Gangguan hormon pada pria adalah salah satu masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Hal ini penting, sebab penurunan atau kelebihan hormon testosteron berdampak pada kondisi pria yang tidak stabil, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental dan mengakibatkan masalah fungsi seksual.
Gangguan hormon bisa menyerang pria pada usia muda sampai dewasa. Penyebabnya beragam dengan gejala khusus yang tidak terdeteksi sejak awal. Agar semakin paham, simak penjelasan di bawah ini!
Penyebab Gangguan Hormon Pada Pria
Hormon testosteron diproduksi pada kelenjar adrenal. Fungsinya untuk mempertahankan protein, menunjang pertumbuhan tulang, otot, dan kulit. Selain itu untuk mengatur libido, anabolik steroid, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga melindungi tulang dari osteoporosis.
Pada pria hormon testosteron kadarnya harus berkisar 300 dan 1000 nanogram per desiliter darah. Umumnya gangguan kekurangan testosteron atau sindrom defisiensi testosteron atau hipogonadisme lebih sering terjadi daripada kelebihan hormon. Ini penyebabnya:
1. Hipogonadisme
Secara umum gangguan hormon pada pria muncul karena pria tersebut menderita penyakit hipogonadisme. Penyakit hipogonadisme adalah penyebab utama yang memicu gangguan hormon pada pria. Penyakit ini ada dua tipe, yakni hipogonadisme primer dan hipogonadisme sekunder.
- Hipogonadisme Primer. Testis kurang aktif karena genetik, trauma, maupun masalah medis lain. Contohnya, cedera testis, melakukan pengobatan radiasi atau kemoterapi.
- Hipogonadisme Sekunder. Kondisi ini bisa terjadi karena kelenjar pituitari atau hipotalamus rusak, stres berkepanjangan, mengonsumsi obat-obatan, dan obesitas.
2. Stres
Orang yang sedang stres tubuhnya akan banyak memproduksi hormon kortisol yang dampaknya bisa menurunkan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Masalah ini jika terjadi secara berkelanjutan akan merambat ke masalah tubuh yang lebih serius.
3. Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat bisa menjadi pemicu gangguan hormon pada pria, salah satunya merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih besar mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Hal ini terjadi, sebab rokok mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Gejala Gangguan Hormon Pada Pria
Seorang pria yang mengalami gangguan hormon akan muncul gejala tertentu, sayangnya gejala ini tidak selalu dianggap serius oleh penderita. Pada kondisi serius gangguan hormon bisa menghambat program hamil.
Maka dari itu, Anda harus mengetahui gejala penurunan hormon sehingga bisa melakukan penanganan segera. Berikut ini beberapa gejala gangguan penurunan kadar hormon testosteron pada pria.
- Berkurangnya massa otot.
- Kekuatan tubuh berkurang atau hilang.
- Mengantuk setelah makan.
- Gangguan libido atau gairah seksual.
- Tubuh sering letih dan lesu.
- Gangguan ereksi.
- Bertambahnya lingkar pinggang tubuh.
- Rambut banyak yang rontok, bukan hanya rambut kepala.
- Air mani yang keluar terlalu sedikit.
- Lapisan tulang semakin menipis dan mengakibatkan osteoporosis.
- Berat badan naik dan lemak menumpuk.
- Suasana hati berubah-ubah.
Cara Mengatasi Ketidakseimbangan Hormon Pada Pria
Gangguan testosteron tidak boleh disepelekan karena dapat mengakibatkan masalah serius. Untuk itulah Anda harus segera melakukan penanganan baik secara medis atau dengan melakukan rutinitas untuk menjaga kesehatan tubuh.
Inilah beberapa cara mengatasi ketidakseimbangan hormon pada pria yang perlu Anda ikuti. Anda sebaiknya harus rutin melakukannya agar hasilnya bisa dirasakan tubuh.
1. Melakukan Olahraga Teratur
Anda harus melakukan olahraga secara teratur agar hormon dalam tubuh tetap seimbang. Beberapa olahraga yang baik dilakukan untuk menjaga hormon dalam tubuh adalah:
- Olahraga Angkat Beban
Olahraga ini dapat meningkatkan kadar hormon testosteron tubuh dengan cara merangsang produksi hormon. Hasilnya otot dalam tubuh akan lebih kuat dan hormon dalam tubuh menjadi seimbang.
- Olahraga Kardiovaskular
Olahraga yang termasuk kategori ini adalah olahraga bersepeda dan berlari. Kedua olahraga ini dapat meningkatkan dan memperlancar aliran darah, sehingga berat badan akan terjaga dan produksi hormon dalam tubuh menjadi seimbang.
Ketika berolahraga jangan melakukan olahraga secara berlebihan, dampaknya bisa menurunkan kadar hormon testosteron. Ketika olahraga sebaiknya lakukan cukup pemulihan.
