Kemoterapi: Menggunakan zat kimia untuk mengatasi kanker
Bila Anda sedang mempertimbangkan kemoterapi untuk perawatan kanker, Anda mungkin ingin tahu bagaimana kerjanya dan apa yang mesti diharapkan. Dapatkan dasarnya disini.



Kemoterapi ? pengobatan untuk mengatasi kanker ? telah memegang peranan penting dalam perawatan terhadap kanker untuk setengah abad terakhir. Pengujian dan penelitian selama bertahun-tahun telah membuktikan bahwa kemoterapi dapat mengobati kanker. Pengobatan ini mungkin merupakan jalan satu-satunya, atau dapat digunakan sebagai kombinasi dengan perawatan lain, seperti operasi dan terapi radiasi.

Kemoterapi bekerja dengan membunuh dengan cepat sel-sel yang membelah. Sel ini termasuk sel kanker yang terus membelah membentuk sel yang baru serta sel sehat yang pembelahannya cepat seperti pada sel tulang, saluran pencernaan, sistem reproduksi dan folikel rambut. Sel yang sehat umumnya akan kembali baik tak lama setelah kemoterapi selesai, sebagai contoh adalah rambut akan tumbuh kembali.

Kemoterapi dapat mencapai tujuan yang berbeda

Keuntungan utama dari kemoterapi adalah ? tidak seperti radiasi yang hanya menangani area tertentu dari tubuh yang disinari ? kemoterapi mengobati seluruh tubuh. Sebagai hasilnya, sel kanker yang telah metastasis (meluas) dapat juga diterapi.

Tergantung dari tipe kanker yang dihadapi dan apakah telah menyebar atau belum, dokter anda dapat menggunakan kemoterapi untuk:
  1. Menghilangkan semua sel kanker di tubuh, bahkan saat telah menyebar.
  2. Memperpanjang harapan hidup dengan membatasi pertumbuhan dan penyebaran kanker.
  3. Menyembuhkan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Pada beberapa kasus, kemoterapi mungkin merupakan perawatan satu-satunya. Akan tetapi lebih sering kemoterapi dikombinasikan dengan perawatan lain seperti dengan operasi, radiasi atau transplantasi untuk memberikan hasil yang lebih baik. Sebagai contoh, Anda akan mendapatkan:
  1. Terapi Neoadjuvan. Tujuan dari terapi neoadjuvan adalah mengurangi resiko tumor sebelum operasi atau terapi radiasi.
  2. Terapi Adjuvant. Diberikan setelah operasi atau radiasi, tujuan terapi tambahan adalah menanggulangi sel kanker yang mungkin tertinggal dalam tubuh setelah pengobatan pendahuluan.
Tipe Kemoterapi

Kemoterapi tidak dibatasi dengan penggunaan satu obat. Biasanya kemoterapi berupa kombinasi dari obat yang bekerja bersama untuk membunuh sel kanker. Mengkombinasikan obat yang memiliki mekanisme aksi yang berbeda saat di dalam sel dapat meningkatkan pengrusakan dari sel kanker dan mungkin dapat menurunkan resiko perkembangan kanker yang resisten terhadap salah satu jenis obat. Dokter akan merekomendasikan obat kombinasi yang telah teruji pada manusia dengan kondisi yang sama dan telah memperlihatkan efek terhadap tipe kanker tertentu.

Senyawa kimia yang direkomendasikan dokter umumnya berdasarkan tipe, stadium dan tingkatan dari kanker yang diderita, beserta dengan umur, pemeriksaan kesehatan, dan keinginan anda untuk mentoleransi efek samping yang mungkin muncul. Beberapa tipe kemoterapi yang umum digunakan menangani kanker termasuk:
  1. Alkilating agen.

    Obat ini mengganggu pertumbuhan sel kanker dengan memblokir replikasi dari DNA

    .
  2. Antimetabolit.

    Obat ini memblokir enzim yang diperlukan oleh sel kanker untuk hidup dan tumbuh.

  3. Anti-tumor antibiotik.

    Antibiotik ini berbeda dengan yang biasa digunakan untuk infeksi bakteri, bekerja dengan mengganggu DNA, memblokir enzim tertentu dan mengganti dinding sel.

  4. Mitotic inhibitors.

    Obat ini menghambat pembelahan sel atau menghalangi enzim tertentu dalam proses reproduksi sel.

  5. Nitrosourea.

    Pengobatan ini mengganggu enzim yang memperbaiki DNA.
Bagaimana kemoterapi diberikan?

