Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes, maka semakin tinggi pula risikonya mengalami komplikasi akibat masalah glukosa dalam darah ini. Penanganan yang baik bisa mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi ini, atau semakin baik pasien mengontrol level glukosa tetap normal maka semakin kecil risikonya. Komplikasi/dampak dari risiko diabetes dibagi menjadi bahaya jangka pendek dan bahaya jangka panjang.
Sumber: www.sanofidiabetes.in
Bahaya Jangka Pendek
Penyakit diabetes melitus bisa diikuti dengan berbagai komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat menyebabkan:
1. Hiperglikemia
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit diabetes.
Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan membutuhkan tindakan medis secepatnya.
2. Hipoglikemia
Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah. Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam kondisi hipoglikemia ini.
3. Ketoasidosis
Ketoasidosis adalah komplikasi penyakit diabetes yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi, mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.
Bahaya Jangka Panjang
Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain sebagainya.
Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.
1. Kerusakan mata
Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, yang bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti katarak, glaukoma, kerusakan retina (retinopati), hingga kebutaan.
Diabetes Retinopati
Sumber: www.necturaherbal.com
Retinopati muncul saat terjadi masalah pada pembuluh darah di retina (jaringan pada mata yang sensitif terhadap cahaya) yang dapat mengakibatkan kebutaan jika dibiarkan. Pembuluh darah tersebut dapat bocor, tersumbat, atau tumbuh secara acak sehingga menghalangi cahaya untuk sampai ke retina.
2. Masalah pada kulit dan kaki
Penderita diabetes sangat rentan terhadap masalah pada kaki. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh darah akan membatasi aliran darah ke tempat tersebut. Luka gores kecil di kaki atau kulit dengan mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak terus menyebar.
Sumber: http://luckyfeetshoes.com
3. Masalah jantung
Penderita diabetes memiliki risiko lima kali lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung atau stroke. Keseimbangan kadar gula darah yang dibiarkan tidak terjaga dalam waktu cukup lama bisa meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat akumulasi kolesterol. Komplikasi ini memiliki risiko-risiko sebagai berikut:
Menyebabkan serangan jantung atau stroke karena peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah pada jantung atau otak. Menghambat aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan angina (angin duduk). Serangan angina terindikasi dengan adanya sakit dada yang terasa menekan.
Nyeri Dada Akibat Aliran darah Yang Terganggu Akibat Diabetes
Sumber: http://stopdiabetnow.blogspot.com
Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes antara lain:
- Stroke
- Kerusakan pembuluh arteri
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
4. Neuropati
Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan, menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi seperti terbakar.
Kesemutaan/Baal Akibat Neurophati
Sumber: www.google.com
Pada kondisi mati rasa yang berat, penderita diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka tersebut melebar dan terinfeksi.
5. Gagal ginjal
Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah halus yang menyaring limbah dari darah. Jika pembuluh darah halus tersebut tersumbat atau bocor, kinerja ginjal Anda bisa menurun. Komplikasi ini biasanya juga berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Sangatlah penting untuk memilih penanganan yang tepat.
Kerusakan parah pada ginjal bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika Anda mengalami gagal ginjal, Anda membutuhkan dialisis (proses pengobatan yang meniru fungsi ginjal) atau bahkan transplantasi ginjal.
6. Disfungsi ereksi
Kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada para penderita diabetes pria (terutama perokok) dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Gangguan ini biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan.
Penderita diabetes wanita juga dapat mengalami gangguan disfungsi seksual, misalnya:
- Kepuasan seksual yang menurun.
- Kurangnya gairah seks.
- Vagina yang kering.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Gagal mencapai orgasme.
Selain beberapa komplikasi di atas, penyakit-penyakit berikut juga memiliki potensi terjadi pada penderita diabetes dalam jangka panjang:
- Infeksi kulit
- Infeksi saluran kemih
Penderita diabetes sebaiknya menjaga kesehatan dengan cermat. Melalui sebuah pemantauan kesehatan, proses pengobatan, penderita diabetes harus secara rutin mengecek kadar gula darah, serta menjaga pola hidup dan diet agar kadar gula tetap normal, agar dapat terhindar/meminimalisasi risiko komplikasi akibat penyakit diabetes.
Perubahan Pola Hidup Dan Pengobatan Dapat Mengurangi Komplikasi
Sumber: http://khoahoc.tv
Referensi : WebMD