Menghadapi Pemicu Asma

Banyak orang yang mempunyai asma, tetapi masih belum mengenali apa yang menjadi pemicunya, terlebih lagi cara untuk menghadapinya.

 

Oleh karena itu, kali ini medicastore mencoba untuk membuat artikel yang diambil dari kidshealth.org, mengenai apa saja yang dapat memicu terjadinya asma & cara untuk menghadapinya.

 

Pemicu Asma

 

Orang yang mempunyai asma biasanya mempunyai masalah yang bersifat kronis (terus-menerus) dengan jalan nafasnya, seperti misalnya bengkak atau penuh dengan lendir. Masalah ini biasanya akan diperburuk bila bersingungan dengan pemicu asma, seprti misalnya bulu binatang, serbuk sari & asap rokok.

 

Pemicu asma adalah sesuatu hal, baik zat tertentu, kondisi cuaca ataupun olahraga yang tidak berbahaya untuk kebanyakan orang, tetapi pada orang yang mempunyai asma dapat menyebabkan batuk, nafas berbunyi & nafas menjadi pendek. Meskipun pemicu asma tersebut tidak menyebabkan terjadinya asma (penyebab timbulnya asma masih belum diketahui), tetapi pemicu tersebut dapat menimbulkan gejala asma & memperburuknya.

 

Setiap orang yang mempunyai asma dapat memiliki pemicu yang berbeda. Oleh karena itu suatu hal yang dapat menyebabkan asma seseorang memburuk, bisa jadi tidak akan berpengaruh terhadap penderita asma lainnya. Ada orang yang hanya memiliki 1-2 pemicu asma, tetapi ada juga yang gejala asmanya dapat terpicu oleh banyak hal. Pemicu asma tersebut biasanya hanya bersifat sementara & bahkan dapat menghilang seiring dengan bertambahnya usia.

 

Keuntungan :

 

Jika bisa melewati fase 1 & menuju ke fase 2, maka akan ada lebih sedikit pantangan dalam diet ini dibandingkan diet-diet lainnya. Setelah fase 1, maka program diet tersebut akan mengikuti prinsip dasar pola makan yang sehat. Tidak ada kelompok utama makanan yang disingkirkan & diet yang menyarankan banyak mengkonsumsi banyak buah, sayur serta karbohidrat dengan indeks glikemik rendah sangat dianjurkan.

 

Hal-hal yang paling sering menjadi pemicu asma adalah :

  • Pilek atau flu
  • Zat yang menyebabkan reaksi alergi (alergen), seperti : bulu binatang, serbuk sari
  • Zat iritan di udara, seperti : parfum, asap rokok, debu
  • Kondisi cuaca
  • Olahraga

 

 

 

 

Cara Menghadapi Pemicu Asma

 

  1. Alergen

    Jika bisa melewati fase 1 & menuju ke fase 2, maka akan ada lebih sedikit pantangan dalam diet ini dibandingkan diet-diet lainnya. Setelah fase 1, maka program diet tersebut akan mengikuti prinsip dasar pola makan yang sehat. Tidak ada kelompok utama makanan yang disingkirkan & diet yang menyarankan banyak mengkonsumsi banyak buah, sayur serta karbohidrat dengan indeks glikemik rendah sangat dianjurkan.

    Sebagai tambahan terapi untuk mengatasi alergi, biasanya dokter akan menganjurkan supaya dapat menghindari penyebab dari alergi tersebut (alergen). Tetapi sering kali tidaklah mudah untuk dapat menghindari semua penyebab alergi. Oleh karena itu cara-cara berikut ini dapat dilakukan untuk meminimalkan kontak dengan penyebab alergi, yaitu dengan :

    • Menjaga kamar tetap bersih & bebas debu, misalnya dengan membersihkan debu & melakukan vakum setiap minggu serta membereskan benda-benda yang berantakan.
    • Cuci seprai setiap minggu dengan air hangat & bersihkan bulu / benang / busa yang keluar dari bantal / guling.
    • Hindari penggunaan karpet & tirai. Permadani & kain berat lainnya dapat menjadi tempat berkumpulnya alergen, yang dapat menimbulkan sakit.

