Diabetes atau kencing manis, adalah penyakit kronis yang terjadi karena organ pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah.
Ada dua jenis diabetes:
- Diabetes tipe 1. Merupakan kondisi ketika tubuh tidak memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup. Penderitanya biasanya terdiagnosis saat masih anak-anak atau dewasa muda, dan memerlukan insulin setiap hari.
- Diabetes tipe 2. Merupakan jenis diabetes yang paling sering. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat bila Anda kelebihan berat badan atau obesitas, atau bila ada keluarga yang menderita diabetes.
Gejala Diabetes
Kadar gula darah dapat meningkat tanpa kita sadari karena gejala diabetes yang tidak jelas. Bahkan, sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa gula darahnya meningkat.
Ketika seseorang terdiagnosis diabetes, penyakit mungkin sudah dialami selama lima tahun. Dan ketika diketahui, biasanya sudah ada masalah pada ginjal atau organ tubuh lainnya.
Lalu apa gejala diabetes yang harus diwaspadai?
Anda mungkin sering mendengar tentang gejala diabetes seperti sering buang air kecil, haus, dan lainnya. Pada diabetes awal, gejala-gejala tersebut seringkali tidak jelas.
Sayangnya, kenaikan gula darah meskipun sedikit, sudah dapat menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan retina. Dan semakin tinggi gula darah dan semakin lama tidak diobati, semakin buruk kerusakan yang terjadi.
Gejala diabetes dapat berbeda-beda pada setiap orang, dan meskipun gejalanya samar, atau jarang, apabila Anda menyadari ada gejala yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter Anda.
- Sering buang air kecil terutama di malam hari
Rata-rata kita buang air kecil empat hingga tujuh kali dalam 24 jam, sedangkan penderita diabetes dapat lebih sering.
Normalnya, tubuh menyerap kembali glukosa saat melewati ginjal. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal tidak mampu menyerapnya kembali. Hal ini mengakibatkan tubuh membuat lebih banyak air seni, sehingga kita buang air kecil lebih sering dan lebih banyak.
- Merasa lelah atau lemah
Penyebab kelelahan dapat berkaitan dengan tingginya kadar gula darah, termasuk dehidrasi (akibat terlalu banyak buang air kecil, yang dapat mengganggu kualitas tidur di malam hari), dan kerusakan ginjal.
Gejala kelelahan seringkali menetap, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Sering merasa lapar
Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan sebagai energi. Insulin berperan menyimpan glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Bila tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau sel-sel tubuh menolak insulin yang diproduksi, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, dan kita tidak memiliki energi. Hal ini menyebabkan penderita diabetes merasa lebih lapar dibandingkan biasanya.
- Mulut kering
Tingginya kadar gula darah menyebabkan penurunan aliran air liur. Selain itu, karena tubuh menggunakan banyak cairan untuk membentuk air seni, dapat terjadi dehidrasi dan mulut dapat menjadi kering.
- Berat badan turun tanpa sebab
Ketika kita menderita diabetes, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif sebagai sumber energi, akibatnya tubuh mulai membakar cadangan lemak dan otot, dan terjadi penurunan berat badan.
- Kulit kering dan gatal
Pembuluh darah yang mengalami kerusakan pada penderita diabetes menyebabkan penurunan sirkulasi darah di tungkai. Hal ini menyebabkan kulit menjadi gatal dan mengelupas. Gatal juga disebabkan karena kerusakan serabut saraf terutama di tangan dan kaki.
- Sering terkena infeksi
Ketika terlalu banyak gula dalam darah, ginjal menjadi tidak sanggup menyaring sehingga ditemukan gula dalam air seni. Kondisi air seni yang mengandung banyak gula di lingkungan yang hangat dan lembab, menyebabkan saluran kemih mudah terkena infeksi jamur, terutama pada wanita.
Gula yang terlalu banyak dalam darah juga menyebabkan sel-sel darah putih sulit terdistribusikan dalam aliran darah. Hal ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi menurun, sehingga penderitanya mudah terkena infeksi berulang.
- Penglihatan kabur
Perubahan ukuran kacamata atau gangguan penglihatan terkadang menjadi gejala diabetes.
Kadar gula darah tinggi dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk mata. Gula darah yang tinggi dapat mengganggu kadar air di mata sehingga terjadi pembengkakan, penglihatan kabur, atau sulit fokus melihat benda.
