Kebanyakan wanita ingin memiliki tubuh langsing dan ideal. Berbagai cara dilakukan dari yang paling murah sampai yang mahal dan memerlukan keahlian medis. Salah satu cara adalah dengan sedot lemak.
Apa sih sedot lemak itu dan bagaimana prosedurnya? Amankah melakukan sedot lemak? Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi agar aman melakukan sedot lemak? Lalu bagaimana dengan resiko-resiko yang akan dihadapi?
Sedot lemak (liposuction) merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu memperindah bentuk tubuh dengan cara membuang lemak-lemak yang tidak diinginkan di daerah tertentu seperti perut, pinggul, bokong, paha, lutut, lengan, pipi, dagu dan leher.
Sebenarnya metode tradisional yang terbaik untuk membuang lemak adalah dengan diet dan olahraga teratur. Namun sedot lemak dapat membantu membuang lemak-lemak "bandel" yang sulit dihilangkan hanya dengan diet dan olahraga.
Perlu digarisbawahi di sini bahwa tujuan utama sedot lemak adalah untuk memperbaiki bentuk tubuh yang banyak tertimbun lemak supaya tercapai bentuk tubuh yang ideal dan proporsional (body contouring), bukan untuk menurunkan berat badan. Sedot lemak juga dilakukan untuk indikasi medis, misalnya membuang kelenjar payudara pada pria yang memiliki kelainan yang disebut gynecomastia, membuang tumor yang berasal dari jaringan lemak (lipoma), atau untuk mengobati pasien kegemukan dengan prosedur penyedotan lemak yang dilakukan berkali-kali (serial). Tapi pada umumnya sedot lemak untuk tujuan kosmetik.
Bagaimana prosedurnya? Dokter akan menyuntikan obat anestesi dibawah kulit, membuat lubang kecil pada kulit (3-4mm) dan memasukkan jarum tumpul pada jaringan lemak yang akan disedot. Jarum tumpul tersebut berfungsi menyuntikan obat bius lokal (tumescent) pada lemak yang akan dibuang. (catatan: prosedur bisa diawali dengan proses pembiusan lokal, regional (block anaesthesia), atau dengan bius total bila diperlukan). Setelah menunggu 15-20 menit, baru liposuction dilakukan. Penyedotan dilakukan dengan menggunakan kanula (vacuum-suction cannula), yaitu suatu pipa tumpul ber diameter sekitar 4 mm (sebesar sedotan minuman),yang digerak-gerakan maju-mundur guna menyedot keluar lemak tubuh. Setelah bentuk tubuh yang diinginkan tercapai, penyedotan di hentikan. Selesai operasi, lubang kecil pada kulit akan dijahit dengan 1-2 jahitan, jadi bekas pada kulit hanyalah sebesar 4-5 mm saja. Sekali tindakan, lemak yang boleh disedot maksimal 2000 ml (2 l). Lebih dari itu resiko yang ditimbulkan akan lebih besar.
Karena sedot lemak merupakan suatu tindakan bedah, prosedur ini harus dilakukan oleh seorang dokter spesialis kulit, bedah/plastik, atau dari spesialisasi lain yang berpengalaman, dengan mengutamakan prosedur sterilitas, dilengkapi sarana kesehatan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan emergensi. Biasanya proses penyembuhan paska tindakan berlangsung sekitar 1-2 minggu, tergantung kondisi masing-masing individu. Kemudian daerah yang habis disedot dibalut dengan korset yang elastis. Bila ingin beraktivitas yang berat baru boleh dilakukan minimal sebulan setelahnya.
Namun sedot lemak belum tentu cocok untuk setiap orang. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalani prosedur sedot lemak ini, yaitu:
Sedot lemak (liposuction) merupakan tindakan kosmetis yang cukup aman bilamana dokter memahami tehniknya dengan benar, melakukan dengan teknik yang aman, memperhitungkan dosis dan mencegah segala kemungkinan komplikasi yang mungkin timbul. Bila semua itu dipenuhi, maka hasil liposuction akan menjadi efektif. (MCH)
Apa sih sedot lemak itu dan bagaimana prosedurnya? Amankah melakukan sedot lemak? Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi agar aman melakukan sedot lemak? Lalu bagaimana dengan resiko-resiko yang akan dihadapi?
Sedot lemak (liposuction) merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu memperindah bentuk tubuh dengan cara membuang lemak-lemak yang tidak diinginkan di daerah tertentu seperti perut, pinggul, bokong, paha, lutut, lengan, pipi, dagu dan leher.
Sebenarnya metode tradisional yang terbaik untuk membuang lemak adalah dengan diet dan olahraga teratur. Namun sedot lemak dapat membantu membuang lemak-lemak "bandel" yang sulit dihilangkan hanya dengan diet dan olahraga.