    Bila mempunyai alergi yang akan memperburuk asma, sebaiknya kita juga mengkonsumsi obat anti alergi atau diberikan suntikan anti alergi.

  2. Iritan

    Iritan atau bahan yang dapat mengiritasi berbeda dengan alergen karena dapat mempengaruhi semua orang, bahkan yang tidak mempunyai asma. Tetapi bila pada orang biasa, bahan iritan tersebut tidak akan menimbulkan masalah yang serius, maka pada orang yang mempunyai asma akan dapat membuat asmanya memburuk. Bahan iritan yang paling umum ditemui adalah parfum, spray yang mengandung aerosol, bahan pembersih, kayu & tembakau, asap rokok, cat atau uap gas & polusi udara. Apapun yang mungkin terlihat tidak membahayakan bagi sebagian orang, seperti lilin aromatik atau lem, dapat menjadi pemicu timbulnya asma bagi orang tertentu.

    • Jika kita menyadari adanya produk rumah tangga yang dapat memicu asma, maka sebaiknya beralihlah ke versi  produk yang tidak beraroma atau versi non aerosol-nya. Jika ternyata asap rokok yang menjadi pemicunya, maka hindari orang yang merokok, selain itu hindari juga asap dari kompor atau kayu bakar.
    • Jika ternyata polusi udara yang menjadi pemicu asma, maka menggunakan AC (air conditioner) dapat membantu. Cek juga laporan kualitas udara yang ada di berita, untuk memonitor hari yang dapat menjadi hari yang buruk bagi anda. Bila ternyata kualitas udara sedang buruk, makan aktifitas dapat dilakukan di ruangan yang berpendingin udara (AC).

     

  3. Infeksi Pernafasan

    Penyakit infeksi pernafasan seperti flu atau pilek susah untuk dihindari. Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan secara teratur & menghindari orang yang sedang mengalami flu. Suntikan flu tahunan saat ini sudah direkomendasikan bagi siapapun yang berusia > 6 bulan. Suntikan ini terutama sangat penting bagi orang yang memiliki asma, karena mempunyai resiko komplikasi yang lebih besar bila terkena flu. Tanyakan kepada dokter mengenai apa yang sebaiknya dilakukan bila merasa akan terkena flu.

  4. Kondisi Cuaca

    Kondisi cuaca tertentu juga dapat memicu terjadinya gejala asma. Angin dapat menerbangkan serbuk sari & jamur. Sedangkan hujan dapat menghilangkan serbuk sari dari udara, sehingga kadarnya akan segera turun setelah hujan. Tetapi hujan yang sering terjadi dapat merangsang pohon & rumput untuk memproduksi lebih banyak serbuk sari. Cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat memicu terjadinya asma, demikian juga dengan udara yang lembap atau yang terlalu kering.

    Jika diketahui kondisi cuaca tertentu yang dapat memperburuk asma, perhatikan selalu ramalan perkiraan cuaca & lakukan persiapan yang diperlukan.

  5. Olahraga

    Untuk beberapa orang yang mempunyai asma, mereka hanya mempunyai 1 pemicu yaitu olahraga. Selain alergen, olahraga merupakan pemicu yang paling umum, sekitar 80-90 % orang yang mempunyai asma, mengalami gejala asma ketika mereka sedang berolahraga. Untungnya hal tersebut tidak harus membuat kita untuk menghindari olahraga, seperti bila kita harus menghindari pemicu lainnya. Dokter telah menemukan cara supaya orang yang mempunyai asma tetap dapat melakukan olahraga supaya tetap sehat. Misalnya dengan menggunakan inhalernya sebelum melakukan aktifitas olahraga. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan sebelum, sesudah & pada saat melakukan olahraga, supaya asmanya tidak memburuk.

    Selain cara untuk meminimalkan kontak dengan pemicu asma seperti diatas, maka supaya asmanya tetap dapat terkendali dapat dilakukan dengan cara selalu membawa obat pereda asma yang biasa digunakan, setiap saat.

 

Sumber :

  1. kidshealth.org

 

Sumber gambar :

  1. nlm.nih.gov