Informasi Produk Terkait Vitamin dan Mineral (Selama dan Sesudah Kehamilan) / Anti-anemia


Artikel Produk Terkait " Vitamin dan Mineral (Selama dan Sesudah Kehamilan) / Anti-anemia "


# Vitamin Penambah Darah

Oleh : Bekti

Vitamin penambah darah

Sumber : drugs.com

 

Kurang darah atau anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun. Pada pemeriksaan darah, kondisi anemia dilihat dari rendahnya kadar hemoglobin atau hematokrit. Hemaglobin sendiri adalah protein utama yang terdapat di sel darah merah, fungsinya untuk membawa oksigen & mengirimnya ke seluruh tubuh.

Jadi bila mengalami anemia, karena kadar sel darah merah yang rendah maka kadar hemoglobin juga akan rendah. Bila berada dalam kadar yang terlalu rendah, maka mengakibatkan tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang dibutuhkan. Gejala anemia seperti lemah atau nafas pendek terjadi akibat organ tubuh tersebut tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Anemia merupakan kondisi yang cukup umum dialami. Meskipun anemia bisa dialami oleh semua orang tetapi wanita & anak-anak serta orang dengan penyakit jangka panjang cenderung lebih sering mengalaminya.

Anemia terdiri dari berbagai tipe, tergantung dari penyebabnya. Kemudian tiap tipe anemia juga membutuhkan penanganan yang berbeda. Untuk lebih mengetahui mengenai penyakit kurang darah atau anemia beserta cara penanganannya, termasuk apakah vitamin penambah darah bisa diberikan pada semua kasus anemia , bisa dilihat pada artikel dibawah ini.

 

Anemia atau kurang darah

Sel darah membawa hemoglobin yaitu protein yang kaya akan zat besi & fungsinya mengikat oksigen untuk kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Anemia terjadi ketika tidak terdapat cukup sel darah merah didalam darah atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.

Seseorang akan di diagnosa mengalami anemia bila kadar hemoglobinnya kurang dari 13,5 g/dl pada pria atau kurang dari 12,0 g/dl pada wanita. Pada anak-anak, kadar normal hemoglobin berbeda-beda tergantung dari usia.

Ketika mengalami anemia, karena kekurangan oksigen maka tubuh akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini :

  • Kelemahan
  • Nafas pendek
  • Pusing
  • Detak jantung yang cepat atau tidak beraturan
  • Telinga berdenging
  • Sakit kepala
  • Tangan & kaki terasa dingin
  • Kulit menjadi pucat atau berwarna kekuningan
  • Rasa nyeri di dada

 

Anemia sendiri terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari penyebabnya. Berikut adalah jenis-jenis anemia :

  • Anemia karena kekurangan zat besi. Anemia jenis ini merupakan anemia yang paling umum terjadi. Anemia jenis ini terjadi karena tubuh mengalami defisiensi zat besi. Menurunnya kadar zat besi ini biasanya akibat kehilangan darah, tetapi bisa juga karena kurangnya penyerapan zat besi. Proses kehamilan & melahirkan membutuhkan banyak zat besi yang akibatnya bisa menimbulkan kondisi anemia. Pada orang yang menjalani operasi bypass lambung untuk menurunkan berat badan juga bisa mengalami anemia jenis ini karena penyerapan nutrisi bisa terganggu.
  • Anemia karena kekurangan vitamin. Anemia jenis ini bisa terjadi akibat rendahnya kadar vitamin B12 atau asam folat. Biasanya hal ini akibat pola makan yang kurang baik.
  • Anemia aplastik. Anemia jenis ini terjadi karena kelainan langka pada sumsum tulang belakang, dimana sumsum tulang belakang berhenti menghasilkan sel darah (sel darah merah, sel darah putih & platelet) dalam jumlah yang cukup. Infeksi viral, radiasi ionisasi serta eksposur terhadap bahan kimia berbahaya atau obatobatan tertentu juga bisa mengakibatkan terjadinya anemia aplastik.
  • Anemia hemolitik. Anemia jenis ini terjadi ketika sel darah merah rusak didalam aliran darah atau limpa. Biasanya hal ini akibat adanya kasus mekanikal (katup jantung yang bocor atau aneurysm), infeksi, kelaianan autominun atau kelainan bawaan pada sel darah merah.
  • Anemia sel sabit. Merupakan jenis anemia keturunan dimana protein hemoglobin tidak normal, mengakibatkan sel darah merah menjadi kaku & menyumbat sirkulasi karena tidak dapat mengalir melalui pembuluh darah kecil.
  • Anemia karena sebab lain. Beberapa penyakit juga bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memperoduksi sel darah merah. Contohnya pada pasien dengan penyakit ginjal, dimana ginjal tidak bisa memproduksi hormon yang berfungsi memberi sinyal pada sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah. Pengobatan kemoterapi yang digunakan untuk menangani kanker juga bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah baru sehingga mengakibatkan terjadinya anemia.