Biasanya kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, tergantung dari kondisi yang dihadapi dan obat yang digunakan. Termasuk dalam siklus pengobatan ini adalah minum obat harian, mingguan atau bulanan untuk beberapa bulan, dengan periode untuk pemulihan pada tiap perawatannya. Periode pemulihan menyediakan waktu untuk tubuh beristirahat dan memproduksi sel baru yang sehat.

Obat kemoterapi tersedia dalam berbagai bentuk. Dokter akan menentukan bentuk sediaan obat sesuai dengan tipe kanker yang diderita dan obat terbaik untuk mengatasi kanker. Contoh dari berbagai bentuk kemoterapi termasuk:
  1. Intravena (IV).

    Kemoterapi diinjeksi ke dalam vena, menggunakan jarum suntik. Pemberian ini memungkinkan pendistribusian yang cepat ke seluruh tubuh.

  2. Oral.

    Dengan menelan obat kemoterapi.

  3. Topical.

    Tipe obat ini diberikan pada kulit untuk mengatasi kanker kulit.

  4. Injeksi.

    Menggunakan jarum suntik, dokter akan menyuntikkan obat ke dalam otot dibawah kulit atau pada area kanker pada kulit.
Pengobatan kemoterapi, bagaimanapun cara pemberiannya, umumnya didistribusikan ke seluruh tubuh. Umumnya adalah melalui intravena, cara pemberian ini memungkinkan penyebaran keseluruh sistem tubuh secara cepat. Bila ingin menterapi kanker dengan area yang spesifik, maka diperlukan kateter yang disambungkan langsung ke dalam area atau dalam pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tumor tersebut.

Efek samping dari kemoterapi

Karena obat-obat kemoterapi dapat mengganggu sel sehat, maka kerugian lain adalah mungkin terjadi efek samping dari obat, beberapa bersifat sementara dan lainnya dalam jangka panjang. Tetapi tidak semua obat menimbulkan efek samping. Dokter akan memberi tahu apa saja efek yang mungkin timbul dalam pengobatan.

Efek samping sementara dapat berupa:
  1. Rambut rontok.
  2. Mulut kering.
  3. Luka pada mulut (stomatitis).
  4. Susah atau sakit saat menelan (esophagitis).
  5. Mual.
  6. Muntah.
  7. Diare.
  8. Konstipasi.
  9. Kelelahan.
  10. Pendarahan.
  11. Lebih mudah terkena infeksi.
  12. Infertilitas.
  13. Hilangnya nafsu makan.
  14. Perubahan indera perasa.
  15. Pelemahan kesadaran, kadang terjadi pada kemo otak.
  16. Kerusakan hati.
Lamanya efek samping ini tergantung dari obat apa yang digunakan dan untuk berapa lama digunakan. Kebanyakan efek samping akan hilang saat perawatan kemoterapi dihentikan. Dan kebanyakan efek samping temporer dapat diminimalkan dengan pengobatan. Bila efek samping membuat tak nyaman, maka segeralah memberi tahukan pada dokter yang merawat Anda. Bila efek samping yang timbul lebih dari yang Anda harapkan, maka Anda dapat mengganti pengobatan yang dilakukan.

Penderita kanker akan hidup lebih lama setelah pengobatan, tetapi kadang muncul efek samping lama setelah pengobatan berakhir. Efek samping jangka panjang ini sangat jarang terjadi. Sebelum memulai terapi, konsultasikan pada dokter efek samping jangka panjang apa yang mungkin timbul. Beberapa kemoterapi dapat menyebabkan:
  1. Kerusakan organ, termasuk masalah dengan hati, paru-paru dan ginjal.
  2. Kerusakan syaraf.
  3. Adanya darah di urin (hemorrhagic cystitis).
  4. Kanker lain, termasuk Hodgkin's disease dan non-Hodgkin's lymphoma, leukemia dan beberapa tumor.
Dokter akan memberi tahu bagaimana tanda dan gejala yang timbul setelah perawatan. Dengan mengetahui efek samping jangka panjang untuk melihat dan menolong untuk tetap sehat setelah perawatan. Saat memulai untuk kemoterapi memang sangat menakutkan, tetapi dengan pengobatan efek samping yang timbul dapat dikurangi. Kemoterapi memang akan selalu menimbulkan efek samping, tetapi harus selalu diingat bahwa banyak penderita kanker hidup lebih lama dari seharusnya berkat kemoterapi.