Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Sindrom Terowongan Radial

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Sindrom Terowongan Radial

Sindrom Terowongan Radial

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Sindrom terowongan radial (Radial Tunnel Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul akibat tertekannya saraf Radialis di terowongan yang berada di lengan bawah dekat sendi siku.

Perjalanan Saraf Radialis dan daerah yang dipersarafinya

Sumber: melbournehandtherapy.com.au

Saraf Radialis adalah salah satu dari 3 saraf yang mempersarafi daerah tangan. Saraf-saraf lainnya adalah saraf Medianus dan Saraf Ulnaris. Ketiganya berawal dari daerah leher (tulang belakang leher), tempat keluar semua saraf.

Saraf Medianus dan Ulnaris akan berjalan di bagian depan lengan dan tangan, sementara saraf Radialis awalnya berjalan pada bagian depan tangan dan pada sisi luar siku, saraf Radialis akan berjalan dengan posisi menyilang melewati suatu terowongan yang dibentuk oleh otot dan tulang dan disebut sebagai Terowongan Radial menuju bagian punggung lengan bawah dan tangan.

Terowongan radial terletak di area sendi humeroradial, yaitu sendi yang menggabungkan tulang humerus (tulang lengan atas) dengan tulang radial (salah satu tulang lengan bawah) dan melewati pangkal otot Supinator.

Saat melewati terowongan radial, Saraf Radialis berjalan di bawah otot Supinator, dan setelah keluar dari terowongan, cabang saraf tersebut menempel pada otot Supinator di bagian belakang lengan bawah. Otot Supinator berperan pada gerakan memutar tangan kanan searah jarum jam, seperti pada gerakan menggunakan obeng untuk mengencangkan sekrup.

Saraf Radialis berperan dalam memberikan sensasi pada kulit posterior (bagian punggung) lengan atas, kulit bagian posterior dan sisi luar lengan bawah dan pergelangan tangan, sendi siku dan pergelangan tangan dan tangan dan saraf Radialis juga memiliki cabang sensorik untuk tulang mulai dari sendi siku hingga ke tangan. Sementara cabang motorik akan mempersarafi sebagian besar otot ekstensor lengan atas dan lengan bawah.


Penyebab Sindrom terowongan radial

Penyebab Sindrom Terowongan Radialis

Gejala akan timbul saat terjadi penekanan pada Saraf Radialis. Penekanan ini dapat terjadi di beberapa tempat sepanjang terowongan dan akan menimbulkan rasa nyeri.

Gerakan mendorong dan menarik dengan kuat dan berulang, gerakan menegangkan pergelangan tangan, mencengkeram, gerakan mencubit yang dilakukan secara berulang dengan kuat, dan gerakan memutar lengan secara konstan dan berulang (dalam pekerjaan perakitan) juga dapat menyebabkan penekanan dan mengiritasi saraf Radial.

Pukulan langsung (trauma) ke bagian luar siku juga dapat melukai Saraf Radialis. Kelainan lain berupa Lipoma, Ganglia, tumor tulang, dan peradangan otot atau bursa di sekitarnya juga dapat menyebabkan penekanan secara langsung pada saraf Radialis.


Gejala Sindrom terowongan radial

Gejala Sindrom Terowongan Radialis

Keluhan yang ditimbulkan karena penekanan saraf Radialis pada Radial Tunnel Syndrome kadang sulit dibedakan dengan Tennis Elbow Syndrom (lihat bahasan Epikondilitis Lateral). Lokasi timbulnya nyeri pada Tennis Elbow yaitu di tendon yang menempel pada epikondilus lateral (tepat pada sendi siku), sementara lokasi tepat rasa nyeri pada Radial Tunnel Syndrome biasanya dirasakan sekitar 2 inci dari bagian atas lengan bawah bagian luar.