Perlu digarisbawahi di sini bahwa tujuan utama sedot lemak adalah untuk memperbaiki bentuk tubuh yang banyak tertimbun lemak supaya tercapai bentuk tubuh yang ideal dan proporsional (body contouring), bukan untuk menurunkan berat badan. Sedot lemak juga dilakukan untuk indikasi medis, misalnya membuang kelenjar payudara pada pria yang memiliki kelainan yang disebut gynecomastia, membuang tumor yang berasal dari jaringan lemak (lipoma), atau untuk mengobati pasien kegemukan dengan prosedur penyedotan lemak yang dilakukan berkali-kali (serial). Tapi pada umumnya sedot lemak untuk tujuan kosmetik.
Bagaimana prosedurnya? Dokter akan menyuntikan obat anestesi dibawah kulit, membuat lubang kecil pada kulit (3-4mm) dan memasukkan jarum tumpul pada jaringan lemak yang akan disedot. Jarum tumpul tersebut berfungsi menyuntikan obat bius lokal (tumescent) pada lemak yang akan dibuang. (catatan: prosedur bisa diawali dengan proses pembiusan lokal, regional (block anaesthesia), atau dengan bius total bila diperlukan). Setelah menunggu 15-20 menit, baru liposuction dilakukan. Penyedotan dilakukan dengan menggunakan kanula (vacuum-suction cannula), yaitu suatu pipa tumpul ber diameter sekitar 4 mm (sebesar sedotan minuman),yang digerak-gerakan maju-mundur guna menyedot keluar lemak tubuh. Setelah bentuk tubuh yang diinginkan tercapai, penyedotan di hentikan. Selesai operasi, lubang kecil pada kulit akan dijahit dengan 1-2 jahitan, jadi bekas pada kulit hanyalah sebesar 4-5 mm saja. Sekali tindakan, lemak yang boleh disedot maksimal 2000 ml (2 l). Lebih dari itu resiko yang ditimbulkan akan lebih besar.
Karena sedot lemak merupakan suatu tindakan bedah, prosedur ini harus dilakukan oleh seorang dokter spesialis kulit, bedah/plastik, atau dari spesialisasi lain yang berpengalaman, dengan mengutamakan prosedur sterilitas, dilengkapi sarana kesehatan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan emergensi. Biasanya proses penyembuhan paska tindakan berlangsung sekitar 1-2 minggu, tergantung kondisi masing-masing individu. Kemudian daerah yang habis disedot dibalut dengan korset yang elastis. Bila ingin beraktivitas yang berat baru boleh dilakukan minimal sebulan setelahnya.
Namun sedot lemak belum tentu cocok untuk setiap orang. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalani prosedur sedot lemak ini, yaitu:
- Tidak memiliki riwayat penyakit-penyakit seperti, penyakit jantung, diabetes, gangguan pembekuan darah, dll.
- Tidak terlalu gemuk, berat badan mendekati berat ideal
- Kulit masih elastis, dengan tujuan agar dapat mengencang kembali setelah dilakukan penyedotan lemak. Untuk mengetahui tingkat elastisitas kulit, perlu pemeriksaan dokter.
- Punya tingkat kedisiplinan tinggi. Sebab setelah sedot lemak tetap perlu menjaga kondisi tubuh dengan diet dan olahraga
- Resiko yang paling sering terjadi adalah timbulnya infeksi paska sedot lemak. Untuk mengatasi terjadinya infeksi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik.
- Emboli paru, terjadi karena ada bekuan darah (biasa dari tungkai/kaki) yang tiba-tiba terlepas dan menyangkut di paru-paru pada saat pembedahan, yang menimbulkan gejala-gejala seperti napas pendek-pendek serta kesulitan bernapas 1-2 hari setelah dilakukan sedot lemak. Bila ada gejala seperti ini harus segera ke rumah sakit. Pencegahannya: setelah operasi pasien harus bergerak sedini mungkin, tidak boleh tiduran terus dan banyak minum.
- Terjadi kerusakan pada organ-organ di dalam tubuh secara tak sengaja sewaktu memasukkan alat penyedot lemak.
- Permukaan kulit tidak rata, bisa diakibatkan karena kondisi kulit pasien atau kesalahan prosedur oleh dokter.
Sedot lemak (liposuction) merupakan tindakan kosmetis yang cukup aman bilamana dokter memahami tehniknya dengan benar, melakukan dengan teknik yang aman, memperhitungkan dosis dan mencegah segala kemungkinan komplikasi yang mungkin timbul. Bila semua itu dipenuhi, maka hasil liposuction akan menjadi efektif. (MCH)