Anda mungkin sering mendengar tentang penyakit pembengkakan kelenjar getah bening, tetapi tahukah Anda bahwa penyakit pembengkakan kelenjar getah bening ada berbagai jenis bergantung pada penyebabnya?

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita simak penjelasan mengenai kelenjar getah bening berikut ini terlebih dahulu.

 

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem limfatik adalah suatu jaringan yang terdiri dari organ, saluran dan jaringan yang bekerja bersama-sama untuk menyalurkan cairan limfe kembali ke sistem sirkulasi (peredaran darah).

Sistem limfatik merupakan bagian dari sistem daya tahan tubuh (sistem imun), yang memiliki banyak fungsi:

1. Mempertahankan jumlah cairan di dalam tubuh.
2. Menyerap lemak dari saluran pencernaan.
3. Melindungi tubuh melawan kuman atau penyakit yang masuk. Sistem limfatik memproduksi dan melepaskan sel darah putih (limfosit) dan sel-sel imun lainnya.
4. Membawa dan membuang produk sisa dan sel-sel tidak normal dari limfe.

Bagian Sistem Limfatik

Sistem limfatik terdiri dari beberapa bagian:

• Cairan limfe; adalah kumpulan dari cairan yang berasal dari sel-sel dan jaringan (yang tidak diserap kembali ke pembuluh darah kapiler) serta substansi lainnya seperti protein, mineral, lemak, sel-sel yang rusak, sel kanker, sel darah putih (limfosit) dan kuman.
• Kelenjar limfe (kelenjar getah bening); kelenjar ini menyaring cairan limfe. Kelenjar ini juga memproduksi dan menyimpan limfosit dan sel imun lainnya. Kita memiliki sekitar 600 kelenjar getah bening di tubuh. Beberapa kelenjar getah bening merupakan kelenjar tunggal sementara yang lainnya berkelompok seperti rantai. Lokasi kelenjar getah bening misalnya di ketiak, selangkangan dan leher.
• Pembuluh limfe; pembuluh ini merupakan jaringan pembuluh kapiler (kecil) dan sejumlah besar saluran yang berada di seluruh tubuh yang membawa cairan limfe keluar dari jaringan menuju saluran pengumpul.
• Saluran pengumpul; saluran ini terhubung ke vena subclavia, yang mengembalikan cairan limfe ke peredaran darah.
• Limpa; merupakan organ limfatik terbesar yang berada di sisi kiri badan di bawah tulang iga dan di atas lambung. Limpa menyaring dan menyimpan darah dan memproduksi sel darah putih yang melawan infeksi atau penyakit.
• Kelenjar timus; berada di dada atas.
• Tonsil dan adenoid; seringkali disebut dengan amandel, organ limfoid ini memerangkap kuman dari makanan yang dikonsumsi dan udara yang dihirup. Kedua organ ini adalah pertahanan pertama dalam melawan invasi kuman penyakit.
• Sumsum tulang.
• Peyer’s patch; merupakan jaringan limfatik kecil yang berada di membran mukosa yang melapisi usus halus. Sel-sel ini memonitor dan menghancurkan bakteri yang berada di usus.
• Usus buntu; mengandung jaringan limfoid yang dapat menghancurkan bakteri sebelum mencapai usus halus selama proses penyerapan. Para ahli juga meyakini bahwa usus buntu berperan sebagai tempat bakteri baik dan mengatur populasi bakteri baik setelah infeksi hilang.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Kelenjar Limfe)

Pembengkakan kelenjar limfe biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. Pembengkakan juga bisa terjadi akibat kanker.

Kelenjar limfe yang biasanya mudah diketahui bila membengkak misalnya di leher, bawah dagu, di ketiak, dan di selangkangan.

Pembengkakan kelenjar limfe adalah tanda bahwa ada sesuatu di dalam tubuh.

Ketika kelenjar limfe membengkak, gejala lain yang dapat timbul biasanya adalah nyeri atau demam.

Kelenjar limfe dapat membengkak mulai dari seukuran kacang polong, hingga lebih besar.

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Limfe

Lokasi pembengkakan kelenjar limfe dan gejala lain yang menyertai biasanya dapat membantu mengidentifikasi penyebab dari pembengkakan limfe.

1. Infeksi

Penyebab paling sering adalah infeksi, terutama infeksi virus seperti pilek.

