Risiko Patah Tulang pada Anak

Anak-anak sangat aktif bergerak ketika bermain. Saling mengejar, berlari, melompat atau memanjat hal yang biasa mereka lakukan. Semakin keras mereka bermain maka semakin besar pula risiko cedera yang bisa dialami, termasuk risiko mengalami patah tulang. Bahkan patah tulang merupakan cedera yang umum dijumpai pada anak-anak dan sering terjadi ketika anak sedang bermain atau melakukan olahraga. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai risiko patah tulang, cara mengetahui tanda-tanda patah tulang serta tindakan yang harus dilakukan termasuk juga cara mencegah terjadinya patah tulang pada anak, bisa dilihat pada artikel di bawah ini yang medicastore.com ambil dari kidshealth.org.

Patah tulang pada anak dan cara mengetahuinya

Kebanyakan kasus patah tulang pada anak terjadi di anggota tubuh bagian atas seperti pergelangan tangan, lengan bawah dan di atas siku. Mengapa begitu? Hal ini karena ketika terjatuh secara refleks anak akan menjulurkan tangannya sebagai upaya untuk menahan atau menghentikan jatuhnya tersebut.

Jatuh pada saat bermain kerap terjadi pada anak-anak, dan tidak semua jatuh bisa mengakibatkan patah tulang. Gejala klasik dari patah tulang biasanya adalah rasa sakit, bengkak dan adanya kelainan bentuk yang bisa berupa benjolan atau perubahan bentuk tulang. Meskipun demikian jika tulang yang patah tidak berpindah lokasinya, terkadang sulit juga untuk dikenali.

Patah tulang bisa menjadi pengalaman yang menakutkan pada anak dan juga orang tuanya, tetapi orangtua perlu tetap tenang dan tidak panik sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat. Selain itu orangtua juga perlu mengetahui tanda-tanda patah tulang pada anak supaya bisa ditangani dengan cepat.

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tulang patah:

  • Anak mendengar suara seperti ada sesuatu yang patah saat cedera.
  • Terdapat bengkak, lecet atau ada sesuatu yang lunak di sekitar daerah yang cedera.
  • Anak merasa sakit untuk menggerakkan anggota tubuhnya tersebut atau ketika menekannya. Ketika yang patah tulang kaki, maka juga akan merasa sakit ketika membebani kaki tersebut.
  • Bagian yang cedera terlihat berubah bentuk, pada kasus patah tulang yang berat maka bagian tulang yang patah bisa menembus keluar kulit. 

Apa yang sebaiknya dilakukan bila anak mengalami patah tulang?

Bila mencurigai anak mengalami patah tulang maka tindakan yang tepat adalah mencari pertolongan medis secepatnya. Memindahkan posisi anak bukan ide yang terbaik, terutama jika anak mengalami kondisi medis yang serius, sebaiknya tunggu hingga ada paramedis yang datang.

Berikut adalah ciri-ciri kondisi medis yang serius saat patah tulang:

  • Terdapat cedera yang serius di kepala, leher atau punggung.
  • Tulang yang patah terlihat menembus kulit. Biarkan anak tetap berbaring, jangan membersihkan luka atau memasukkan kembali tulang yang keluar. Berikan tekanan tetap pada daerah yang cedera dengan menggunakan kain kassa yang bersih atau pakaian yang tebal dan tunggu hingga paramedis datang.

Bila cedera yang dialami anak tidak terlalu serius, cobalah untuk menstabilkan daerah yang cedera tersebut dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Pindahkan pakaian dari sekitar daerah yang cedera, tetapi jangan memaksa untuk menggerakkan anggota tubuh saat melakukan hal tersebut. Sebaiknya lepas pakaian anak dengan menggunakan gunting supaya anak tidak mengalami kesakitan lebih lanjut.
  • Kompres daerah yang cedera dengan es yang telah dibungkus oleh kain, jangan tempelkan es langsung di kulit.
  • Tempatkan bebat darurat di bagian yang cedera dengan cara: biarkan anggota tubuh yang cedera tetap seperti saat diketahui, tempatkan lapisan lembut di sekitar tempat cedera, tempatkan bahan yang kaku seperti papan atau gulungan koran di samping bagian yang cedera (pastikan bahan tersebut mempunyai panjang yang cukup untuk mencapai persendian di atas dan di bawah luka), untuk menjaga supaya bebat tetap berada di posisinya bisa menggunakan plester P3K.
  • Cari pertolongan medis dan jangan berikan anak makanan untuk berjaga-jaga bilamana diperlukan prosedur operasi.

