Pemeriksaan Medical Check Up, Kapan dan Apa saja yang Diperlukan?

Bagi Anda yang bekerja di sebuah perusahaan, mungkin sudah familiar dengan pemeriksaan medical check up, yang biasanya rutin dilakukan setiap beberapa periode sekali.

Apa saja pemeriksaan yang termasuk dalam medical check up? Kapan pemeriksaan medical check up menjadi perlu dilakukan dengan teratur?

 

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan teratur dapat mendeteksi adanya penyakit lebih awal, atau sebelum penyakit menjadi berat, sehingga kemungkinan keberhasilan terapi dan kesembuhan lebih besar.

Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat menilai risiko kesehatan di masa depan dan mendorong kita untuk bergaya hidup sehat.

Sebagian orang melakukan pemeriksaan kesehatan setiap tahun, akan tetapi ada beberapa perbedaan pendapat mengenai seberapa sering pemeriksaan ini perlu dilakukan.

Frekuensi pemeriksaan medical check up dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:

  • Usia
  • Kondisi kesehatan secara umum
  • Riwayat keluarga
  • Gaya hidup
  • Faktor-faktor risiko kondisi kesehatan tertentu

 

Pemeriksaan Kesehatan di Rumah

Ada beberapa pemeriksaan kesehatan sederhana yang dapat Anda lakukan di rumah, tanpa perlu ke dokter atau ke laboratorium, diantaranya:

  1. Pemeriksaan tinggi dan berat badan

Pemeriksaan tinggi dan berat badan dapat digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh (IMT). Menjaga berat badan sehat dapat membantu melindungi kita dari berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

  1. Tekanan darah

Saat ini tersedia banyak alat untuk mengukur tekanan darah secara mandiri di rumah. Sebaiknya periksa tekanan darah dengan teratur, terutama bila Anda sudah terkena hipertensi atau darah tinggi, dan sedang mengkonsumsi obat-obatan.

  1. Pemeriksaan gula darah

Anda dapat melakukan pemeriksaan gula darah di rumah, menggunakan alat cek gula darah mandiri.

Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan gula darah dengan rutin setelah mencapai usia 45 tahun, atau lebih cepat bila Anda kelebihan berat badan, memiliki kadar kolesterol atau tekanan darah yang tinggi, atau mengalami diabetes saat hamil.

  1. Pemeriksaan kolesterol

Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kolesterol mandiri di rumah. Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Anda perlu memeriksakan kadar kolesterol setiap 4–6 tahun sekali, setelah berusia di atas 20 tahun. Pemeriksaan kolesterol terutama dianjurkan untuk orang dewasa laki-laki yang berusia lebih tua, kelebihan berat badan, ada riwayat kolesterol tinggi atau riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi dalam keluarga atau diabetes.

 

Pemeriksaan Medical Check Up untuk Dewasa

Setiap rumah sakit atau laboratorium biasanya memiliki jenis pemeriksaan masing-masing, yang biasanya terdiri dari pemeriksaan darah lengkap, foto rontgen thoraks, pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, dll.

Selain itu beberapa laboratorium juga memiliki panel pemeriksaan seperti misalnya:

  1. Pemeriksaan jantung

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kesehatan jantung antara lain pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan darah (kolesterol dan trigliserida), foto thoraks, rekam jantung (EKG), treadmill, dan echocardiography.

  1. Skrining diabetes

Pemeriksaan diabetes di rumah sakit atau laboratorium berbeda dengan pemeriksaan mandiri di rumah. Pemeriksaan terdiri dari gula darah puasa,  gula darah 2 jam setelah makan, glycosylated haemoglobin (HbA1c), atau tes toleransi glukosa.

  1. Skrining fungsi tiroid

Terdiri dari pemeriksaan hormon TSHs dan FT4.

  1. Pemeriksaan kepadatan tulang

Secara umum, orang berusia 50 tahun ke atas perlu dinilai apakah memerlukan pemeriksaan ini.