- Perubahan warna kulit
Gejala diabetes lainnya yang mungkin tidak disadari adalah perubahan warna kulit. Resistensi insulin dapat menyebabkan kulit menggelap dan menebal di lipatan leher dan buku-buku jari, yang disebut dengan acanthosis nigricans. Bercak-bercak gelap dapat menyebar, atau hanya terlihat di lipatan-lipatan kulit, misalnya ketiak dan lipat paha.
Sumber gambar: www.researchgate.net
Hal ini terjadi karena tingginya kadar insulin dalam aliran darah menyebabkan reproduksi sel-sel kulit menjadi lebih cepat. Kondisi ini sering dialami penderita diabetes tipe 2 dan dengan warna kulit yang lebih gelap.
- Gangguan seksual
Gejala diabetes lainnya adalah gangguan seksual. Pada pria, disfungsi ereksi terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi merusak saraf dan pembuluh darah yang membawa darah ke penis.
- Mudah marah
Mudah marah atau mood yang berubah-ubah dapat menjadi tanda lain dari diabetes yang belum terdiagnosis. Kadar gula darah dapat ikut menyebabkan perubahan mood dengan cepat, sehingga kadar gula darah yang tinggi atau rendah dapat mempengaruhi perasaan.
Kondisi ini bersifat sementara, dan emosi dapat kembali normal ketika kadar gula darah stabil.
- Mual
Mual dan muntah adalah gejala diabetes lain yang mungkin tidak disadari. Gejala ini terjadi karena kerusakan saraf akibat diabetes dapat membuat pergerakan makanan di saluran cerna terganggu.
- Napas berbau buah
Napas berbau buah adalah gejala diabetes (ketoasidosis) yang jarang diketahui.
Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk mendapatkan energi, tubuh memecah lemak untuk energi. Ketika tubuh memecah lemak untuk mendapatkan energi, efeknya adalah napas berbau seperti buah, atau seperti aseton (cat kuku).
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang berat, dan memerlukan penanganan lebih lanjut.
- Nyeri tungkai
Kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi yaitu nyeri, kram, kesemutan atau rasa terbakar di kaki.
Gejala Diabetes pada Anak
Gejala Awal Diabetes Tipe 1 pada Anak
Diabetes tipe 1 dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi cenderung dialami anak usia 5–6 tahun atau 11–13 tahun. Para ahli memperkirakan hal ini terjadi karena perubahan hormon di usia tersebut.
Gejala awal diabetes tipe 1 pada anak tidak jauh berbeda dengan gejala diabetes pada orang dewasa, antara lain:
- Merasa sangat lapar atau haus
- Sering buang air kecil, termasuk mengompol
- Lelah berlebihan
- Penglihatan kabur
- Rewel atau perubahan perilaku
- Infeksi jamur di vagina pada anak perempuan pra-puber
- Ruam popok pada bayi
Gejala Diabetes pada Wanita Hamil
Kadar gula darah yang tinggi saat hamil biasanya tidak memberikan gejala. Penderitanya mungkin lebih haus dari biasanya, sering buang air kecil, mulut kering, atau merasa lelah. Gejala-gejala tersebut terlalu umum dan biasanya juga dialami oleh ibu hamil yang kadar gula darahnya normal.
Bila Anda memiliki risiko terkena diabetes kehamilan, dokter biasanya akan melakukan skrining saat usia kehamilan antara 24–28 minggu. Akan tetapi dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih awal, bila:
- Anda kelebihan berat badan.
- Ada riwayat diabetes kehamilan dalam keluarga Anda.
- Anda mengalami diabetes pada kehamilan sebelumnya.
Pemeriksaan Gula Darah Teratur
Karena gejala diabetes seringkali samar atau bahkan tidak ada terutama di awal penyakit, penting dilakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Terutama bila Anda memiliki faktor-faktor risiko seperti berikut ini:
- Ada anggota keluarga yang menderita diabetes
- Kegemukan
- Berusia 45 tahun ke atas
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Kadar HDL (kolesterol baik) rendah, atau trigliserida tinggi
- Ada riwayat diabetes saat hamil atau pernah melahirkan bayi dengan berat badan 4 Kg atau lebih
- Tidak aktif secara fisik
- Ada riwayat penyakit jantung, stroke, depresi atau sindroma ovarium polikistik (PCOS)
Referensi:
- health.clevelandclinic.org. Is Diabetes Sneaking up on You? 6 Early Signs. 2022.
- www.healthline.com. 12 Unusual Symptoms of Diabetes. 2020.
- www.webmd.com. Early Signs and Symptoms of Diabetes. 2024.