(Sumber gambar: www.parentingscience.com)
Sering kita melihat iklan vitamin untuk anak di berbagai media. Hal ini membuat kita terkadang bertanya-tanya, sebenarnya, perlukah pemberian vitamin pada anak? Simak penjelasannya berikut ini yang medicastore rangkum dari berbagai sumber.
Vitamin dan mineral sangat penting untuk kesehatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mengkonsumsi makanan seimbang dan tumbuh normal, tidak memerlukan tambahan vitamin. Akan tetapi, anak-anak yang memilih-milih makanan tidak berarti mereka kekurangan vitamin karena banyak makanan (misalnya sereal, susu, jus jeruk) yang sudah ditambahkan zat-zat gizi penting seperti vitamin B, D, kalsium dan zat besi.
Meskipun begitu, beberapa anak tetap memiliki risiko kekurangan vitamin, sehingga diperlukan pemberian vitamin tambahan.
Misalnya pada anak yang:
- mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan (gagal tumbuh)
- menderita penyakit kronis tertentu (misalnya penyakit celiac) atau alergi makanan
- menjalani diet ketat, misalnya diet vegan yang ketat.
Anak yang menjalani diet vegetarian dapat memerlukan tambahan vitamin B12 karena vitamin ini hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan. Selain itu, anak yang tidak nafsu makan, terlalu banyak minum minuman berasa manis, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, juga memerlukan suplemen vitamin.
Apa yang Harus Diperhatikan Orang Tua?
Sumber zat gizi (termasuk vitamin dan mineral) yang terbaik adalah yang berasal dari makanan, bukan dari suplemen. Orang tua harus memastikan anak mengkonsumsi makanan dengan zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Menurut American Academy of Pediatrics, sebagian besar anak tidak mendapatkan zat besi dan kalsium yang cukup dari makanan. Zat besi ditemukan dalam daging sapi, polong-polongan dan bayam. Zat besi membantu membentuk otot dan diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Tanda-tanda kekurangan zat besi misalnya kurang berenergi, gugup, dan meningkatnya infeksi. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, minuman yang difortifikasi (diberi tambahan) kalsium, dan sejumlah kecil dapat ditemukan dalam brokoli dan bayam. Kurang kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan kurang dan osteoporosis di kemudian hari. Penting untuk diketahui, konsumsi susu berlebihan dapat menyebabkan zat besi di dalam tubuh berkurang.
Bagaimana Bila Ingin Tetap Memberikan Vitamin untuk Anak?
Pemberian vitamin pada anak yang tidak perlu bukannya tanpa risiko. Vitamin yang berlebihan dapat menjadi racun bagi anak dan dapat menyebabkan anak mual, sakit kepala atau diare. Selain itu, beberapa vitamin dan mineral dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang mungkin sedang dikonsumsi anak.
Konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memberikan vitamin untuk anak. Bila dokter merekomendasikan pemberian vitamin, pastikan dosisnya sesuai dengan kebutuhan anak. Simpan vitamin ditempat yang jauh dari jangkauan anak dan beri pengertian pada anak, vitamin bukanlah permen yang bisa sering dikonsumsi (bila Anda memberikan vitamin hisap atau kunyah).
Referensi:
- https://www.eatright.org/food/vitamins-and-supplements/dietary-supplements/does-my-child-need-a-supplement
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/multivitamins/faq-20058310