Penyebab lainnya antara lain:

1. Campak
2. Infeksi telinga
3. Infeksi gigi
4. Infeksi kulit atau luka, misalnya selulitis
5. Radang tenggorokan karena kuman streptokokus
6. Infeksi kuman tuberculosis

Infeksi lainnya misalnya:

1. Mononucleosis
2. HIV
3. Infeksi menular seksual (misalnya sifilis)
4. Toksoplasmosis
5. Infeksi akibat cakaran kucing

2. Penyakit Sistem Imun

1. Lupus. Penyakit peradangan kronis yang menyerang sendi, kulit, ginjal, sel-sel darah , jantung dan paru-paru
2. Rheumatoid arthritis. Penyakit peradangan kronis yang menyerang jaringan yang melapisi sendi

3. Kanker

1. Limfoma. Kanker yang berasal dari sistem limfatik
2. Leukemia. Kanker jaringan pembentuk darah ditubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik
3. Kanker lainnya yang menyebar ke kelenjar getah bening

Penyebab lainnya yang mungkin tetapi jarang, misalnya obat-obatan (obat kejang dan obat pencegah malaria.

Komplikasi Pembengkakan Kelenjar Limfe

Bila pembengkakan disebabkan oleh infeksi dan tidak diobati, abses dapat terbentuk.

Abses adalah kumpulan nanah akibat infeksi. Nanah terdiri dari cairan, sel darah putih, jaringan mati, dan bakteri atau kuman lain.

Abses mungkin perlu di keluarkan dan memerlukan antibiotik.

Diagnosis Pembengkakan Kelenjar Limfe

Untuk mendiagnosis penyebab pembengkakan, dokter akan melakukan pemeriksaan:

1. Riwayat penyakit sebelumnya.
2. Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening seperti ukuran dan teksturnya, apakah ada rasa nyeri atau teraba hangat. Lokasi pembengkakan kelenjar dan gejala lainnya dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan penyebabnya.
3. Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah tertentu dapat membantu mengkonfirmasi atau menyingkirkan kemungkinan penyebab pembengkakan.
4. Pemeriksaan pencitraan. Pemeriksaan sinar-X atau CT-scan dapat membantu menentukan kemungkinan sumber infeksi atau menemukan tumor.
5. Biopsi kelenjar limfe. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat meminta pemeriksaan biopsi.

Pengobatan di Rumah

Bila pembengkakan sangat nyeri, Anda bisa melakukan penanganan berikut:

1. Mengompres dengan air hangat.
2. Mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Anda dapat mengkonsumsi antinyeri seperti ibuprofen, atau parasetamol (baca aturan pakai, kontraindikasi dan efek sampingnya).
3. Istirahat cukup.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Beberapa kelenjar limfe yang membengkak akan kembali normal bila kondisi yang mendasari (misalnya infeksi minor) sembuh.

Konsultasikan dengan dokter apabila kelenjar limfe yang membengkak:

• Muncul tiba-tiba tanpa ada gejala lain
• Semakin membesar atau menetap lebih dari dua hingga empat minggu
• Benjolan terasa keras atau seperti karet, atau tidak bisa digerakkan
• Disertai gejala demam yang menetap, keringat malam, badan terasa sangat lelah, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Pengobatan Pembengkakan Kelenjar Limfe

Pembengkakan akibat infeksi virus biasanya akan hilang setelah infeksi virus selesai, antibiotik tidak bermanfaat untuk mengobati infeksi virus.

1. Infeksi

Pengobatan untuk infeksi bakteri adalah antibiotik. Bergantung pada bakteri penyebabnya, antibiotik yang digunakan dan durasi pengobatan dapat berbeda-beda.

2. Gangguan sistem imun

Bila pembengkakan kelenjar limfe terjadi akibat gangguan imun, pengobatan disesuaikan dengan masalah imun yang diderita.

3. Kanker

Pengobatan pembengkakan kelenjar limfe akibat kanker dapat melibatkan pembedahan, radiasi atau kemoterapi.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Sistem Limfatik?

Untuk menjaga kesehatan sistem limfatik:

• Hindari paparan terhadap bahan kimia berbahaya seperti yang terdapat di dalam pestisida atau produk-produk pembersih. Bahan-bahan kimia tersebut dapat terkumpul di dalam sistem dan tubuh menjadi sulit untuk menyaring bahan-bahan sisa.
• Minum banyak air putih agar tetap terhidrasi sehingga cairan limfe dapat dengan mudah mengalir di tubuh.
• Pertahankan gaya hidup sehat termasuk olahraga teratur dan konsumsi makanan sehat.

 

 

 

 

 

Referensi:

• https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/diagnosis-treatment/drc-20353906
• https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/diagnosis-treatment/drc-20353906
• https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902
• www.eehealth.org (gambar cover)