Akhir-akhir ini kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, oleh karena itu lingkungan rumah yang sehat juga harus kita perhatikan. Upaya menjaga kesehatan dengan konsumsi makanan bergizi, vitamin dan olahraga, akan menjadi kurang sempurna bila lingkungan rumah tidak sehat.
Seperti apa lingkungan rumah yang tidak sehat? Bagaimana cara menciptakan lingkungan rumah yang sehat? Simak penjelasannya berikut ini yang medicastore rangkum dari berbagai sumber.
Rumah yang kotor, ventilasi, sanitasi dan pencahayaannya buruk, banyak terdapat bahan-bahan kimia, tentunya berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi yang tinggal di dalamnya.
Selain yang disebutkan di atas, ada hal lain yang mungkin tidak terpikirkan yang ternyata juga dapat berbahaya bagi kesehatan, misalnya debu. Debu ternyata dapat mengandung banyak bahan kimia berbahaya seperti phthalate, zat penghambat api, dan fenol.
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
- Bersihkan debu dengan teratur.
Seperti sudah disebutkan di atas, ternyata debu bisa mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Bersihkan debu menggunakan kain basah atau alat penyedot debu agar debu tidak beterbangan.
- Jaga kebersihan udara dalam rumah.
Cara utama menghindari polusi udara di rumah adalah dengan tidak membolehkan siapapun untuk merokok. Seperti kita ketahui rokok banyak mengandung zat-zat kimia berbahaya bagi tubuh.
Anda juga dapat meletakkan tanaman di dalam rumah sebagai penyaring udara alami. Beberapa jenis tanaman juga efektif menyerap polutan berbahaya yang berasal dari karpet, furnitur, dan barang-barang elektronik.
Selain dapat menyaring udara, tanaman juga dapat mempengaruhi mood atau perasaan kita. Rumah yang memiliki tanaman di dalamnya memberikan kesan hangat yang membuat penghuninya merasa nyaman.
Air Purifier
(Sumber gambar: The New York Times)
Buka jendela agar terjadi pertukaran udara. Bila Anda tinggal di perkotaan atau daerah dengan polusi tinggi, Anda dapat menggunakan air purifier untuk membersihkan udara.
Anda juga dapat memasang detektor karbonmonoksida bila dirasa perlu. Karbonmonoksida adalah gas yang tidak berbau yang berbahaya dan mematikan.
- Perhatikan apa yang Anda bawa masuk ke dalam rumah.
Tinggalkan alas kaki di luar rumah. Anda tidak pernah tahu apa yang menempel di alas kaki Anda ketika Anda beraktivitas di luar rumah. Bila Anda terbiasa menggunakan alas kaki di dalam rumah, gunakan alas kaki khusus untuk di dalam rumah.
Benda-benda yang kita bawa pulang ke rumah tanpa kita sadari sebenarnya banyak mengandung bahan berbahaya. Misalnya benda-benda berbahan dasar plastik, yang berkaitan dengan gangguan hormon, perubahan perilaku bahkan kanker.
Selain itu benda-benda lainnya seperti karpet, cat tembok, dan furnitur dapat melepaskan gas berbahaya. Bahan kimia di pakaian juga dapat terserap di kulit.
Akan tetapi bukan berarti Anda harus menghindari semua produk tersebut atau menjadi terobsesi, tetapi Anda harus bijaksana dalam memilih barang-barang yang akan Anda gunakan atau bawa pulang.
Pilihlah barang-barang organik bila memungkinkan, gunakan tempat makanan yang terbuat dari kaca atau keramik, gunakan plastik yang bebas BPA dan non-PVC.
(Sumber gambar: ecowarriorprincess.net)
Gunakan barang-barang yang bisa dipakai kembali (reusable goods), misalnya baterai yang dapat diisi ulang. Untuk mengurangi sampah (zero waste).
- Hindari (atau setidaknya kurangi) bahan-bahan kimia di dalam rumah.
Bahan kimia tidak selalu identik dengan cairan kimia berbahaya. Banyak benda-benda yang sepertinya aman tetapi mengandung bahan kimia, misalnya cairan pembersih, cairan antiserangga, dll.
Meskipun sudah lama digunakan, sebenarnya bahan-bahan tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi anak-anak.
Bila memungkinkan, gunakan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan. Misalnya baking soda atau cuka sebagai bahan pembersih.
Untuk meminimalisasi serangga di rumah seperti semut, nyamuk, lalat dan kecoa, jaga selalu kebersihan rumah Anda terutama dapur. Jangan biarkan ada sisa makanan di tempat terbuka, hindari daerah-daerah yang dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk seperti sudut-sudut tersembunyi yang gelap, pakaian yang tergantung, dll.
- Tata rumah agar selalu rapi.
Rumah yang rapi dapat membuat penghuninya merasa nyaman dan betah tinggal di dalamnya. Rumah yang rapi dapat ikut berperan dalam kesehatan mental penghuninya.
Anda mungkin merasa kesulitan untuk menjaga rumah tetap rapi bila anak Anda masih kecil. Anak-anak senang bermain dan bereksplorasi sehingga rumah sulit rapi.
Tidak perlu terlalu kaku dengan aturan rumah yang rapi seperti gambaran rumah-rumah di dalam majalah atau media elektronik. Anda dapat menyediakan ruang khusus untuk anak bermain sehingga ruangan lain bisa terjaga kerapiannya. Memilah kembali barang-barang yang masih digunakan dan yang sudah tidak diperlukan dapat membantu mengurangi kepadatan isi rumah Anda.
Donasikan barang-barang yang sudah tidak Anda dan keluarga gunakan kepada yang memerlukan.
Selain dari hal-hal di atas, untuk menjaga lingkungan rumah tetap sehat, penting juga bagi Anda untuk mempelajari cara membersihkan rumah dengan aman, penggunaan produk gas yang aman, pencegahan api, dan penyimpanan bahan-bahan yang mungkin beracun di dalam rumah.
Bila ada anggota keluarga dengan kondisi kesehatan khusus, misalnya asma atau alergi, Anda harus memperhatikan pencetus penyakit tersebut. Hindari menggunakan atau menyimpan benda-benda yang dapat menyebabkan gejala penyakit dapat timbul.
Rumah yang aman bagi anak juga termasuk kebutuhan rumah yang sehat. Simpan dan batasi barang-barang yang berbahaya bagi anak di rumah.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Oleh karena itu, ciptakan lingkungan yang dapat membuat Anda merasa nyaman di rumah.
Hubungan yang baik antar anggota keluarga (terutama orangtua dan anak) sangat penting untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat. Keterampilan mengelola stress dapat dipelajari dan dipraktikkan. Keterampilan ‘parenting’ juga dapat dipelajari dan dipraktikkan untuk mengurangi stress orangtua dan anak di rumah
Komunikasi yang efektif, keterampilan untuk memecahkan masalah yang baik, saling berbagi dan menghormati antar anggota keluarga dapat membantu menciptakan suasana yang baik untuk mental penghuni rumah.
Menjaga lingkungan rumah tetap sehat termasuk dalam upaya pencegahan penyakit. Oleh karena itu, mulailah memperhatikan lingkungan rumah Anda agar Anda tetap sehat dan nyaman berada di rumah.
Salam sehat!
Referensi:
- https://www.integrativenutrition.com/blog/2017/03/4-simple-ways-to-create-a-healthier-home-environment
- https://www.medicinenet.com/home_and_family/views.htm
- https://www.webmd.com/women/features/25-ways-create-green-healthy-home#1