Serba Serbi Gigi Berkawat

Perawatan dengan Kawat Gigi
kawat gigi

Kawat gigi yang dalam bahasa Belanda disebut behel atau dalam bahasa Inggris disebut dengan braces, saat ini pemakaiannya sedang diminati. Mereka yang memakai kawat gigi dalam dunia kedokteran gigi, disebut sebagai pasien dengan perawatan orthodontik (ortho: lurus, donti: gigi). Jadi, perawatan dengan kawat gigi adalah perawatan untuk meluruskan kembali/menata ketidakteraturan letak gigi (mal oklusi). Ketidakteraturan letak gigi (mal oklusi) ini menyebabkan gigi susah dibersihkan sehingga makanan mudah melekat dan membuat gigi berlubang (karies).

Penyebab gigi tidak beraturan
Penyebab ketidakteraturan letak gigi (mal oklusi) ini karena adanya ketidakharmonisan ukuran gigi dengan rahang atau dengan otot sekitar mulut. Hal ini disebabkan antara lain oleh faktor genetik/keturunan, pola makan, dan perilaku. Pola makan yang membiasakan anak untuk terlalu lama makan makanan lunak menyebabkan rahang kurang berkembang. Demikian juga dengan perilaku yang tidak baik seperti menghisap jari, pemakaian dot yang terlalu lama, bernafas melalui mulut, maupun cara menelan yang salah.

Penggunaan Behel: siapa dan kapan
Yang memerlukan perawatan orthodontik adalah mereka yang memiliki gigi geligi yang tidak beraturan sehingga gigi geligi tampak maju mundur, gigi gingsul, gigi jarang, juga keadaan yang menyebabkan letak gigi geligi sedemikian rupa karena ukuran rahangnya lebih maju (rahangnya cakil atau tonggos).

Perawatan orthodontik ini sebaiknya dilakukan sejak diketahui adanya kelainan, dapat dilakukan pada anak- anak, remaja maupun dewasa. Pada anak-anak yaitu ketika memasuki tahap pergantian gigi susu ke periode gigi tetap, sekitar umur 6 tahun. Walaupun pada saat itu masih belum perlu memakai kawat gigi, kecuali pada kasus yang berhubungan dengan rahang. Normalnya adalah pada usia 11-12 tahun (pada masa akhir gigi bercampur).

Lama Perawatan
Lamanya perawatan orthodontik ini tergantung pada keparahan mal oklusi, jenis perawatan, dan kerjasama (ko-operatif-an) pasien untuk mematuhi jadwal kontrol. Jadwal kontrol bertujuan untuk mengaktifkan alat orthodontik yang dilakukan tiap 3-4 minggu sekali. Hal yang biasanya dirasakan pasien setelah kontrol adalah rasa kencang pada gigi geliginya.

Mengenal Alat Orthodontik
Perawatan orthodontik dapat dilakukan dengan alat lepasan (removable appliance), alat cekat (fix appliance) maupun kombinasi.

Alat lepasan (removable appliance)
Alat lepasan (removable appliance) dapat memperbaiki kelainan letak gigi derajat ringan dengan hasil yang memuaskan.
Untuk alat orthodontik yang lepasan terdiri dari:
  • Plat dasar yang terbuat dari akrilik dan menempel pada langit langit rahang atas atau pada dasar mulut rahang bawah.
  • Bagian aktif yang terbuat dari kawat stainless steel yang berfungsi untuk menggerakkan gigi ke tempat yang diinginkan.
  • Bagian retensi untuk menahan agar alat tidak terlepas dari mulut.
Alat cekat (fix appliance)
Alat cekat (fix appliance) yaitu alat yang direkatkan pada tiap tiap gigi dan terdiri dari:
  • Bracket dan band
    Bracket ini bahannya dapat logam atau bukan logam seperti porselen, komposit, plastik. Bahan-bahan ini mempunyai warna yang mendekati warna gigi. Band (cincin) gigi disemenkan pada gigi geraham.
  • Archwire (busur kawat)
  • Pengikat yang menyatukan busur kawat dengan bracket, terbuat dari kawat halus atau karet. Untuk karet ini, produsen alat ortho menyediakan bermacam macam warna.
bracesKarena bahan-bahan untuk alat ini kebanyakan masih didatangkan dari luar negeri, maka biaya perawatan dengan alat ini lebih mahal. Pemasangan alat ini sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi spesalis yaitu dokter gigi yang memperoleh pendidikan lanjutan dan gelar khusus orhodontist. Perawatan orthodontik dengan alat cekat relatif lebih singkat dibandingkan dengan alat lepasan.
Sesudah masa perawatan aktif selesai dan gigi geligi sudah terletak pada posisi yang diinginkan, maka untuk menjaga kestabilan hasil perawatan digunakan retainer. Alat ini dapat berupa alat lepasan maupun berupa alat cekat pasif. Alat retainer digunakan selama 6 bulan sampai 1 tahun.

Saran dari Dokter
Hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang memerlukan perawatan orthodontik yaitu kebiasaan dan perilaku sehat untuk menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut. Caranya adalah dengan menyikat gigi setiap kali sesudah makan dengan sikat gigi khusus, hindari makan makanan yang lengket dan manis, hindari juga makanan yang keras (sebaiknya dipotong kecil-kecil). Kadang terjadi sariawan sebagai reaksi dari alat dalam rongga mulut, biasanya hal tersebut akan hilang dengan sendirinya. Jika ada bagian dari alat yang lepas atau menusuk, disarankan untuk segera datang ke dokter gigi yang merawat. Bagi anda yang merasa membutuhkan perawatan orthodontik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter gigi anda.

Gambar Pasien yang Menggunakan Perawatan Orthodonti
Pasien 1
sebelum perawatan
Sebelum Perawatan
sesudah perawatan
Sesudah Perawatan
Pasien 2
sebelum perawatan
Sebelum Perawatan
sedang dalam perawatan
Sedang dalam Perawatan
sesudah perawatan
Sesudah perawatan

sesudah perawatan dengan retainer lepasan
Sesudah perawatan
dengan retainer lepasan



drg. Enny Tyasandarwati Hardono, Sp.Ort.Penulis merupakan dokter gigi spesialis orthodonti lulusan FKG UI. Penulis dapat ditemui di tempat praktiknya di Unit Celah Bibir dan Langit-langit, RSAB Harapan Kita.
Penulis yang memiliki keahlian tambahan khususnya dalam merapikan gigi anak dengan kelainan celah bibir dan langit-langit, juga merupakan praktisi di RS St. Carolus Jakarta dan Kimia Farma Slipi.