Apa Itu Prehipertensi? Ini Cara Efektif untuk Mencegahnya!

Untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi Anda harus memahami apa itu prehipertensi. Ini merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami gejala kenaikan tekanan darah. Namun kenaikan di sini tidak cukup tinggi sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai hipertensi.

 

Tekanan darah normal bagi orang usia dewasa umumnya berada di kisaran 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Jika lebih dari angka tersebut maka dapat dikategorikan menderita tekanan darah tinggi. Berikut informasi tentang apa itu prehipertensi, penyebab, gejala, serta cara mencegahnya.

 

Kenali Apa Itu Prehipertensi, Penyebab, dan Gejalanya

 

Penyebab dan Gejala Prehipertensi

 

Supaya bisa melakukan pencegahan hipertensi, Anda harus mengenali prehipertensi, penyebab, serta gejala yang muncul. Berikut penjelasan rinci tentang apa itu prehipertensi yang dapat Anda jadikan acuan supaya tetap waspada terhadap prehipertensi.

 

  1. Apa Itu Prehipertensi?

 

Perlu diingat bahwa prehipertensi ini tidak sama dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Alasannya ketika Anda melakukan pemeriksaan, dokter akan mengatakan bahwa tensi berada di atas angka normal tetapi tidak masuk hipertensi.

 

Sederhananya ini merupakan kondisi dimana tekanan darah naik tetapi tidak cukup untuk dikatakan sebagai hipertensi. Seseorang dapat dikatakan dalam kondisi ini ketika tensinya berada di kisaran 120/80 mmHg hingga 139/89.

 

  1. Penyebab Prehipertensi

 

Prehipertensi bisa terjadi ketika terjadi tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah arteri saat darah mengalir. Penyebabnya cukup beragam, salah satunya mengkonsumsi obat tertentu seperti pereda nyeri, pil KB, dekongestan, atau obat-obatan terlarang.

 

Selain obat-obatan, kondisi kesehatan tertentu dalam tubuh juga dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Contohnya adalah penyakit ginjal, penyakit tiroid, sleep apnea, dan kelenjar adrenal.

 

Semakin bertambah usia seseorang maka semakin besar pula risiko terkena prehipertensi. Bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih, riwayat hipertensi, dan jarang berolahraga maka risiko terkena prehipertensi juga lebih besar.

 

  1. Gejala Prehipertensi

 

Gejala yang muncul saat mengalami prehipertensi sebenarnya hampir sama dengan hipertensi dan tidak ada ciri khusus. Beberapa gejala yang mungkin muncul diantaranya nyeri dada, sakit kepala, atau sesak napas.

 

Supaya kondisi ini tidak semakin parah dan berkembang menjadi hipertensi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Sehingga Anda dapat melakukan pencegahan terbaik atau mengkonsumsi obat tertentu sesuai anjuran dokter.

 

Jadi sekarang tidak perlu bingung apa itu prehipertensi, sebenarnya ini bukan suatu penyakit serius tetapi harus tetap diwaspadai. Hindari berbagai penyebabnya seperti pola hidup tidak sehat dan segera konsultasi dengan dokter jika mulai merasakan gejala.

 

Cara Mencegah Prehipertensi Supaya Tidak Berkembang Jadi Hipertensi

 

Jika Anda tidak menjaga kesehatan dengan baik maka prehipertensi bisa semakin parah dan berubah menjadi tekanan darah tinggi. Perlu diketahui bahwa berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian dini yang tinggi.

 

Setelah mengetahui apa itu prehipertensi, segera cari tahu cara pencegahannya supaya kondisi ini tidak berkembang jadi hipertensi. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan supaya tensi tidak terus mengalami kenaikan:

 

  1. Lakukan Diet Khusus

 

Setelah memahami apa itu prehipertensi, langkah pertama pencegahannya adalah lakukan diet khusus, untuk mengurangi konsumsi garam dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang kita tahu, natrium sangat berpengaruh terhadap tekanan darah dalam tubuh.

 

Pastikan Anda tidak mengkonsumsi makanan dengan natrium lebih dari 2.300 mg per hari. Selain itu hindari juga makanan kemasan dan makanan instan seperti sarden, daging olahan, dan acar.

 

Berbagai makanan tersebut memiliki kandungan garam sangat tinggi dan pengawet yang bisa meningkatkan tensi darah secara signifikan. Jadi Anda harus mulai terbiasa dengan makanan yang sedikit hambar dan tidak bercita rasa terlalu kuat.

