Tips Hidup Sehat pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK )

Mungkin banyak orang merasa asing saat mendengar penyakit ini, kebanyakan orang hanya mengenal asma. PPOK banyak dikira sebagai penyakit asma. Namun kenyataannya banyak perbedaan antara keduanya. Yang paling khas perbedaan antara keduanya adalah perjalanan penyakitnya, asma biasanya berlangsung dalam periode singkat dan sering disebabkan karena reaksi hipersensitifitas (reaksi alergi). Sedangkan PPOK merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya reaksi yang ditimbulkan akibat paparan faktor yang mengiritasi seperti rokok , debu atau polusi udara yang berlangsung lama.

 

Jumlah penderita PPOK semakin meningkat, Menurut WHO di Amerika hampir 32 juta orang terkena PPOK dan diprediksi pada tahun 2020 akan menduduki peringkat 4 sebagai penyakit yang mematikan. Di Indonesia pun mengalami penambahan jumlah penderita PPOK , hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah perokok (baik aktif maupun pasif) dan polusi yang ditimbulkan akibat limbah pabrik dan kendaraan bermotor yang terus meningkat.

 

PPOK meliputi bronkitis kronik dan emfisema, yang akan menimbulkan gejala yang sama yaitu penurunan jumlah kapasitas oksigen di paru-paru dan penebalan dinding saluran napas , kemudian lama kelamaan akan menyebabkan batuk menetap, sensasi dada terasa seperti tertindih benda berat, cepat sesak dan aktivitas sehari – hari terhambat. Kendala yang paling sering dihadapi oleh penderita PPOK adalah bagaimana bernapas dengan baik meskipun kapasitas parunya sudah menurun.

 

Berikut adalah beberapa tips hidup sehat untuk penderita PPOK :

 

  1. Berhenti Merokok

    Paparan polusi udara terus menerus memang faktor utama yang menyebabkan PPOK, tetapi merokok sama juga dengan paparan polusi. Ketika paru-paru itu sendiri sudah mengalami kerusakan sebaiknya kita menghindarkan hal-hal yang dapat membuat semakin parah seperti merokok.

  2. Konsumsi obat secara teratur

    Obat untuk PPOK memang tidak dapat menimbulkan efek secara spontan, namun yang terutama adalah ketaatan untuk terus mengkonsumsinya. Mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan . Saat ini obat untuk PPOK sangat mudah digunakan karena dikemas dalam bentuk inhaler.

  3. Perhatikan Berat Badan

    Pada penderita PPOK mempunyai energi yang sangat terbatas sekali, sehingga dengan penambahan berat badan yang berlebihan akan meningkatkan beban kerja tubuh dan mempersulit pernapasan.

  4. Hindari zat polusi

    Sama seperti asma pada umumnya, penderita PPOK akan mengalami peningkatan sensitivitas terhadap udara, seperti bau parfum yang terlalu kuat, debu, asap rokok, dan lain – lain . Oleh karena itu sebaiknya lakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan masker saat berpergian , selalu menggunakan saringan AC, rutin membersihkan AC, dan lain sebagainya

  5. Jaga Stamina Tubuh

    Pada penderita PPOK akan mudah mengalami infeksi paru. Seperti flu biasa hingga menyebabkan pneumonia. Oleh karena itu disarankan untuk selalu menjaga stamina dengan melakukan vaksinasi berkala , rutin konsumsi vitamin dan segera  memerikasakan diri ke dokter pada saat awal sakit.  

  6. Istirahat cukup

    Pada penderita PPOK cenderung mengalami gangguan tidur seperti henti napas mendadak saat tidur atau hipoventilasi. Sehingga membutuhkan terapi oksigen terus menerus. Tanda - tanda mengalami gangguan tidur antara lain nyeri kepala pada pagi hari, mudah mengantuk, mendengkur sangat keras. 

  7. Rutin mengikuti rehabilitasi paru

    Rehabilitasi tidak akan membuat fungsi paru kembali normal namun hal ini sangat diperlukan untuk membuat tubuh menyesuaikan keadaan akibat PPOK.

  8. Lakukan Latihan Bernapas

    Ada dua latihan dasar pernapasan, antara lain pertama latihan bernapas dengan mengerutkan bibir, ini dilakukan untuk membantu memperpanjang napas sehingga tidak mudah sesak. Yang kedua adalah latihan bernapas dengan otot pernapasan. Hal ini untuk memperkuat kekuatan otot diafragma sehingga penderita hanya menggunakan sedikit energi untuk bernapas.

