagian besar akibat hilangnya sel saraf yang memproduksi senyawa kimia pembawa pesan di otak yang disebut dengan dopamine. Ketika kadar dopamine menurun, maka aktivitas otak menjadi tidak normal, akibatnya terjadi gangguan pergerakan serta gejala lain dari penyakit Parkinson.

Gejala yang dialami akan muncul secara bertahap, terkadang berawal dari gemetar yang tidak disadari di salah satu tangan. Selain gemetar, penyakit ini juga menyebabkan kekakuan pada tubuh atau perlambatan pada gerakan. Gejala penyakit Parkinson akan memburuk seiring dengan perkembangan penyakitnya.

Berikut adalah beberapa gejala awal dari penyakit Parkinson:

  • Pergerakan: Gemetar di salah satu tangan.
  • Koordinasi: Berkurangnya kemampuan koordinasi dan keseimbangan, sehingga bisa menyebabkan secara tiba-tiba menjatuhkan barang yang dipegang atau bahkan terjatuh.
  • Cara berjalan: Postur tubuh saat berjalan bisa berubah menjadi sedikit condong kedepan seperti sedang terburu-buru. Selain itu cara berjalan juga bisa seperti menyeret langkah.
  • Ekspresi muka: Karena adanya perubahan pada saraf yang mengontrol otot wajah, maka ekspresi wajah bisa berubah.
  • Suara: Bisa terdapat gemetar pada suara atau menjadi bersuara lebih pelan dari sebelumnya.
  • Tulisan tangan: Bisa menjadi lebih kecil dan kusut.
  • Indra penciuman: Hilangnya indra penciuman bisa menjadi salah satu tanda awal dari penyakit Parkinson.
  • Gangguan tidur: Ini juga bisa menjadi tanda awal dari penyakit Parkinson. Kaki gelisah bisa menjadi penyebab hal ini.

 

Selain hal tersebut diatas, gejala lain yang juga bisa dialami adalah: perubahan pada mood termasuk depresi, kesulitan untuk mengunyah dan menelan makanan, masalah untuk buang air kecil, konstipasi serta masalah pada kulit.

Meskipun penyakit ini masih belum bisa untuk disembuhkan, tetapi pemberian obat penyakit Parkinson bisa memperbaiki gejala yang dialami secara signifikan. Terkadang dokter bisa juga menyarankan untuk dilakukan prosedur pembedahan di otak untuk mengatur wilayah tertentu di otak serta memperbaiki gejala yang dialami.

Secara garis besar penanganan penyakit Parkinson adalah melalui:

  • Pemberian terapi pendukung seperti misalnya fisioterapi.
  • Pemberian obat-obatan.
  • Prosedur operasi (bagi sebagian orang).

 

Pemberian obat-obatan bisa memperbaiki gejala utaman dari penyakit Parkinson, seperti misalnya gemetar dan masalah pada pergerakan. Tetapi tidak semua obat-obatan bisa bermanfaat untuk semua orang. Kemudian efek jangka pendek dan jangka panjang dari tiap obat juga bisa berbeda-beda pada tiap orang.

Berikut adalah obat-obatan yang digunakan sebagai obat penyakit Parkinson:

1.   Levodopa

Sebagian besar orang dengan penyakit Parkinson menggunakan obat ini. Levodopa akan diserap oleh sel saraf di otak dan dirubah menjadi senyawa kimia dopamine, yang digunakan sebagai pembawa pesan antara bagian otak dan saraf yang mengontrol pergerakan. Meningkatkan kadar dopamine dengan menggunakan Levodopa biasanya dapat memperbaiki masalah pada pergerakan.

Obat ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk tablet atau sirup dan seringkali dikombinasikan dengan obat lain seperti Benserazide atau Carbidopa yang bisa mencegah Levodopa dipecah di aliran darah sebelum mencapai otak. Kedua obat tersebut diatas juga bisa mengurangi efek samping dari Levodopa, yaitu: rasa tidak enak badan, lelah dan pusing.

 Pada tahap awal pemberian Levodopa bisa memberikan perbaikan yang dramatis terhadap masalah pergerakan, tetapi efeknya bisa tidak bertahan lama di tahun-tahun berikutnya. Hal ini karena semakin banyak sel saraf yang hilang, membuat semakin sedikit jumlah sel saraf yang bisa menyerap obat tersebut. Artinya dosis obat perlu untuk dinaikkan dari waktu ke waktu.

Penggunaan obat penyakit Parkinson ini dalam jangka waktu panjang juga dikaitkan dengan adanya pergerakan otot yang tidak terkontrol (diskinesia) serta efek “on-off” dimana seseorang dengan cepat berubah dari bisa bergerak (on) menjadi tidak bisa bergerak (off).

 

2. Agonis dopamine

Agonis dopamine merupakan senyawa yang berindak sebagai pengganti dopamine di otak dan mempunyai efek yang serupa dengan Levodopa tetapi lebih ringan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet serta koyo kulit.

Terkadang obat ini digunakan bersamaan dengan Levodopa  sehingga bisa diberikan dalam dosis rendah. Efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan agonis dopamine adalah: rasa tidak enak badan, rasa lelah dan mengantuk serta pusing. Selain itu, agonis dopamine juga bisa menyebabkan terjadinya halusinasi dan meningkatkan kebingungan, sehingga harus digunakan dengan hati-hati, terutama pada pasien lanjut usia yang lebih rentan.

 

3. Penghambat monoamine oksidase B

Penghambat monoamine oksidase B seperti Selegiline dan Rasagiline merupakan alternatif lain dari Levodopa untuk digunakan sebagai obat penyakit Parkinson. Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek enzim atau senyawa otak yang memecah dopamine (monoamine oksidase B) sehingga kadar dopamine akan meningkat.

Kedua obat ini bisa memperbaiki gejala penyakit Parkinson meskipun efeknya lebih kecil dari Levodopa. Obat ini juga bisa digunakan secara bersamaan dengan Levodopa atau agonis dopamine. Penghambat MAO-B ini secara umum lebih ditoleransi, tetapi terkadang juga bisa menyebabkan terjadinya efek samping, seperti: rasa tidak enak badan, sakit kepala, nyeri perut dan tekanan darah tinggi.

 

4. Penghambat katekol-O-metiltransferase

Obat ini biasanya diberikan untuk penyakit Parkinson tahap lanjut. Obat ini mencegah Levodopa dihancurkan oleh enzim COMT. Efek samping dari obat ini adalah: rasa tidak enak badan, diare dan nyeri perut.

 

Dokter akan menerangkan pilihan pengobatan yang bisa diberikan, termasuk risiko dari masing-masing obat penyakit parkinson tersebut. Pemantauan secara berkala diperlukan karena perkembangan penyakit membutuhkan penyesuaian dalam pemberian obat-obatan.

Medicastore adalah apotik online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat penyakit Parkinson.

 

Sumber:

1. medicalnewstoday.com

2. mayoclinic.org

3. nhs.uk