Pernyataan di atas bisa jadi sering kita dengar sehari-hari, terutama oleh mereka yang merasa tidak puas dengan gambaran tubuhnya atau disebut juga dengan body image. Pada remaja pernyataan-pernyataan tersebut kerap muncul dan menjadi faktor penting bagi mereka. Hal ini karena pada masa remaja, perubahan-perubahan fisik mulai terjadi, termasuk juga perubahan pandangan tentang gambaran tubuh yang ideal menurut mereka. Ketika mereka kesulitan untuk beradaptasi mengenai perubahan yang terjadi, maka biasanya hal ini akan mempengaruhi rasa percaya diri mereka.
Gambaran tubuh adalah apa yang dirasakan oleh seseorang mengenai penampilan fisik mereka, dan bagi beberapa orang terutama remaja, penampilan fisik tersebut sangat berkaitan dengan rasa percaya diri. Hal ini karena pada remaja, mereka sangat perduli akan pendapat orang lain mengenai penampilannya.
Percaya diri sendiri adalah mengenai berapa besar mereka menghargai diri mereka, kebanggan yang mereka rasakan dan betapa berharganya perasaan tersebut. Rasa percaya diri sangat penting bagi siapa pun karena dapat mempengaruhi prilaku kita. Orang yang merasa percaya diri akan menjadi lebih mudah bergaul, lebih mudah untuk mengontrol prilakunya dan akan lebih mudah juga untuk menikmati hidup.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi remaja adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri mengacu pada apa yang seseorang rasakan mengenai diri mereka sendiri dan juga mengacu pada bagaimana orang lain berpikir tentang diri kita. Apakah kita merasa orang menyukai kita ? atau malah merasa tidak ada yang menghargai kita ?
Mungkin tidak terlihat penting untuk mempermasalahkan rasa percaya diri, tetapi pada kenyataannya hal tersebut dapat berpengaruh besar pada remaja. Menurut hasil survey yang dilakukan di AS kepada 9000 remaja mulai dari tingkat 7-12. Rasa percaya diri dapat membantu remaja untuk mengatasi masalah stres emosionalnya. Sebagai tambahan rasa percaya diri juga dihubungkan dengan sukses yang dapat diraih kelak, hal ini dihubungkan dengan nilai yang bagus dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih termasuk mendapatkan beasiswa.
Rasa percaya diri juga penting bila dikaitkan dengan membuat pilihan yang baik. Seperti misalnya pilihan untuk berinteraksi dan melakukan aktifitas. Perbuatan seperti melakukan seks bebas atau penggunaan obat-obat terlarang sering dikaitkan dengan rendahnya rasa percaya diri sehingga bersedia melakukan apapun untuk dapat diterima di kelompoknya.
Pada akhirnya rendahnya rasa percaya diri juga dapat menuju pada masalah kesehatan mental dan emosional. Depresi dapat bermula dari perasaan betapa tidak berharganya diri sendiri. Bahkan pada beberapa kasus, remaja yang tidak dapat mengatasi perasaan mereka tentang ketidakberdayaan dan rendahnya rasa percaya diri dapat berakhir pada tindakan bunuh diri.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan mengapa remaja menjadi tidak percaya diri. Diantaranya adalah :
- Gambaran tubuh. Walaupun mungkin terlihat remeh, tetapi beberapa remaja sangat mempedulikan penampilan mereka.
- Teman sebaya. Remaja dapat memiliki teman sebaya yang menghargai mereka atau merendahkan mereka. Jika seorang remaja merasa dikucilkan, hal tersebut akan dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya.
- Orang tua. Terkadang orang tua ataupun figure berpengaruh lainnya seperti guru dapat membuat remaja merasa tidak berharga dan menjadi tidak percaya diri. Kritikan yang datang terus menerus dapat membuat remaja merasa tidak pernah melakukan sesuatu secara tepat dan juga tidak dihargai atau bahkan tidak dicintai.
Jika remaja memilki gambaran yang positif mengenai penampilannya, hal tersebut akan membuat mereka menerima dan menyukai diri sendiri apa adanya. Prilaku positif ini juga akan membuat mereka mampu menjalin hubungan dengan lebih baik, menjadi lebih mandiri dan memacu diri sendiri baik secara mental ataupun fisik serta meningkatkan rasa percaya dirinya.
Apabila penampilan yang menjadi masalah, bila merupakan hal yang masuk akal, orang tua dapat mendorong anaknya untuk memperbaiki. Misalnya bila mengalami masalah kelebihan berat badan, dorong remaja untuk mengurangi berat badan secara tepat. Jangan berfokus pada penampilan yang ingin diraih tetapi fokuslah untuk masalah kesehatan yang mungkin terjadi apabila menderita obesitas. Apabila masalah penampilan tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak diubah seperti bentuk wajah, warna kulit dan lain-lain, maka orang tua dapat membantu remaja untuk dapat menerima hal tersebut.
Orang tua juga dapat berbicara kepada remaja mengenai masalah kegagalan. Apabila anak mengalami kegagalan, jangan terlalu berlarut menyalahkan sang anak. Lebih baik orang tua menghargai usaha yang dilakukan sambil mendorong mereka untuk berusaha lebih baik lagi. Terangkan bahwa kegagalan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang.