Memahami Efek Samping Obat Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi (atau tensi tinggi), seperti sudah menjadi hal yang lumrah terutama bagi orang tua. Karenanya, orang-orang yang menderita tensi tinggi terkadang menjadi tidak mengkhawatirkan kondisinya, kecuali muncul gejala seperti sakit kepala atau pusing.

Selain itu, ada kebiasaan tidak minum obat dengan teratur, dan ada anggapan bahwa terlalu lama minum obat akan menyebabkan ketergantungan dan merusak ginjal. Apakah hal tersebut benar?

 

Hipertensi atau tekanan darah (tensi) tinggi, seringkali disebut dengan silent killer, karena biasanya tidak bergejala. Pada kenyataannya, meskipun tidak ada gejala, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, jantung, ginjal dan organ lainnya sehingga dapat terjadi stroke, serangan jantung, gagal ginjal, demensia, dan banyak masalah kesehatan lainnya bila tidak ditangani dengan baik.

Tekanan darah ideal adalah di bawah 120/80mmHg, tekanan darah tinggi adalah 140/90 mmHg ke atas.

Seperti halnya obat-obatan lain, obat tensi tinggi juga memiliki efek samping. Sebagian besar pengguna obat tensi tinggi tidak mengalami efek samping, atau hanya sedikit.

Selain itu, yang lebih penting adalah:

“hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak diobati jauh lebih berbahaya dibandingkan efek samping obat-obat tekanan darah tinggi”.

Ada berbagai jenis obat tensi tinggi yang aman untuk Anda konsumsi. Dokter yang meresepkan obat tensi tinggi tentu akan memilihkan jenis obat yang aman untuk Anda.

Jenis-jenis Obat Tekanan Darah Tinggi

  1. ACE inhibitors

Obat golongan ini misalnya captopril, enalapril, lisinopril. Efek samping paling sering dari obat ini adalah batuk kering. Selain itu pusing, gangguan perasa, dan ruam, juga bisa dialami.

  1. Angiotensin II receptor blockers

Contoh obat ini adalah losartan, valsartan, dengan efek samping pusing, sakit kepala.

  1. Calcium channel blockers

Contoh obatnya adalah nifedipine, amlodipine, dengan efek samping sakit kepala, konstipasi, pusing, wajah merah dan panas.

  1. Diuretik

Contohnya adalah furosemide, dengan efek samping sering buang air kecil, pusing, gangguan pencernaan.

  1. Beta-blockers

Contoh obatnya adalah atenolol, metoprolol, propanolol. Efek samping yang bisa dialami antara lain rasa lelah, tangan dan kaki dingin, denyut jantung lambat, diare dan mual, gangguan tidur, mimpi buruk.

  1. Alpha-blockers

Contohnya adalah doxazosin, prazosin. Efek samping yang dapat muncul diantaranya mengantuk, tekanan darah rendah (terutama saat bangun berdiri), pusing, sakit kepala, pingsan, rasa lelah dan lemah yang ekstrim, dan mulut kering.

  1. Centrally acting antihypertensive drugs

Contohnya methyldopa dan clonidine. Dengan efek samping yang mungkin terjadi yaitu sakit kepala, pusing dan mulut kering.

  1. Vasodilator

Contoh vasodilator yaitu hydralazine.

 

Efek Samping Jangka Panjang dari Obat Tekanan Darah Tinggi

Seiring waktu penggunaan, banyak efek samping obat tekanan darah tinggi yang berkurang karena tubuh mulai terbiasa dengan tekanan darah yang lebih rendah, misalnya efek samping pusing, mengantuk, dan rasa melayang.

Akan tetapi sebagian efek samping akan terus berkembang, misalnya ada penggunaan obat golongan diuretik, yang menyebabkan menurunnya kadar kalium, sehingga dapat menyebabkan otot lemah dan masalah jantung jika kondisi rendahnya kalium tidak diperbaiki.

Diuretik juga dapat memperburuk asam urat, sedangkan alpha-blockers dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

 

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Bila Anda merasa terganggu dengan efek samping akibat obat tensi tinggi, segera konsultasikan dengan dokter.

Jangan berhenti minum obat atau menganti dosis tanpa petunjuk dokter sebelumnya.

“Obat tekanan darah tinggi ditujukan untuk dikonsumsi setiap hari seumur hidup, dengan tujuan untuk mengendalikan tekanan darah. Apabila obat berhenti dikonsumsi, tekanan darah akan naik kembali. Bahkan pada sebagian kasus, berhenti minum obat tiba-tiba dapat sangat berbahaya karena dapat terjadi peningkatan tekanan darah yang tajam.”

Anggapan makan sehat dan olahraga dapat mengendalikan tekanan darah tidak sepenuhnya benar. Kedua gaya hidup sehat tersebut memang dapat memberikan perbedaan pada penderita tekanan darah tinggi, akan tetapi tidak cukup untuk mengendalikan tekanan darah yang cukup tinggi. Obat tetap diperlukan untuk mengendalikan tekanan darah dalam batas normal.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi yaitu:

  • Bila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, sampaikan kepada dokter agar Anda diberikan obat yang aman. Sebagian obat penurun tensi dapat memiliki efek samping yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
  • Bila Anda menggunakan insulin untuk pengobatan diabetes, sampaikan juga kepada dokter, karena dapat terjadi perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes yang menggunakan obat golongan diuretik atau beta blocker.
  • Sebagian obat penurun tensi dapat menyebabkan gangguan ereksi, meskipun kondisi tekanan darah tinggi sendiri juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Bila Anda mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. Jangan menghentikan atau mengurangi dosis tanpa petunjuk dokter sebelumnya.

Selain kondisi-kondisi di atas, konsultasikan juga dengan dokter apabila:

  • ada keluhan efek samping baru
  • tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Anda mengkonsumsi suplemen atau obat baru yang tidak diresepkan oleh dokter yang sama
  • Anda mengalami kondisi medis atau penyakit lain yang tidak diketahui dokter sebelumnya

Anda mungkin akan memerlukan penyesuaian dosis atau penggantian golongan obat.

Bila Anda mengalami gejala berat seperti bengkak di wajah tiba-tiba, sulit bernapas atau pingsan, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan kegawatdaruratan.

 

 

 

Referensi:

  • millionhearts.hhs.gov. MYTH or FACT: The Truth about Cardiovascular Medications.
  • resolvetosavelives.org. 10 Hypertension Myths & Facts. 2023.
  • www.drugoffice.gov.hk. Oral Antihypertensive Drugs. 2012.
  • www.webmd.com. Side Effects of High Blood Pressure Medications. 2024.