Mitos dan Fakta tentang Batu Ginjal

Anda mungkin sering mendengar berbagai informasi tentang batu ginjal, atau bahkan sedang menderita batu ginjal.

Sebagian informasi yang Anda ketahui tersebut mungkin tidak benar atau mitos.

Sebenarnya mengapa bisa terbentuk batu di ginjal dan bagaimana cara menghilangkannya?

Simak informasi tentang batu ginjal berikut ini untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Ginjal

anatomi ginjal

Anatomi Ginjal

Ginjal adalah organ yang berbentuk seperti kacang berukuran kurang lebih 10 cm.

Ginjal berada di bagian belakang abdomen (perut) di masing-masing sisi tulang belakang.

Ginjal bertugas membuang produk sisa dari darah, darah yang bersih kemudian dialirkan kembali ke tubuh dan produk sisa dikeluarkan melalui air seni.

Batu Ginjal

Batu ginjal dapat terjadi di salah satu atau kedua ginjal dan sering dialami orang berusia 30 hingga 60 tahun.

Batu di ginjal sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan infeksi atau fungsi ginjal menjadi terganggu bila tidak ditangani dengan baik.

Gejala Batu Ginjal

Bila batu berukuran kecil, mungkin Anda tidak akan merasakan gejala apa-apa dan batu dapat keluar bersama air seni tanpa nyeri.

Batu yang berukuran besar dapat menimbulkan gejala seperti:

  • Nyeri perut samping (nyeri kontraksi)
  • Nyeri berat yang hilang timbul
  • Merasa mual atau muntah
  • Nyeri ketika buang air kecil
  • Darah di air seni
  • Nyeri tajam di punggung atau perut bawah

Apa Sebenarnya Penyebab Terbentuknya Batu di Ginjal?

Produk-produk sisa di darah terkadang dapat membentuk kristal yang terkumpul di dalam ginjal.

Lama kelamaan kristal-kristal tersebut dapat mengeras dan membentuk batu.

Batu di ginjal dapat lebih mudah terbentuk bila:

  • Kurang minum
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
  • Menderita penyakit tertentu yang dapat meningkatkan zat-zat tertentu di air seni

Ada beberapa jenis batu di ginjal, yaitu:

batu ginjal

Sumber gambar: www.livescience.com

  • Batu kalsium oksalat, merupakan batu di ginjal yang paling sering
  • Batu kalsium fosfat
  • Batu asam urat, sering dikaitkan dengan diabetes
  • Batu struvit, sering disebabkan oleh infeksi aktif

Dua jenis batu di ginjal yang paling sering melibatkan ‘kalsium’, jadi apakah kita harus membatasi kalsium dalam makanan/minuman yang kita konsumsi? Hal ini adalah mitos.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta lainnya mengenai batu ginjal:

  1. Batu di ginjal berukuran macam-macam, mulai dari seukuran kacang polong hingga seukuran bola golf (meskipun jarang).
  2. Beberapa jenis makanan dapat menyebabkan terbentuknya batu di ginjal. Akan tetapi meskipun paling sering terbentuk dari kalsium, batu di ginjal tidak disebabkan oleh asupan kalsium.

Garam menyebabkan kalsium terserap dalam tubuh, selain itu makanan yang banyak mengandung oksalat seperti kacang, coklat, bayam dan teh juga dapat meningkatkan pembentukan batu di ginjal. Bila asupan kalsium terlalu rendah, Anda berisiko menyerap oksalat berlebihan. Makan dengan gizi seimbang adalah cara terbaik untuk menghindari terbentuknya batu di ginjal.

