Terkilir adalah cedera pada ligamen. Ligamen merupakan struktur seperti pita di sekitar sendi, yang melekatkan tulang dan menyokong sendi. Ligamen pada pergelangan kaki adalah ligamen yang paling sering terkilir. Ligamen pergelangan kaki yang cedera menyebabkan peradangan, pembengkakan dan perdarahan (yang ditandai dengan adanya memar) di sekitar sendi. Pergerakan sendi akan terasa sakit.
Apa Penanganan yang Tepat untuk Terkilir?
Penanganan awal adalah PRICE (Protect, Rest, Ice, Compression, and Elevation), bersamaan dengan menjauhi HARM (Heat, Alcohol, Running, and Massage).
Sumber gambar: www.sportsmd.com
Penanganan ini disarankan untuk 48–72 jam pertama setelah pergelangan kaki cedera.
PRICE
- Protect : lindungi dari cedera lebih lanjut (misalnya dengan menggunakan brace).
- Rest : istirahatkan pergelangan kaki selama 48 – 72 jam setelah cedera. Pertimbangkan menggunakan tongkat berjalan. Akan tetapi, pergelangan kaki tidak boleh diistirahatkan terlalu lama karena dapat menunda penyembuhan.
- Ice : gunakan segera setelah cedera selama 10 – 30 menit (kurang dari 10 menit hanya memiliki sedikit efek. Lebih dari 30 menit dapat merusak kulit). Jangan langsung letakkan es di kulit karena dapat menyebabkan luka dingin. Tekan dengan lembut pada area yang cedera. pengompresan ini dapat mengurangi nyeri, peradangan dan memar. Beberapa dokter menyarankan untuk mengompres selama 15 menit setiap jam sela,a 48 – 72 jam pertama.
- Compression : penekanan dengan perban dapat mengurangi pembengkakan dan membantu sendi untuk istirahat. Jangan menggunakan perban terlalu kencang. Buka perban sebelum Anda tidur. Anda disarankan untuk membuka perban setelah 48 jam sehingga sendi dapat bergerak.
- Elevation : bertujuan untuk membatasi dan mengurangi pembengkakan.
Hindari HARM Selama 72 jam setelah cedera
- Heat : misalnya air panas, sauna, kompres panas. Panas mendorong aliran darah yang akan meningkatkan memar dan peradangan. Sehingga, panas harus dihindari ketika terjadi peradangan.
- Alcohol : dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan dan menurunkan penyembuhan.
- Running : dapat menyebabkan cedera lebih lanjut.
- Massage : pemijatan dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan. Akan tetapi setelah 72 jam pijat ringan dapat dilakukan.
Apa yang Terjadi Bila Terburu-buru Memijat?
Apabila pemijatan dilakukan segera setelah terjadinya cedera, perdarahan dan pembengkakan dapat bertambah hebat. Perlu Anda ingat, cedera pada kaki terkilir bisa melibatkan kerusakan pada tendon, kapsul sendi, tulang, tulang rawan, saraf atau jaringan lunak lainnya. Bila pemijatan dilakukan segera dan tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, pemijatan dapat memperberat cedera (misalnya robekan tendon atau ligamen).
Jadi, Apakah Pemijatan Tidak Bermanfaat?
Bila dilakukan dengan benar dan cedera yang terjadi ringan, pemijatan memiliki banyak manfaat. Pemijatan dapat mengembalikan mobilitas jaringan otot yang cedera, meningkatkan performa, dan dapat membantu menjaga tubuh menjadi lebih baik dan mencegah cedera di kemudian hari.
Kontraindikasi Pemijatan
Kontraindikasi adalah situasi di mana pemijatan tidak boleh dilakukan. Anda tetap harus meminta saran dari ahli mengenai cedera yang Anda alami dan dampak pemijatan pada cedera Anda.
1. Luka terbuka
Setiap sayatan, robekan atau goresan. Anda harus menunggu hingga luka parut terbentuk dengan baik. Biasanya terjadi dalam satu atau dua minggu.
2. Putusnya otot
Pada tahap akut, otot yang putus mungkin masih mengalami perdarahan. Pemijatan akan meningkatkan perdarahan dan kerusakan jaringan, dan memperlambat penyembuhan. Setelah 48–72 jam pertama, pemijatan dapat dilakukan tetapi bergantung pada luasnya cedera.
3. Ruptur (putusnya) tendon
Hal tersebut di atas juga berlaku pada cedera tendon. Ruptur lengkap memerlukan pembedahan bukan pemijatan.
4. Robekan sebagian pada otot dan tendon
Pemijatan dapat dilakukan setelah minimal 48 jam, dan harus lebih lama lagi pada cedera yang lebih serius.
5. Benturan
Merupakan cedera yang menyebabkan perdarahan dalam otot. Pemijatan pada cedera benturan yang terlalu cepat dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan dapat menyebabkan terjadinya Myositis Ossificans (pertumbuhan tulang dalam otot).
6. Luka bakar, luka lepuh dan patah tulang
Pemijatan akan menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan.
7. Periostitis
Merupakan peradangan pada selubung yang mengelilingi tulang. Pemijatan langsung ke tulang dapat menimbulkan iritasi. Anda dapat memijat di sekitar otot tetapi jauhi tulang.
8. Rheumatoid arthritis dan gout
Pemijatan dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut.
9. Bursitis
Peradangan pada bursa. Bursa adalah kantung kecil berisi cairan. Bila ada nyeri, pembengkakan dan kemerahan pada kulit, pemijatan harus dihindari.
10. Myositis ossificans
Benturan yang berat atau ruptur otot dapat mengalami kalsifikasi (tumbuh tulang). Pemijatan akan membuat kerusakan lebih buruk.
11. Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi bakteri, virus dan jamur dapat menyebar ke area tubuh lainnya karena terapis. Nyeri juga dapat dikarenakan oleh infeksi, bukan cedera, sehingga pemijatan tidak akan membantu.
12. Thrombosis
Kondisi gumpalan darah vena ini jarang terjadi tetapi mematikan. Sering terjadi pada area otot betis. Nyeri berat di bagian dalam otot dapat menandakan terjadinya thrombosis. Bila area ini dipijat, gumpalan darah akan terlepas, terbawa aliran darah dan dapat merusak jantung.
13. Pembuluh darah buatan
Pembuluh darah buatan yang ditanam harus dihindari ketika memijat.
14. Penyakit gangguan darah misalnya hemophilia