Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Penyakit Arteri Perifer

VIDYA HARTIANSYAH
22 Februari 2024
Penyakit Arteri Perifer

Penyakit Arteri Perifer

VIDYA HARTIANSYAH
22 Februari 2024

Penyakit arteri perifer merupakan suatu gangguan sirkulasi yang sering terjadi, di mana pembuluh darah arteri di luar jantung dan otak mengalami penyempitan, sehingga mengganggu aliran darah ke organ tubuh atau anggota gerak.


Penyebab Penyakit arteri perifer

Penyebab Penyakit Arteri Perifer

Sumbatan arteri pada penyakit arteri perifer bisa terjadi secara perlahan atau tiba-tiba. Sumbatan yang terjadi secara perlahan biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, di mana terjadi penumpukan lemak (plak) pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga menghambat aliran darah. Penyakit arteri perifer biasanya terjadi pada orang-orang berusia tua, karena seringkali aterosklerosis terjadi seiring dengan proses penuaan.

Sumbatan pembuluh darah arteri juga bisa terjadi akibat:

  1. Pertumbuhan abnormal otot di dinding arteri
  2. Peradangan pembuluh darah
  3. Penekanan pembuluh darah oleh massa, misalnya tumor atau kista
  4. Terlepasnya bekuan dari tempat tertentu dan menyumbat arteri (emboli)

Karena penyakit arteri perifer seringkali disebabkan oleh adanya aterosklerosis, maka faktor risiko terjadinya penyakit arteri perifer sama dengan faktor risiko terjadinya aterosklerosis, antara lain: hipertensi, diabetes, dislipidemia (kadar kolesterol LDL yang tinggi, kadar kolsterol HDL yang rendah), merokok, riwayat aterosklerosis dalam keluarga, kegemukan, serta kurangnya aktivitas fisik.


Gejala Penyakit arteri perifer

Gejala Penyakit Arteri Perifer

Gejala-gejala yang muncul bervariasi, tergantung dari arteri yang terkena, seberapa besar sumbatan yang terjadi, dan apakah arteri mengalami sumbatan secara tiba-tiba atau menyempit secara perlahan. Penyempitan arteri yang terjadi secara perlahan mungkin akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih ringan dibandingkan sumbatan yang terjadi secara tiba-tiba.

Beberapa gejala yang bisa ditemukan antara lain:

  1. Klaudikasio intermiten, dimana terjadi nyeri otot atau kram pada tungkai atau lengan yang dipicu oleh aktivitas, misalnya berjalan, tetapi menghilang setelah istirahat selama beberapa menit. Lokasi yang paling sering adalah pada betis. Tingkat keparahan klaudikasio intermitten sangat bervariasi, mulai dari sedikit rasa tidak nyaman sampai nyeri hebat yang membuat penderita tidak dapat beraktivitas.
  2. Tungkai terasa baal atau lemas
  3. Tungkai terasa dingin, terutama dibandingkan dengan sisi yang normal
  4. Terdapat luka pada jari-jari kaki, kaki, atau tungkai yang sulit sembuh
  5. Perubahan warna kulit (pucat atau membiru) pada tungkai
  6. Hilangnya rambut atau pertumbuhan rambut yang lebih lambat pada tungkai dan kaki
  7. Pertumbuhan kuku jari kaki yang lebih lambat
  8. Denyut nadi pada tungkai atau kaki lemah atau tidak teraba
  9. Disfungsi ereksi pada pria

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter bila ada gejala nyeri tungkai, baal, atau gejala penyakit arteri perifer lainnya.


Diagnosis Penyakit arteri perifer

Diagnosis Penyakit Arteri Perifer

Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan :

  1. Ultrasonografi Doppler, untuk mendeteksi adanya penyempitan atau sumbatan pembuluh darah.
  2. Angiografi, yaitu dengan menyuntikkan zat kontras ke pembuluh darah arteri sehingga diameter pembuluh darah bisa tampak jelas pada foto sinar-X.

Penanganan Penyakit arteri perifer

Penanganan Penyakit Arteri Perifer

Beberapa penanganan sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Olahraga. Olahraga merupakan penanganan yang paling efektif untuk mengatasi klaudikasio intermiten jika dilakukan setiap hari. Jika memungkinkan, seseorang perlu berjalan minimal 30 menit setiap hari, sedikitnya 3x seminggu. Jika muncul rasa tidak nyaman saat berjalan, maka penderita bisa berhenti sampai rasa tidak nyaman menghilang dan kemudian berjalan kembali.
  2. Hindari paparan dingin dan pemakaian obat-obat tertentu yang menyebabkan pembuluh darah menyempit (misalnya obat flu yang mengandung efedrin)
  3. Perawatan kaki yang baik. Tindakan ini penting dilakukan untuk membantu mencegah terbentuknya luka, infeksi pada luka di kaki, atau kematian jaringan. Perawatan kaki yang baik juga membantu mencegah dilakukannya amputasi di kemudian hari.
  4. Kendalikan faktor-faktor risiko, misalnya dengan mengendalikan kadar gula darah dan kadar kolesterol, serta tidak merokok.