  1. Kurang minum/dehidrasi ikut berperan dalam pembentukan batu di ginjal.
  2. Anda bisa terkena batu ginjal berulang kali. Sekali Anda terkena, risiko Anda berulang terbentuknya batu di ginjal adalah sebesar 50%.
  3. Batu di ginjal berkaitan dengan kondisi kesehatan lainnya, misalnya obesitas, diabetes, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih berulang dan penyakit paratiroid.
  4. Jus cranberry tidak dapat digunakan untuk mengobati batu di ginjal. Jus cranberry hanya dapat digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi saluran kemih.
  5. Minuman bersoda tidak menyebabkan terbentuknya batu di ginjal.
  6. Minum minyak zaitun tidak akan membantu mengeluarkan batu ginjal. Anda mungkin pernah mendengar bila minum minyak zaitun atau jus lemon dapat membantu mengeluarkan batu ginjal. Akan tetapi tidak ada penelitian yang mendukung hal ini.

Bagaimana Terapi untuk Batu Ginjal?

Terapi bergantung pada ukuran batunya.

Untuk menentukan terapi, diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan untuk batu di ginjal antara lain:

  • Pemeriksaan air seni untuk mengetahui apakah ada infeksi dan pecahan atau serpihan batu
  • Pemeriksaan darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan memeriksa kadar zat yang mungkin dapat menyebabkan terbentuknya batu, misalnya kalsium
  • Pemeriksaan sinar X dan /atau CT-scan

Bila ukuran batu kecil, Anda mungkin akan diberikan obat anti nyeri dan dianjurkan untuk banyak minum (hingga 3 liter sehari) untuk membantu agar batu dapat keluar melalui saluran kemih.

Akan tetapi bila Anda menderita penyakit yang harus membatasi jumlah cairan yang dikonsumsi per harinya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda mengenai jumlah cairan yang aman.

Bila ukuran batu besar, diperlukan penanganan tambahan dengan pembedahan.

Jenis pembedahan untuk batu di ginjal yaitu:

operasi ginjal ESWL

Sumber gambar: rossmoskowitzmd.com

  1. Shockwave lithotripsy (SWL). Tindakan ini menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu di ginjal. Diharapkan serpihan-serpihan batu yang kecil dapat keluar bersama air seni.

ureteroskopi

Sumber gambar: factdr.com

  1. Ureteroskopi. Tindakan ini menggunakan alat seperti tabung yang panjang untuk memecahkan batu.

Percutaneous Nephrolithotomy

Sumber gambar: brisbaneurologyclinic.com.au

  1. Percutaneous nephrolithotomy (PCNL). Tindakan ini jarang dilakukan. Pada tindakan ini, sebuah tabung dimasukkan langsung ke dalam ginjal untuk membuang batu.

Bisakah Batu Ginjal Dicegah?

Cara terbaik untuk mencegah sebagian besar batu ginjal adalah dengan minum air yang cukup setiap hari.

Selain itu, membatasi garam dan protein hewani (daging, telur) juga dapat membantu mencegah terbentuknya batu di ginjal.

Bila Anda menderita penyakit atau kondisi tertentu yang membuat Anda rentan memiliki batu ginjal, dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu untuk mengatasinya.

Jangan mengkonsumsi obat tertentu atau berhenti minum obat tanpa petunjuk dari dokter Anda.

Bila dokter mengetahui jenis batu ginjal Anda (terbentuk dari zat tertentu), dokter dapat merekomendasikan diet khusus untuk mencegah batu di ginjal terbentuk kembali di masa yang akan datang.

 

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.athensareaurology.com/news/2019/6/26/kidney-stones (Cover)
  • https://www.keckmedicine.org/10-surprising-facts-about-kidney-stones/
  • https://www.kidneyfund.org/kidney-disease/kidney-problems/kidney-stones/
  • https://www.nhs.uk/conditions/kidney-stones/
  • https://www.urologynashville.com/news/2018/02/dont-fall-for-these-myths-about-kidney-stones/
  • https://www.urosurgeryhouston.com/blog/5-myths-about-kidney-stones
  • https://www.uwhealth.org/news/four-myths-about-kidney-stones/48583