Narkolepsi adalah suatu kelainan tidur neurologis yang menyebabkan suatu tahap kelumpuhan dari rasa kantuk pada siang hari. Rasa kantuk ini dapat terjadi dalam bentuk serangan tidur yang berulang dan tak tertahankan. Pada tahap ini seseorang tiba-tiba tertidur pada situasi yang tidak biasa, seperti ketika makan, berjalan, atau mengemudi.
Ini diklasifikasikan sebagai hipersomnia, yang merupakan kelompok dari kelainan tidur yang memiliki rasa kantuk pada siang hari sebagai gejala primer. Rasa kantuk pada narkolepsi bukan merupakan akibat dari tidur yang tidak cukup; orang dengan narkolepsi tetap mengalami kantuk pada siang hari bahkan ketika mereka tidur cukup pada malam hari. Rasa kantuk biasanya terjadi pada suasana yang membosankan atau monoton yang tidak memerlukan partisipasi aktif (seperti menonton televisi).
http://medicastore.com
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa penyebab dari kebanyakan kasus narkolepsi adalah otak kehilangan neuron yang mengandung hipokretin, suatu protein yang membantu otak untuk tetap siaga. Sekitar 90 persen orang dengan narkolepsi memiliki kadar hipokretin yang rendah pada cairan serebrospinal mereka.
Apa Saja Gejala Narkolepsi
-
Katapleksi (cataplexy) - ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak. Serangan katapleksi dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan biasanya dipicu oleh keadaan reaksi emosional yang tiba-tiba seperti tertawa, marah, atau ketakutan. Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif.
-
Halusinasi Hypnagogic/hypnopompic - kondisi mimpi yang menyusup ke alam sadar bermanifestasi sebagai halusinasi. Penderita biasanya akan berhalusinasi seolah melihat orang lain di dalam ruangan. Orang lain tersebut bisa orang yang dikenal, teman, keluarga, sekedar bayangan, hantu atau bahkan makhluk asing, tergantung pada latar belakang budaya penderita.
-
Paralisis (kelumpuhan tidur) - kelumpuhan otot volunter secara umum yang terjadi pada waktu awal tidur. Peristiwa ini mungkin disertai rasa dikejar-kejar atau perasaan akan adanya bahaya yang akan datang. Teror yang timbul dalam peristiwa tersebut baru dapat diceritakan oleh pasien beberapa tahun kemudian. Peristiwa ini juga dibatalkan dengan sentuhan sederhana. Kelumpuhan yang timbul pada pasien narkolepsi tersebut diperkirakan sebagai akibat dari inhibisi motor yang sama seperti yang terjadi pada tidur REM.
- Terganggunya waktu tidur malam - pola tidur biasa pada malam hari menjadi kacau bagi penderita narkolepsi hal ini bisa disebabkan karena meningkatnya frekuensi terbangun.
Pengobatan
Jika gejalanya ringan, teknik dan manajemen sederhana seperti mengatur waktu tidur di siang hari akan sangat membantu. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan narkolepsi tapi untuk beberapa gejala yang melelahkan dapat dikontrol dengan penggunaan obat-obatan. Dalam kasus yang berat, obat-obat untuk merangsang sistem saraf akan digunakan, seperti amphetamine, methylphenidate atau modafinil.
Perawatan standar untuk rasa kantuk digunakan amphetamine. Obat yang lebih baru yang dikenal dengan nama modafinil menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai perawatan lebih dapat diterima untuk rasa kantuk pada siang hari namun harganya sangat mahal. Obat-obatan anti depresan bisa digunakan untuk mengontrol katapleksi.
Hal-Hal Yang Harus di Hindari
Penderita narkolepsi perlu mengadaptasi gaya hidup yang tepat untuk kondisi mereka. Hal ini bisa berarti menghindari situasi di mana rasa kantuk dapat membahayakan, contohnya mengemudi, dan mengadopsi kebiasaan seperti tidur siang untuk mengontrol keinginan untuk tidur.
http://medicastore.com
Sumber:
-
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Sleep_disorders_narcolepsy
-
American Academy of Sleep Medicine. 2008. Narcolepsy. www.aasmnet.org/Resources/FactSheets/Narcolepsy.pdf
- Sleep Disorders Australia. 2006. Narcolepsy. www.sleepaus.on.net/fs03.pdf