 

  1. Kurangi Konsumsi Alkohol

 

Makanan dan minuman dengan kandungan alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan sehingga harus dikurangi. Jika mampu sebaiknya hindari dan jangan konsumsi sama sekali setiap produk dengan alkohol di dalamnya.

 

Beberapa makanan yang tidak disadari bahwa di dalamnya mengandung alkohol adalah tape, miso, kimchi, bahkan buah durian. Sedangkan untuk minuman biasanya lebih mudah dikenali sehingga Anda dapat menghindarinya.

 

  1. Kelola Stres

 

Saat stres maka tubuh akan melepaskan hormon adrenalin lebih banyak sehingga tekanan darah meningkat melalui kontraksi arteri. Hal tersebut menyebabkan peningkatan denyut jantung dan jika stres terus berlanjut, tekanan darah Anda akan terus meninggi.

 

Jadi mengelola stres sangat penting supaya prehipertensi tidak berubah dan berkembang menjadi hipertensi. Untuk mengurangi stres Anda bisa melakukan aktivitas yang menenangkan pikiran seperti yoga, meditasi, atau berolahraga.

 

  1. Olahraga Teratur

 

Olahraga atau aktivitas fisik sangat efektif untuk menjaga aliran darah tetap lancar dan tekanannya normal. Tidak perlu terlalu sering, Anda cukup menghabiskan waktu 30 menit untuk olahraga setiap harinya. Anda bisa mulai dari aktivitas ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang.

 

Aktivitas fisik juga sangat efektif untuk mencegah kenaikan berat badan dan menurunkan risiko obesitas. Perlu diketahui bahwa berat badan berlebih juga menyebabkan hipertensi karena tubuh membutuhkan semakin banyak suplai darah.

 

Keempat cara di atas cukup efektif untuk mencegah prehipertensi berlanjut menjadi hipertensi. Selain itu jangan lupa lakukan cek tekanan darah secara rutin untuk mengetahui perkembangan tekanan darah. Ketika konsultasi bersama dokter Anda juga bisa bertanya tentang apa itu prehipertensi dan obatnya.

 

4 Obat yang Bisa Digunakan Sebagai Anti Hipertensi

 

Setelah mengetahui apa itu prehipertensi serta penyebab dan gejalanya, Anda juga harus tahu tentang obat yang harus digunakan. Jika pencegahan tidak berpengaruh untuk menurunkan tekanan darah, Anda bisa mulai mengkonsumsi obat. Berikut beberapa jenis obat yang bisa Anda gunakan sebagai anti hipertensi:

 

  1. Diuretik Hemat Kalium

Diuretik Hemat Kalium merupakan obat yang berguna untuk menghambat kanal kalium/natrium pada ginjal. Sehingga penyerapan kedua zat tersebut akan dibuang melalui urine dan tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah.

 

  1. Calcium Channel Blocker (CCB)

 

Berikutnya adalah Calcium Channel Blocker atau CCB yang fungsinya menghambat aliran kalsium ke otot jantung dan dinding pembuluh darah arteri. Jika aktivitas kalsium terlalu tinggi maka jantung akan berkontraksi lebih kuat dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

 

  1. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor

 

Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor atau ACE Inhibitor merupakan obat untuk mengendurkan pembuluh darah. Sehingga nantinya tekanan darah akan ikut menurun karena jantung tidak lagi mengalami penyempitan dan bekerja terlalu keras.

 

  1. Angiotensin II Receptor Blocker

 

Terakhir untuk mencegah prehipertensi menjadi hipertensi Anda bisa menggunakan obat Angiotensin II Receptor Blocker atau ARB. Obat ini berguna untuk melonggarkan pembuluh darah supaya jantung lebih mudah memompa darah dan tensi turun.

 

Perlu diingat bahwa penggunaan keempat obat diatas harus berdasarkan petunjuk dari dokter. Untuk mendapatkan obatnya Anda bisa langsung menghubungi apotek online Medicastore. Di sini Anda bisa menemukan berbagai jenis obat anti hipertensi sesuai kebutuhan.

 

Melalui Medicastore Anda juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan kami untuk mengetahui informasi tentang obat yang sedang dikonsumsi. Jadi pertanyaan tentang apa itu prehipertensi, cara pencegahan, serta obat apa yang harus digunakan, sekarang tidak lagi menjadi masalah.