Lokasi nyeri pada Radial Tunnel Syndrome dan Epikondilitis Lateral (Tennis Elbow Syndrome)

Sumber : http://www.eorthopod.com

  • Nyeri yang menusuk pada bagian atas lengan bawah, punggung tangan, dan samping siku. Rasa nyeri muncul saat penderita mencoba untuk meluruskan pergelangan tangan dan jari-jari tangan.
  • Rasa nyeri akan semakin memburuk ketika penderita menekuk pergelangan tangan ke belakang, memutar telapak tangan ke atas atau memegang sesuatu dengan pergelangan tangan kaku dan siku dalam posisi lurus.
  • Dapat terjadi kelemahan/kelelahan otot bagian belakang lengan bawah dan pergelangan tangan sehingga sulit untuk menstabilkan pergelangan tangan saat menggenggam dan mengangkat benda.
  • Tidak ditemukan adanya rasa baal atau kesemutan, karena bagian sensorik dari cabang saraf radialis dari atas siku tidak memasuki terowongan radial sehingga tidak akan terjadi penekanan dan iritasi bagian sensorik saraf Radialis ini.

Diagnosis Sindrom terowongan radial

Diagnosis Sindrom Terowongan Radialis

Diagnosis didasarkan pada:

  • Gejala-gejala yang ada yaitu nyeri yang menusuk pada bagian atas lengan bawah, punggung tangan, dan samping siku.
  • Pemeriksaan fisik berupa kelemahan otot yang disebabkan oleh rasa sakit, perabaan lunak pada area tulang radial bagian atas (2 inci dari bagian atas lengan bawah), dan pemeriksaan ”Uji jari tengah” dimana akan timbul rasa nyeri apabila jari tengah ditahan dalam posisi ekstensi.
  • Sementara pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis dan penyebab lain dan pemeriksaan electromyografi dilakukan hanya untuk memastikan diagnosis, memastikan area saraf yang mengalami penekanan dan tingkat keparahan kondisi

Penanganan Sindrom terowongan radial

Penanganan Sindrom Terowongan Radial

Penanganan konservatif dilakukan untuk mengurangi tekanan pada saraf, dengan beberapa cara sebagai berikut :

  • Obat-obatan untuk mengurangi inflamasi atau peradangan dengan obat Non Steroid Anti Inflamation Drug (NSAID), ataupun pemberian Kortikosteroid injeksi untuk mengurangi peradangan, pembengkakan dan penekanan pada Saraf Radialis secara langsung.
  • Penggunaan penyangga (splint) untuk pergelangan tangan dan atau siku, serta menghindari gerakan memutar pergelangan tangan dan menekuk lengan pada sendi siku, karena gerakan ini dapat memperparah iritasi pada saraf Radialis yang sedang tertekan.
  • Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik. Terapi ini dilakukan oleh dokter ahli, meliputi pemberian terapi pemanasan, pendinginan, atau  untuk mengatasi nyeri dan penderita juga akan diajarkan berbagai latihan untuk menjaga kesehatan otot tangan dan lengan, antara lain dengan latihan peregangan untuk mengurangi penekanan pada saraf.

Terapi Operatif dilakukan apabila pergelangan tangan menjadi lemah dan cenderung untuk turun (wristdrop) atau jika gejala-gejala tidak membaik setelah 3 bulan dilakukan terapi, maka mungkin diperlukan pembedahan untuk menghilangkan/membebaskan tekanan pada saraf.

Setelah menjalani pembedahan, lengan bawah harus diistirahatkan dari aktivitas dengan penggunaan splint atau brace. Secepat mungkin lengan bawah juga harus dilatih untuk meningkatkan kisaran gerakannya (range of motion) dan setelahnya baru dilakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan dari lengan bawah dan tangan melalui pelatihan-pelatihan yang akan diajarkan oleh dokter spesialis yang merawat.

 


Informasi Produk Terkait Sindrom Terowongan Radial


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • J, Kimball. Cubital and Radial Tunnel Syndrome. Web MD. 2012.
  • S, David R. Radial Tunnel Syndrome. Merck Manual Health Handbook. 2013.
  • Radial Tunnel Syndrome. e-Orthopod. The Methodist Hospital System Methodist Orthopedics. 2014

Diperbarui 4 September 2023