Pekan Peduli Hepatitis B: Kenali Penyebab, dan Gejalanya

Pada tanggal 4–20 September setiap tahunnya, masyarakat internasional merayakan Pekan Kesadaran Peduli Hepatitis B. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengingatkan publik mengenai ancaman sekaligus mengajak banyak orang peduli terhadap pencegahannya.

 

Pentingnya pemahaman ini bukan hanya sebatas mengenal penyakit, tetapi juga sebagai langkah pencegahan. Semakin banyak orang yang sadar mengenai faktor penyebab dan gejala hepatitis B, semakin besar pula peluang untuk menekan angka penyebarannya. Penasaran? Yuk, simak informasi di bawah ini.

 

Kenali Penyebab Utama sebagai Langkah Peduli Hepatitis B

 

Hepatitis B merupakan gangguan kesehatan pada hati yang muncul karena adanya infeksi virus hepatitis B (HBV) yang menyerang organ vital tersebut. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui berbagai cara, salah satunya adalah kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi:

 

1. Berbagi Penggunaan Jarum Suntik

 

Virus hepatitis B dapat dengan cepat menular apabila seseorang menggunakan jarum suntik yang sudah tercemar darah dari penderita. Kebiasaan berbagi jarum, khususnya pada pengguna narkoba suntik, menjadi salah satu penyebab tingginya angka penularan hepatitis B.

 

Bahkan, peralatan medis yang tidak steril juga dapat menjadi jalur masuknya virus ke dalam tubuh. Itulah mengapa penggunaan jarum sekali pakai dan steril merupakan langkah awal untuk menghindari infeksi dan peduli Hepatitis B.

 

2. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman

 

Salah satu jalur penularan utama hepatitis B adalah melalui aktivitas seksual. Virus dapat berpindah saat terjadi kontak dengan cairan tubuh seperti darah, air liur, cairan vagina, maupun sperma dari pasangan yang sudah terinfeksi.

 

Potensi penularan meningkat secara signifikan ketika aktivitas seksual dilakukan tanpa perlindungan kondom. Oleh karena itu, menjaga kesehatan seksual dengan cara aman sangat penting untuk mencegah paparan virus ini.

 

3. Luka Akibat Tertusuk Jarum Secara Tidak Sengaja

 

Profesi yang kerap berhubungan langsung dengan darah, seperti tenaga kesehatan, memiliki tingkat risiko lebih tinggi untuk terkena paparan virus hepatitis B. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum suntik bekas pakai secara tidak sengaja.

 

Oleh karena itu, prosedur keamanan kerja di rumah sakit maupun laboratorium harus selalu dijalankan dengan disiplin. Dengan langkah ini, potensi penularan tentunya bisa diminimalisasi.

 

4. Penularan dari Ibu ke Bayi saat Persalinan

 

Penularan hepatitis B tidak hanya melalui cairan tubuh, tetapi juga bisa terjadi saat seorang ibu yang terinfeksi menurunkan virus ini kepada bayinya. Penularan biasanya terjadi ketika proses persalinan berlangsung. Kabar baiknya, bayi baru lahir bisa segera mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

 

Oleh karena itu, langkah penting dalam peduli Hepatitis B untuk ibu hamil Adalah melakukan pemeriksaan sejak dini. Dengan begitu, dokter dapat memberikan langkah pencegahan terbaik demi melindungi kesehatan bayi.

 

Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai

 

Gejala Hepatitis B

 

Tidak semua penderita menunjukkan gejala yang jelas. Bahkan, banyak orang yang sudah terinfeksi justru tidak merasakan keluhan apapun dalam jangka waktu lama. Inilah alasan mengapa umumnya baru diketahui ketika penyakit sudah memasuki tahap lanjut. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

 

1. Demam

 

Demam adalah reaksi tubuh yang sering muncul ketika sistem imun sedang melawan infeksi, termasuk hepatitis B. Sebagian orang, demam yang dirasakan bisa ringan, tetapi ada juga yang cukup tinggi disertai rasa lemas. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal adanya gangguan hati.

 

2. Penyakit Kuning (Ikterus)

 

Salah satu tanda khas hepatitis B adalah kulit dan bagian putih mata yang berubah menjadi kekuningan. Kondisi ini muncul karena hati yang terinfeksi tidak mampu memproses bilirubin dengan baik. Akibatnya, zat tersebut menumpuk dalam darah dan memunculkan warna kuning pada tubuh.

 

3. Pembengkakan pada Kaki, Tangan, atau Perut

 

Pada kondisi yang lebih parah, infeksi hepatitis B dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan akumulasi cairan yang memicu bengkak.

