Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Sindroma Frozen Shoulder

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Sindroma Frozen Shoulder

Sindroma Frozen Shoulder

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Sindrom Frozen shoulder atau nyeri bahu adalah penyakit kronis dengan gejala khas berupa keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) bahu ke segala arah, baik secara aktif maupun pasif oleh karena rasa nyeri yang dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari-hari.

Biasanya nyeri ini akan timbul saat melakukan aktivitas, seperti: mengangkat tangan ke atas waktu menyisir rambut, menggosok punggung sewaktu mandi, menulis dipapan tulis, mengambil sesuatu dari saku belakang celana, mengambil atau menaruh sesuatu di atas dan kesulitan saat memakai atau melepas baju. Hal ini akan menyebabkan pasien enggan menggerakkan sendi bahunya yang akhirnya dapat memperberat kondisi yang ada sehingga dapat menimbulkan gangguan dalam gerak dan aktivitas fungsional harian.

 


Penyebab Sindroma frozen shoulder

Penyebab Sindroma Frozen Shoulder

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko bahu beku.

1. Usia dan jenis kelamin

Orang-orang berusia 40 tahun atau lebih memiliki risiko lebih besar untuk mengalami frozen shoulder. Frozen shoulders lebih sering (60%) terjadi pada wanita bersamaan dengan datangnya menopause.

2. Imobilitas atau pengurangan mobilitas

Orang-orang yang mengalami imobilitas berkepanjangan atau pengurangan mobilitas pada bahu mereka sehingga terbentuk jaringan fibrosa yang memicu terjadinya perlengketan pada daerah bahu, memiliki risiko lebih untuk terkena. Imobilitas diseabakan karena banyak faktor, diantaranya:

  • Trauma atau Cedera pada rotator cuff (sendi putar)
  • Adhesiva Capsulitis, merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous.
  • Patah lengan
  • Stroke
  • Pemulihan pasca operasi

3. Penyakit sistemik

Orang-orang yang memiliki masalah medis tertentu tampaknya cenderung mengembangkan bahu beku. Contohnya:

  • Diabetes
  • Hipertiroid
  • Hipotiroid
  • Penyakit Kardiovaskular
  • Tuberkulosis
  • Penyakit Parkinson

4. Respon autoimun

Diduga juga disebabkan respon sel-sel antibodi dalam tubuh yang merusak jaringan lokal.


Gejala Sindroma frozen shoulder

Gejala Sindroma Frozen Shoulder

Ada 3 tahap frozen shoulder, setiapnya berlangsung sekitar 4-6 bulan, dengan ditandai gejala gejala klinis.

  1. Tahap pertama: "freeze", bahu dengan terus menerus kehilangan gerakan pasif dan menyebabkan nyeri yang memburuk.
  2. Tahap kedua "frozen" ditandai dengan kekakuan yang berlanjut dan adanya perbaikan dari nyeri dan peradangan.
  3. Tahap ketiga "thawing" dengan tanda adanya keterbatasan gerak sendi yang mulai berkurang, dan "range of motion" sendi yang bertambah. Biasanya pada stage ke tiga terapi lebih di intesifkan.

Peradangan sendi bahu (arthritis) atau otot disekitar bahu hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri atau kekakuan sendi sehingga berakibat terjadinya keterbatasan gerak dari bahu.

Berikut gejala yang didapat:

  • Nyeri

Sakit/nyeri pada bahu dan lengan secara  berangsur-angsur bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. Setelah beberapa lama nyeri berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama 6-12  bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsur-angsur pasien dapat  bergerak kembali, tetapi tidak lagi normal.

  • Keterbatasan Lingkup gerak sendi (LGS)

Adanya keterbatasan luas gerak sendi yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Keadaan ini biasanya unilateral/satu sisi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi), sehingga penderita akan melakukan dengan mengangkat  bahunya.

  • Penurunan Kekuatan otot dan Atropi otot

Pada pemeriksaan fisik didsapat adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi) karena penurunan kekuatan otot, juga dapat dijumpai adanya atropi (mengecilny otot) bahu.

  • Gangguan aktivitas fungsional

Dengan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita frozen shoulder seperti adanya nyeri, keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot dan atropi maka secara langsung akan mempengaruhi (mengganggu) aktifitas fungsional yang dijalaninya.


Diagnosis Sindroma frozen shoulder

Diagnosis Sindroma Frozen Shoulder

Dikatakan frozen shoulder apabila selama pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan gerak yang cukup signifikan baik oleh pasien sendiri atau oleh pemeriksa yang menggerakkannya.

