Lupakan gambaran macho tentang seorang perokok, karena riset terakhir justru mengatakan rokok mempengaruhi kecerdasan seseorang dengan memperlambat fungsi mental mereka. Dari penelitian yang melibatkan ribuan orang usia lanjut di Eropa, dilaporkan bahwa perokok akan kehilangan kemampuan kognitifnya sebanyak lima kali lebih cepat dibanding yang tak hobi merokok. Jadi pilih mana : macho atau otak tua?
Dr.Alewijn Ott, sang peneliti dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, pada pemeriksaannya terhadap 9.000 manula di Belanda menemukan bahwa perokok kronik/lama akan mengalami kehilangan intelektual sebesar 0,16 poin setiap tahunnya. Bandingkan dengan yang belum pernah merokok, mereka hanya akan mengalami penurunan kemampuan mental sebanyak 0,03 poin setahun.
Selama ini dunia medis telah mengetahui hubungan antara rokok dengan kejadian atherosklerosis atau pengerasan pembuluh darah, karena hal ini dapat meningkatkan risiko stroke dan kerusakan otak yang serius. Namun belum jelas bagaimana efek merokok ini dapat mempengaruhi fungsi mental sehari-hari, terutama terhadap penuaan otak.
Menurut peneliti, menghentikan kebiasaan ini sangat penting, terutama pada orang usia lanjut dimana kerentanan terhadap penyakit yang berhubungan dengan sirkulasi darah meningkat.
Dr.Alewijn Ott, sang peneliti dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, pada pemeriksaannya terhadap 9.000 manula di Belanda menemukan bahwa perokok kronik/lama akan mengalami kehilangan intelektual sebesar 0,16 poin setiap tahunnya. Bandingkan dengan yang belum pernah merokok, mereka hanya akan mengalami penurunan kemampuan mental sebanyak 0,03 poin setahun.
Selama ini dunia medis telah mengetahui hubungan antara rokok dengan kejadian atherosklerosis atau pengerasan pembuluh darah, karena hal ini dapat meningkatkan risiko stroke dan kerusakan otak yang serius. Namun belum jelas bagaimana efek merokok ini dapat mempengaruhi fungsi mental sehari-hari, terutama terhadap penuaan otak.
Menurut peneliti, menghentikan kebiasaan ini sangat penting, terutama pada orang usia lanjut dimana kerentanan terhadap penyakit yang berhubungan dengan sirkulasi darah meningkat.