2. Melaksanakan Terapi Pengganti Hormon atau HRT
HRT adalah salah satu cara mengatasi ketidakseimbangan hormon pada pria. Terapi ini dapat mengembalikan kadar hormon pada tingkat yang sehat. Penanganan ini banyak disarankan untuk pria penderita hipogonadisme.
Manfaat melakukan HRT adalah libido meningkat, energi meningkat, dan suasana hati semakin membaik. Untuk melakukan terapi gangguan hormon pada pria, Anda harus bekerjasama dengan dokter yang ahli dalam bidang HRT.
3. Melaksanakan Gaya Hidup Sehat
Penyebab utama masalah kesehatan muncul adalah gaya hidup yang tidak sehat, misalnya mengonsumsi minuman keras, merokok, atau melaksanakan diet ekstrem. Meski saat ini kebiasaan tersebut sudah umum dilakukan, namun dampaknya sangat membahayakan tubuh di kemudian hari.
Untuk itulah, Anda harus mulai melaksanakan hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, olahraga teratur, mengatur jadwal istirahat dengan baik, dan sebagainya.
4. Kelola Stres
Kondisi tubuh yang stres adalah pemicu utama ketidakseimbangan hormon muncul. Hal ini terjadi, sebab orang stres produksi hormon kortisolnya meningkat, alhasil bisa menekan produksi hormon testosteron dan akan mengakibatkan ketidakseimbangan hormon pada pria.
Anda bisa mengatasi stres dengan cara-cara sederhana, misalnya melakukan yoga, meditasi, atau dengan melatih pernapasan agar lebih rileks. Jangan lupa tidur cukup dan jaga hubungan sosial agar tetap sehat.
5. Mengonsumsi Suplemen
Gangguan hormon pada pria bisa diatasi dengan cara mengonsumsi suplemen yang bagus untuk tubuh, misalnya zinc, vitamin D, dan magnesium. Mengonsumsi suplemen bisa saja efektif pada seseorang atau tidak tergantu dari kondisi pria tersebut.
Namun, tidak ada salahnya mengonsumsi suplemen untuk menjaga dan meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Inilah beberapa suplemen yang bisa dikonsumsi:
Fenugreek adalah suplemen hormon untuk menambah kadar hormon pria. Jenisnya tanaman herbal dengan rasa dan aroma dengan sirup maple. Phytotherapy Research melakukan penelitian dengan memberikan fenugreek terhadap 60 pria usia 25-52 tahun.
Sebagian peserta diberikan suplemen fenugreek 600 mg per hari. Sebagian lagi diberikan plasebo. Hasilnya terdapat peningkatan kadar hormon pada kelompok yang diberikan suplemen fenugreek.
Seng atau zinc merupakan mineral penting yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan dapat meningkat kesuburan pria karena bisa meningkatkan kadar hormon testosteron. Ahli menyarankan, pria dengan testosteron rendah sebaiknya mengonsumsi 220 mg zinc 2 kali sehari selama 1-4 bulan.
Mengonsumsi suplemen DHEA (dehydroepiandrosterone) dapat memperbaiki gangguan hormon pada pria dengan meningkatkan kadar hormon testosteron. Seorang pria yang mengonsumsi 50 mg DHEA dapat meningkatkan kadar hormon baik pada pria paruh baya ata yang berusia muda.
Terpenuhinya vitamin D dalam tubuh bisa meningkatkan produksi hormon testosteron dan meningkatkan kualitas sperma. Untuk mendapatkan vitamin D bisa dengan berjemur di bawah sinar matahari selama 15-20 menit per hari. Konsumsi makanan, seperti kuning telur, hati sapi, dan jamur.
- Asam D-aspartat
Mengonsumsi asam D-aspartat bisa membantu memperbaiki produksi sperma dan memperbaiki kualitasnya. Namun, bagi pria dengan kadar hormon yang normal dianjurkan tidak mengonsumsi suplemen ini.
Demikianlah penjelasan tentang gangguan hormon pada pria yang harus diwaspadai. Bagi Anda yang mengalami gejala di atas segera konsultasikan dengan pihak dokter agar penanganan yang dilakukan tidak terlambat.
Butuh dukungan suplemen atau obat untuk menjaga keseimbangan hormon? Temukan produk yang tepat untuk Anda di Medicastore sekarang juga. Tersedia juga rekomendasi dokter terbaik untuk menangani keluhan Anda, temukan via fitur "Cari Dokter". Semoga membantu!
Referensi:
- https://hellosehat.com/pria/gangguan-hormon-pria/gangguan-hormon-pada-pria/
- https://westerindo.com/gangguan-hormon-pada-pria-penyebab-dan-solusinya
- https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-testosteron#h-penyebab
- https://hellosehat.com/pria/gangguan-hormon-pria/suplemen-hormon-testosteron/
- https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/medika/article/view/94