 

Penanganan Anemia

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena penyebab anemia bisa dari banyak hal maka penanganan anemia juga berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Tidak semua anemia hanya cukup diberikan vitamin penambah darah, oleh karena itu penting untuk mengetahui penyebab dari anemia yang dialami sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut adalah beberapa penanganan anemia tergantung dari penyebabnya :

  • Anemia karena kekurangan zat besi

Penanganan untuk anemia jenis ini biasanya dengan pemberian suplemen yang mengandung zat besi serta pengaturan pola makan. Bila anemia terjadi karena hilangnya darah selain menstruasi, maka perlu untuk mengetahui lokasi pendarahan & menghentikan pendarahan tersebut, yang biasanya dilakukan melalui prosedur operasi.

  • Anemia karena kekurangan vitamin

Penanganan untuk anemia jenis ini adalah dengan pemberian vitamin penambah darah serta meningkatkan asupan vitamin tersebut melalui makanan yang dikonsumsi. Jika ternyata sistem pencernaan kesulitan untuk menyerap vitamin B12 dari makanan yang dikonsumsi, maka bisa diberikan suntikan vitamin B12.

  • Anemia aplastik

Penanganan untuk jenis anemia ini adalah dengan pemberian transfuse darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Bila sumsum tulang belakang tidak bisa lagi membuat sel darah sehat, maka akan diperlukan transplantasi sumsum tulang belakang.

  • Anemia hemolitik

Untuk penanganan anemia jenis ini termasuk menghindari obat yang dicurigai menyebabkan anemia, mengobati infeksi, serta mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan sehingga tidak menyerang sel darah merah.

  • Anemia sel sabit

Penanganan yang dilakukan termasuk pemberian oksigen, obat serta pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit & mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan pemberian transfusi darah, suplemen asam folat serta obat lain.

  • Anemia karena penyakit kronis

Untuk penanganan anemia jenis ini maka yang harus ditangani adalah penyakit penyebabnya. Jika gejala anemia yang dialami bertambah parah, maka bisa diberikan transfusi darah atau suntikan hormon sintetik yang dapat membantu menstimulasi pembentukan sel darah merah serta meredakan kelelahan.

Meskipun banyak jenis anemia tidak bisa dicegah, tetapi kita bisa menghindari mengalami  anemia karena kekurangan zat besi serta anemia karena kekurangan vitamin. Caranya selain dengan mengkonsumsi vitamin penambah darah adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin & mineral.

Contoh makanan yang merupakan vitamin penambah darah alami adalah :

  • Makanan tinggi kandungan zat besi : dagingdagingan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, serta buah kering.
  • Makanan tinggi kandungan folat : buahbuahan, sayuran berdaun hijau gelap, kacang hijau, kacang merah serta kacang tanah.
  • Makanan yang tinggi kandungan vitamin B12 : daging, produk olahan susu serta kacang kedelai.
  • Makanan yang tinggi kandungan vitamin C : buah jeruk, cabe, brokoli, tomat, melon, stroberi. Vitamin C ini bisa membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

 

Medicastore adalah apotek online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya vitamin penambah darah.

 

Sumber :

1. webmd.com

2. hematology.org

3. mayoclinic.org