Bila Anda adalah seorang wanita berusia 65 tahun, atau pria berusia 70 tahun, Anda memerlukan pemeriksaan ini. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan ini dilakukan lebih cepat bila Anda:

  • pernah patah tulang sebelumnya
  • mengkonsumsi steroid dalam waktu lama
  • menderita rheumatoid arthritis
  • berat badan kurang dari
  • memiliki orang tua yang mengalami patah tulang panggul setelah cedera ringan

Selain yang telah disebutkan di atas, ada pemeriksaan lain seperti skrining kanker usus, skrining penyakit menular seksual, skrining TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes), skrining risiko stroke, pemeriksaan alergi, skrining pra-nikah, pemeriksaan hormon, dan lain-lain.

 

Pemeriksaan Medical Check Up untuk Wanita

Selain pemeriksaan secara umum, ada pemeriksaan kesehatan berdasarkan jenis kelamin. Untuk wanita misalnya:

  1. Skrining kanker payudara

Pemeriksaan skrining kanker payudara dilakukan dengan mammografi. Mammografi disarankan untuk wanita berusia 50–74 tahun, yang dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali. Meskipun begitu, bila Anda merasa ada benjolan di payudara, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter.

  1. Skrining kanker serviks

Pemeriksaan skrining kanker serviks disarankan untuk dilakukan setiap 5 tahun sekali bagi wanita berusia 25–74 tahun, atau yang sudah aktif secara seksual.

Selain itu, beberapa laboratorium memiliki paket pemeriksaan khusus untuk wanita yang terdiri dari USG perut,  tes fungsi ginjal, fungsi hati, hepatitis B dan C, rontgen dada, dll.

 

Pemeriksaan Medical Check Up untuk Pria

Pemeriksaan prostat direkomendasikan untuk pria berusia 50 tahun ke atas, akan tetapi para ahli memiliki perbedaan pendapat mengenai seberapa sering pemeriksaan ini harus dilakukan. Pemeriksaan prostat dilakukan dengan pemeriksaan fisik melalui rektum, atau dengan pemeriksaan darah (Tes PSA).

Tidak semua pria dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan prostat secara rutin, konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

 

Pemeriksaan Lain

Para ahli menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kulit sendiri satu kali setiap bulan. Anda dapat memeriksa apakah ada perubahan pada tahi lalat, tanda lahir, atau lainnya di tubuh Anda. Ketika kanker kulit ditemukan lebih cepat dan segera diatasi, kanker tersebut hampir selalu dapat disembuhkan. Bila ada keluarga Anda yang menderita kanker kulit, akan lebih baik bila Anda mendapatkan pemeriksaan secara teratur dari dokter.

 

Selain kulit, pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan dengan teratur adalah pemeriksaan gigi. Anda memerlukan pemeriksaan gigi dua kali dalam setahun meskipun tidak memiliki keluhan.

Masalah-masalah gigi awal mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi bila diketahui lebih cepat, penanganannya akan lebih mudah dan gigi dapat dipertahankan kondisinya.

 

Anda juga memerlukan pemeriksaan mata dengan teratur, karena penglihatan cenderung menurun dengan bertambahnya usia. Kondisi-kondisi mata yang serius, misalnya glaukoma, katarak, retinopati diabetik, dan degenerasi makular, sering terjadi pada orang lanjut usia.

Orang berusia 65 tahun ke atas memerlukan pemeriksaan mata rutin setahun sekali. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering pada orang yang memiliki faktor risiko seperti:

  • riwayat penyakit mata dalam keluarga
  • pernah mengalami penyakit atau cedera pada mata
  • menderita penyakit tertentu, misalnya obat tekanan darah tinggi atau diabetes
  • mengkonsumsi obat-obatan tertentu

Bila Anda menggunakan kacamata, Anda perlu memeriksakan mata setiap tahun. Orang dewasa yang tidak memakai kacamata perlu memeriksakan matanya setiap dua tahun sekali.

 

 

Referensi:

  • http://rspadgs.mil.id. MEDICAL CHECK UP. 2019.
  • https://labcito.co.id/kategori-produk/panelmcu/
  • www.betterhealth.vic.gov.au. Regular health checks. 2023.
  • www.webmd.com. Checkups and Tests You Shouldn't Miss. 2024.