Sumber gambar: recyclenation.com
Sikat gigi memegang peran penting pada kebersihan mulut seseorang. Perawatan sikat gigi yang tepat juga penting untuk higiene mulut yang baik. American Dental Association (ADA) merekomendasikan penggantian sikat gigi setiap 3-4 bulan atau lebih cepat bila bulu sikat gigi sudah mengembang atau rusak.
Rekomendasi Umum untuk Perawatan Sikat Gigi
1. Jangan meminjamkan sikat gigi. Menggunakan sikat gigi yang sama dengan orang lain dapat menyebabkan pertukaran cairan tubuh dan/atau mikroorganisme, yang menyebabkan meningkatnya risiko infeksi. Tindakan ini terutama berbahaya bagi seseorang yang mengalami penurunan daya tahan tubuh atau sedang menderita penyakti infeksi.
2. Mencuci sikat gigi secara menyeluruh dengan air mengalir setelah menyikat gigi. Simpan sikat gigi dalam posisi tegak bila memungkinkan dan biarkan sikat gigi kering sebelum digunakan kembali. Bila terdapat lebih dari satu sikat gigi dalam satu tempat, usahakan sikat gigi tetap terpisah, untuk mencegah kontaminasi silang.
3. Jangan selalu menutup sikat gigi atau menyimpannya dalam tempat yang tertutup rapat. Lindungi sikat gigi dari percikan air toilet, misalnya di dalam rak sikat gigi yang terletak agak jauh, atau tempat yang memiliki penutup tetapi tetap berventilasi. Mikroorganisme menyukai lingkungan yang gelap, lembab dan dingin. Lingkungan yang lembab lebih mendukung pertumbuhan mikroorganisme dibandingkan udara terbuka..
4. Ganti sikat gigi setidaknya setiap 3-4 bulan sekali. Bulu sikat gigi akan mengembang dan rusak akibat pemakaian, sehingga efektivitasnya akan menurun. Sikat gigi akan rusak lebih cepat bergantung pada cara Anda menggunakannya. Sikat gigi anak harus lebih cepat diganti dibandingkan sikat gigi dewasa. Sikat gigi juga harus diganti setelah Anda sakit, meskipun sikat gigi belum mencapai waktu pemakaian 3 atau 4 bulan. Banyak penyakit yang penularannya dapat terjadi melalui air liur, sehingga sikat gigi dapat menjadi rumah bagi virus atau bakteri penyebab penyakit. Mikroorganisme tersebut dapat hidup atau berkembang di sikat gigi dan dapat menyebabkan Anda kembali sakit.
Bahaya Sikat Gigi yang Kotor
Sikat gigi yang tidak dibersihkan dengan teratur dapat menyimpan bakteri. Beberapa bakteri yang dapat ditemukan di sikat gigi antara lain:
- Streptococcus yang bermutasi: Bakteri ini dapat menyebabkan erosi enamel, kerusakan gigi dan karies gigi
- E. Coli: Bakteri yang dapat menyebabkan diare
- Beta-hemolytic streptococcus: Bakteri yang dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan
- Coliform: Bakteri yang ditemukan di lingkungan berair, tanah, di tumbuhan dan di feses
- Staphylococcus: Bakteri yang menyebabkan infeksi kulit
- Porphy-romonas gingivalis: Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit gusi
- Candida albicans: Jamur yang dapat menyebabkan penyakit candidiasis pada mulut bayi (bercak-bercak putih di mulut dan lidah)
- Herpes simplex: Virus yang menyebabkan penyakit herpes pada mulut
- Hepatitis A, B, dan C: Virus hepatitis B dapat bertahan hidup di sikat gigi selama beberapa bulan.
Sumber gambar: byjus.com/biology/microbiology/
Bakteri-bakteri tersebut dapat dengan mudah pindah ke mulut, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bila Anda tidak membersihkan dan menyimpan sikat gigi dengan baik.
Jadi, gantilah sikat gigi Anda dengan teratur dan rawat sikat gigi dengan baik agar kesehatan kita tetap terjaga.
Referensi:
dentalcaretoronto.com/4-important-toothbrush-hygiene-tips/
www.ada.org/en/about-the-ada/ada-positions-policies-and-statements/statement-on-toothbrush-care-cleaning-storage-and-
www.bostonsmile.com/blog/2012/08/20/the-dangers-of-a-dirty-85934