  • Tes Appley scratch merupakan tes yang berguna untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi aktif pasien, pada Frozen shoulder  pasien tidak dapat melakukan gerakan ini.
  • Untuk mengetahui penyakit penyakit yang berkaitan dengan bahu dapat di diagnosa melalui riwayat penyakit, pemeriksaan, test darah dan pemeriksaan x-ray pada bahu.
  • Jika perlu, untuk mengetahui diagnosis lebih pasti dapat dilakukan pemeriksan x-ray dengan menggunakan kontras yang di suntikkan ke sendi bahu sebagai tanda pengerutan atau penyusutan kapsul sendi bahu. Jenis tindakan ini dinamakan dengan arthrography. Jaringan disekitar sendi juga dapat dilihat dan dievaluasi dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Penanganan Sindroma frozen shoulder

Pengobatan Sindroma Frozen Shoulder

Terapi dari frozen shoulder biasanya memerlukan beberapa kombinasi yaitu: obat-obatan anti inflamasi, fisioterapi, dan suntikan steroid/kortikosteroid di sendi bahu. Tanpa terapi tersebut kondisi frozen shoulder akan bisa menjadi menetap atau permanen.

  • Obat-obatan. Obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan terkait dengan frozen shoulder. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dosis tinggi.
  • Fisioterapi. Melakukan fisioterapi mungkin merupakan hal utama, untuk fisioterapi dapat dilakukan dengan tindakan meliputi short wave diathermi (SWD), stimulasi elektrik atau TENS ( Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), manual terapi, ice pack, dan kadang dilakukan latihan latihan penguatan dari otot bahu. Waktu untuk fisioterapi dapat mencapai hitungan minggu atau bulan untuk dapat pulih total, tergantung dari keparahan jaringan di sekitar sendi bahu

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Sindroma Frozen Shoulder

Salah satu penyebab paling umum dari frozen shoulder adalah imobilitas yang biasanya diakibatkan selama proses pemulihan dari cedera bahu, luka atau stroke pada lengan. Jika anda pernah memiliki cedera yang membuat bahu anda sulit bergerak, berbicaralah dengan dokter anda tentang latihan/olahraga apa yang lebih baik untuk mempertahankan jangkauan gerak sendi bahu anda.

Terapi Latihan

Terapi latihan yang dimaksudkan adalah latihan khas (specific exercises). Tujuan pokok terapi latihan pada nyeri bahu adalah :

a. Mengurangi sakit dan spasme/kaku otot

b. Memelihara fungsi sendi bahu

c. Menghilangkan gangguan fungsi sendi bahu yang terjadi atau meningkatkan fungsi sendi semaksimal mungkin

Berikut jenis latihan khas (specific exercises) yang dianjurkan:

1. Latihan Codman (Pendulum)

Pada gerakan pendulum  penderita membungkuk kedepan, lengan yang terkena tergantung bebas tanpa atau dengan beban. Tubuh dapat ditopang dengan meletakkan lengan satunya diatas meja atau bangku, lengan digerakkan ke depan dan ke belakang (fleksi–ekstensi), makin lama makin jauh gerakannya, kemudian gerakan kesamping, dilanjutkan gerakan lingkar (sirkuler) searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam.

"Latihan Codman (Pendulum)"

www.meganwolfmd.com

2. Latihan Finger Ladder

Penderita berdiri menghadap dinding dengan ujung jari–jari tangan sisi yang terkena menyentuh dinding. Lengan bergerak keatas dengan menggerakkan jari–jari tersebut.

"Latihan Finger Ladder"

www.health.harvard.edu

3. Latihan dengan Over Head Pulleys (Katrol)

Bila diajarkan dengan benar, sistem katrol sangat efektif untuk membantu mencapai lingkup gerak sendi bahu dengan penuh. Peralatan dua buah katrol digantungkan pada tiang dengan seutas tali dihubungkan dengan kedua katrol tersebut. Kedua ujung tali diberi alat agar tangan dapat menggenggam dengan baik. Posisi penderita bisa duduk, berdiri atau berbaring telentang dengan bahu terletak dibawah katrol tersebut, penderita tidak  boleh mengangkat bahu maupun mengangkat tubuh, gerakan dilakukan  perlahan-lahan.

4. Latihan dengan Shoulder Wheel

Dengan instruksi yang benar shoulder wheel dapat dipergunakan untuk memberi motivasi pada penderita untuk melakukan latihan lingkup gerak sendi bahu secara aktif. Cara penggunaan alat : penderita berdiri sedemikian rupa sehingga aksis dari sendi bahu sama dengan aksis roda pemutar sehingga gerak lengan sesuai dengan gerak putaran roda.Penderita tidak diharuskan menggerakkan roda secara penuh, tetapi gerakan hanya dilakukan sebesar kemampuan gerakan sendi bahunya.

5. Latihan dengan Menggunakan Tongkat

Latihan dengan tongkat dapat berupa gerakan fleksi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Gerakan dapat dilakukan dalam posisi berdiri, duduk ataupun berbaring. Pada saat terasa peregangan, posisi dipertahankan selama 3 hitungan, dan peregangan dapat diulang 3 sampai 5 kali


Referensi

Referensi:

  • Frozen shoulder. American Academy of Orthopaedic Surgeons. http://orthoinfo.aaos.org
  • Prestgaard TA. Frozen shoulder (adhesive capsulitis). http://www.uptodate.com/home.
  • Skinner HB. Current Diagnosis & Treatment in Orthopedics. 5th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2014. http://accessmedicine.mhmedical.com
  • www.mayoclinic.org

Diperbarui 23 Agustus 2023