 

Terutama di area kaki, tangan, bahkan perut atau yang dikenal dengan istilah asites. Gejala ini biasanya menandakan adanya kerusakan hati yang lebih serius. Jadi perlu penanganan lebih lanjut.

 

4. Mual dan Muntah

 

Infeksi hepatitis B dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga penderitanya kerap merasa mual bahkan muntah. Gejala ini biasanya muncul bersamaan dengan hilangnya nafsu makan.

 

Dampak lain juga berujung pada penurunan berat badan dalam waktu singkat. Apabila tidak segera ditangani, maka berpotensi memperparah kerusakan hati dan menurunkan fungsi organ vital tersebut secara signifikan.

 

5. Hilangnya Nafsu Makan

 

Kehilangan selera makan merupakan gejala lain yang cukup umum. Penderita seringkali tidak tertarik pada makanan, bahkan terhadap makanan favoritnya. Kondisi ini bukan hanya mengganggu pola makan, tetapi juga memperburuk daya tahan tubuh karena asupan gizi tidak tercukupi.

 

Upaya Pencegahan Hepatitis B yang Perlu Diketahui

 

Setelah memahami penyebab dan gejalanya, langkah paling penting dalam peduli hepatitis B Adalah cara pencegahannya. Vaksinasi menjadi salah satu cara pencegahan yang paling ampuh. Yuk, pahami sejumlah cara lain untuk mengurangi risiko penularan selain melalui vaksinasi sebagai berikut:

 

1. Tidak Menggunakan Jarum Suntik Bergantian

 

Salah satu jalur penularan yang paling berbahaya adalah melalui jarum suntik yang sudah terkontaminasi. Oleh karena itu, penggunaan jarum suntik harus benar-benar steril dan tidak boleh digunakan bergantian. Aturan ini berlaku tidak hanya untuk pengguna narkoba suntik, tetapi juga dalam prosedur medis.

 

2. Berhati-Hati Saat Membuat Tato atau Tindik

 

Trend membuat tato atau tindikan memang banyak digemari. Sayangnya, prosedur medis atau tindakan tertentu dapat menjadi sarana penularan hepatitis B. Khususnya ketika peralatan yang digunakan tidak steril dan higienitasnya tidak terjaga dengan baik.

 

Sangat penting untuk melakukannya di tempat yang memiliki reputasi baik, dengan penggunaan jarum steril sekali pakai serta peralatan yang terjamin kebersihannya.

 

3. Mengetahui Status Kesehatan Pasangan Seksual

 

Sebelum melakukan hubungan intim, disarankan untuk mengetahui kondisi kesehatan pasangan. Apabila ada keraguan, sebaiknya gunakan kondom sebagai langkah perlindungan tambahan. Walaupun kondom tidak bisa mencegah penularan 100 persen, penggunaannya tetap dapat menurunkan risiko.

 

Dengan kombinasi vaksinasi dan penerapan gaya hidup yang aman, risiko penularan hepatitis B dapat ditekan secara maksimal. Ingatlah bahwa tips paling penting dalam peduli Hepatitis B Adalah melakukan pencegahan karena lebih baik daripada mengobati.

 

Cegah dan Peduli Hepatitis B Bersama Medicastore

 

Hepatitis B adalah penyakit infeksi serius yang menyerang hati dan dapat berujung pada komplikasi berbahaya bila diabaikan. Namun kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah sejak dini dengan langkah sederhana, diantaranya melalui edukasi kesehatan yang tepat.

 

Medicastore hadir sebagai platform kesehatan terpercaya yang menyajikan informasi yang akurat mengenai berbagai macam penyakit dengan bahasa yang mudah dipahami, salah satunya mengenai penyakit hepatitis B.

 

Yuk, jadikan Medicastore sebagai mitra kesehatan terpercaya untuk hidup lebih sehat dan peduli hepatitis B.

 

Referensi:

  1. https://www.halodoc.com/artikel/pekan-peduli-hepatitis-b-ketahui-penyebabnya-ini?srsltid=AfmBOoqt-xLhRsCotUxWSgaDxc-dPaN04pycJSebOWmc-XNLxOyrAeNu
  2. https://www.alodokter.com/hepatitis-b
  3. https://www.rspondokindah.co.id/en/news/hepatitis-b-penyebab-gejala-penanganan
  4. https://www.rspondokindah.co.id/en/news/hepatitis-b-penyebab-gejala-penanganan
  5. https://asuransireliance.com/health/artikel/gejala-dan-penyebab-hepatitis-b/