Penyembuhan pada kasus patah tulang

Sebagian besar kasus patah tulang biasanya akan dilakukan pembalutan dengan gips oleh dokter. Setelah proses pmebalutan dengan gips, biasanya anak masih akan merasa sakit selama beberapa hari ke depan meskipun tidak berat. Dokter bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meredakan rasa sakitnya. Bila anak masih merasakan rasa sakit setelah diberikan obat tersebut dapat berkonsultasi lagi ke dokter untuk diberikan obat yang sesuai.

Bila gips yang diberikan membuat jari anak berubah warna menjadi pucat, biru atau agak keunguan, kemudian juga terlihat bengkak atau mati rasa maka bisa berarti gips yang dipasang terlalu ketat atau bengkak yang dialami bertambah besar. Bila demikian sebaiknya langsung hubungi dokter yang merawat. Kemudian bila kulit di sekitar ujung gips terlihat kemerahan, hal itu dapat menjadi pertanda bahwa bagian dalam gips basah baik karena keringat atau air, bila demikian sebaiknya juga hubungi dokter yang bersangkutan.

Selain itu, anak sebaiknya juga jangan mencabut atau memindahkan lapisan pengisi dari ujung gips serat fiber karena lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi kulit supaya bagian serat fiber tidak menggosok kulit dan menyebabkan iritasi.

Sangat penting untuk menjaga supaya bebat dan gips yang digunakan tetap kering. Biasanya dokter akan menginformasikan bagaimana cara merawat bebat atau gips yang digunakan.

Terkadang bila patah tulang yang dialami cukup parah, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan prosedur operasi supaya tulang yang patah tersebut bisa disatukan dengan tepat dan juga untuk memastikan bahwa tulang tetap berada di tempatnya selama proses penyembuhan.

Tulang yang patah dan menembus kulit perlu untuk dibersihkan dengan tepat di kondisi yang steril di ruang operasi sebelum disatukan kembali, hal ini karena tulang yang sudah menembus kulit berisiko untuk mengalami infeksi.

Ketika patah tulang terjadi di tulang yang lebih besar atau tulang patah lebih dari 2 bagian, maka dokter akan menempatkan lapisan logam pada tulang untuk membantu penyatuannya sebelum digips. Ketika tulang sudah pulih seutuhnya, maka lapisan logam tersebut akan dipindahkan. 

Kapan tulang yang patah bisa pulih?

Tulang yang patah akan pulih dalam waktu yang berbeda, tergantung dari usia anak dan jenis patah tulang yang dialami. Sebagai contoh, pada anak-anak tulang yang patah bisa pulih dalam waktu 3 minggu, sedangkan bila terjadi pada remaja untuk patah tulang yang sama maka penyembuhannya bisa memakan waktu hingga 6 minggu.

Sangat penting untuk menjaga anak supaya tidak menggunakan dulu anggota tubuhnya yang patah tersebut, baik saat sedang bermain atau berolahraga hingga dokter sudah menyetujuinya. 

Mencegah patah tulang

Meskipun patah tulang umum dialami oleh anak–anak, tetapi ada beberapa anak yang lebih sering mengalami patah tulang dibanding yang lainnya. Sebagai contoh, anak dengan kondisi yang disebut osteogenesis imperfecta mempunyai tulang yang lebih rapuh dan lebih mudah untuk patah.

Pastikan anak mendapat asupan kalsium yang cukup untuk menurunkan resiko mengalami osteoporosis (suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah) nantinya.

Selain itu, jangan lupa juga untuk memotivasi anak agar aktif melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Aktivitas fisik seperti melompat tali, berlari dan berjalan juga dapat membantu pertumbuhan tulang dan menjaga kesehatan tulang.

Meskipun hampir tidak mungkin untuk menjaga anak terhindar dari bahaya setiap saat, orangtua bisa mencegah terjadinya cedera dengan mengambil langkah pengamanan yang sederhana, seperti misalnya pastikan anak untuk memakai helm dan peralatan keamanan lainnya ketika berolahraga serta menggunakan car seat dan sabuk pengaman yang tepat untuk usianya ketika anak berada di dalam kendaraan.

Yang perlu diingat ketika anak mengalami patah tulang ialah, meskipun hal tersebut terlihat menakutkan tetapi patah tulang merupakan cedera yang dapat diobati dan umum terjadi pada anak. Dengan sedikit waktu, maka anak sudah bisa kembali bermain seperti sedia kala tanpa disadari.

 

Sumber :

1. kidshealth.org

 

Informasi Produk Terkait :

1. Nature’s Plus Calcium Animal Parade