Perawatan yang dapat dilakukan antara lain berupa:

  1. Lakukan pemeriksaan kaki setiap hari, untuk melihat apakah terdapat luka
  2. Gunakan pelembab untuk kulit yang kering (misalnya lanolin)
  3. Jangan menggunting kuku terlalu pendek
  4. Gantilah kaus kaki atau stocking dan sepatu sesering mungkin
  5. Gunakanlah kauos kaki wol yang tidak terlalu kencang untuk menjaga kaki tetap hangat
  6. Gunakan sepatu yang pas dan memiliki ruang yang cukup untuk jari-jari kaki
  7. Jangan menggunakan sepatu terbuka atau berjalan tanpa alas kaki
  8. Jika memiliki kelainan bentuk kaki, maka gunakanlah sepatu khusus
  9. Segera periksakan diri ke dokter jika terdapat luka yang tidak kunjung sembuh

Jika ditemukan adanya sumbatan pada pembuluh darah tungkai atau lengan yang terjadi secara mendadak, maka perlu dilakukan tindakan sesegera mungkin untuk mengatasi sumbatan, sehinga mencegah terjadinya gangguan fungsi akibat kerusakan yang menetap atau agar tidak diamputasi. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain :

  1. Angioplasty, yaitu dengan memasukkan kateter khusus dengan balon di ujungnya ke dalam arteri yang menyempit. Balon kemudian dikembangkan untuk membuka sumbatan yang ada. Sebuah cincin khusus (stent) bisa dipasang untuk menjaga arteri tetap terbuka.
  2. Pembedahan untuk mengangkat sumbatan, serta untuk membuat bypass pembuluh darah. Bypass dilakukan dengan cara memasang pembuluh darah yang diambil dari bagian tubuh lainnya (graft) ke arteri yang tersumbat, yaitu di bagian atas dan bawah sumbatan, sehingga darah bisa dialirkan melewati tempat sumbatan. 

Sumber gambar: www.otsuka.co.jp

Jika perlu, bisa dilakukan amputasi untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi, mengatasi nyeri yang menetap atau menghentikan gangren yang semakin memburuk.


Komplikasi Penyakit Arteri Perifer

Komplikasi dari penyakit arteri perifer disebabkan aterosklerosis diantaranya:

  • Iskemia tungkai kritis. Pada kondisi ini, cedera atau infeksi menyebabkan jaringan mengalami kematian. Gejalanya berupa luka terbuka yang nyeri yang tidak bisa sembuh. Penanganannya dapat berupa amputasi.
  • Stroke dan serangan jantung. Penumpukan plak dalam pembuluh darha arteri juga dapat mempengaruhi pembuluh darah di jantung dan otak.

Prognosis Penyakit Arteri Perifer

Seperti sebagian besar penyakit, penyakit arteri perifer memiliki prognosis yang baik bila diketahui lebih cepat. Kecepatan perkembangan penyakit arteri perifer berbeda-beda bergantung banyak faktor, termasuk di mana plak terbentuk di tubuh, dan kesehatan secara umum.

Penyakit arteri perifer adalah kondisi yang diderita seumur hidup. Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, gejala dapat diatasi dan perkembangannya dapat dicegah dengan cara:

  • Tidak menggunakan produk tembakau
  • Berolahraga teratur
  • Membatasi lemak dan mengikuti pola makan yang sehat
  • Menangani faktor risiko seperti diabetes, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi atau hipertensi

Pencegahan Penyakit Arteri Perifer

Cara pencegahan terbaik adalah dengan mengatasi atau menghilangkan faktor risiko untuk terjadinya aterosklerosis, antara lain :

  1. Tidak merokok atau berhenti merokok
  2. Mengendalikan kadar gula darah (pada diabetes)
  3. Menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi
  4. Menjaga berat badan ideal
  5. Menurunkan berat badan jika mengalami obesitas
  6. Olahraga secara teratur

Referensi

Referensi:

  • H, John W. Occlusive Peripheral Arterial Disease. Merck Manual. 2008.
  • Mayo Clinic. Peripheral Artery Disease (PAD). 2022.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/17357-peripheral-artery-disease-pad. 2022.