  9. Tetap beraktivitas 

    Penderita PPOK akan mengalami keterbatasan akibat gejala sesak yang ditimbulkan namun dengan rutin melakukan aktifitas akan membantu memperbaiki kondisi. Aktifitas tidak akan memperbaiki fungsi paru secara langsung namun meningkatkan fungsi jantung dan otot pernapasan sehingga dapat memperbaiki keadaan.

  10. Lakukan Terapi Oksigen jika keadaan parah 

    Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penderita PPOK berat yang melakukan terapi oksigen akan hidup dua kali lebih panjang dari yang tidak melakukan terapi oksigen.

  11. Konsumsi Makanan Sehat 

    Kebanyakan penderita PPOK akan mengalami penurunan berat badan akibat menurunnya napsu makan. Hal tersebut disebabkan akibat sesak napas yang sering timbul. Gizi yang tidak tercukupi pada penderita PPOK akan menyebabkan penurunan fungsi paru juga, berkurangnya massa otot pernapasan, menurunnya kemampuan aktifitas sampai meningkatnya resiko kematian.

 Tips Diet pada Penderita PPOK

Berikut adalah beberapa tips mengenai konsumsi makanan untuk penderita PPOK:

 

  • Makan lebih sering dengan porsi kecil
    Penderita PPOK saat beraktifitas akan membutuhkan energi 10 kali lebih besar daripada orang normal. Saat kekenyangan kita akan menjadi lemas karena otomatis pernapasan terganggu. Oleh karena itu disarankan konsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering sehingga tidak akan cepat kekenyangan. Untuk sehari makanan dapat dibagi menjadi 4-6 porsi kecil dan 3 porsi sedang.


  • Pentingnya sarapan
    Banyak orang dengan PPOK akan merasa cepat letih saat beraktifitas seharian , oleh karena itu sangat pernting untuk konsumsi sarapan bergizi di awal hari saat energi masih tinggi. Konsumsilah 25-30 gram serat seperti sereal atau roti gandum untuk memulai hari. Dapat pula konsumsi oatmeal yang penuh serat tinggi, kalsium, besi dan vitamin A. Sumber baik lainnya serat adalah kacang-kacangan kering (kacang polong), beras merah, buah-buahan segar dan sayuran.

  • Utamakan makanan tinggi Protein
    Biasanya penderita PPOK akan cepat lelah saat makan, oleh karena itu makanlah dahulu protein yang tinggi asupan kalori seperti ayam, daging sapi tanpa emak, ikan panggang, telur , kacang –kacangan , tahu

  • Minumlah banyak air putih
    Konsumsi banyak air putih akan membantu mengurangi lendir dari jalan napas. Sebaiknya minum dilakukan setelah makan sehingga tidak menyebabkan cepat kenyang. Saat makan sebaiknya hindari minum setelah makan sehingga tidak menyebabkan cepat kenyang.

  • Hindari kafein
    Kafein dapat menyebabkan meningkatnya rasa gugup dan gelisah yang akan membuat kekambuhan PPOK. Maka dari itu hindari produk kafein seperti kopi, teh, soda berkafein dan coklat.

  • Kurangi Garam
    Garam akan menyebabkan restriksi cairan dalam tubuh sehingga akan membuat sulit bernapas.

  • Cemilan Sehat
    Jika Anda perlu untuk mendapatkan berat badan , sebaiknya konsumsi cemilan yang tinggi kalori seperti kacang-kacangan, puding rendah lemak, biskuit gandum, buah-buahan dan sayuran seperti bit, jagung, wortel, dan labu yang kaya vitamin dan mineral serta memiliki lebih banyak kalori dibandingkan sayuran lainnya.



Sumber :

  1. www.goldcopd.org
  2. Konsensus Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia 2003
  3. www.webmd.com

Sumber gambar :

  1. www.wikimedia.org
  2. www.webmd.com
  3. www.klimg.com
  4. www.shapiroberezins.com
  5. www.thereallifeadvice.com
  6. www.mskinesis.com
  7. www.healthandcare.in
  8. www.neelscorner.com
  9. www.2.bp.blogspot.com
  10. www.healthandcare.in
  11. www.healthandcare.in