Terkadang kita merasa sedih, kesepian, atau tertekan. Perasaan tersebut adalah bagian dari kehidupan yang normal sebagai reaksi terhadap kehilangan, cobaan atau masalah dalam hidup.
Akan tetapi ketika putus asa dan tidak ada harapan terus-menerus dirasakan, mungkin Anda mengalami depresi.
Depresi tidak sekedar kesedihan yang dirasakan ketika menghadapi berbagai masalah. Depresi dapat mengubah cara berpikir, merasa dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Tanda-tanda Depresi
Tanda-tanda depresi dapat berbeda-beda pada setiap orang, akan tetapi ada tanda-tanda depresi yang umum ditemukan.
Anda mungkin mengalami depresi bila lebih dari dua minggu merasa sedih, murung, atau sengsara terus-menerus, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai.
Akan tetapi penting untuk mengingat bahwa terkadang kita mengalami atau merasakan gejala-gejala tersebut, dan bukan berarti Anda mengalami depresi.
Sebaliknya, tidak semua orang yang mengalami depresi memiliki gejala-gejala berikut ini.
10 Tanda-tanda Depresi
- Rasa tidak berdaya dan putus asa. Ada pandangan mengenai masa depan yang suram, seperti semua hal tidak akan membaik, rasa bersalah, tidak berharga dan pesimis.
- Tidak tertarik pada aktivitas sehari-hari. Aktivitas yang sebelumnya disukai tidak lagi dirasa menyenangkan. Orang yang mengalami depresi tidak lagi melakukan kegiatan yang digemari, dan menjauhi aktivitas sosial.
- Perubahan nafsu makan atau berat badan. Tanda-tanda depresi yang sering dijumpai salah satunya berkaitan dengan nafsu makan. Orang yang depresi dapat kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan, sehingga ada perubahan berat badan yang signifikan.
- Masalah tidur. Sulit tidur, tidur berlebihan atau terbangun saat dini hari dapat dialami.
- Mudah marah. Tingkat toleransi menurun, sehingga mudah marah, gelisah atau bahkan bersikap kasar.
- Tidak berenergi. Salah satu dari tanda-tanda depresi lainnya yaitu merasa kelelahan, tidak bersemangat dan sangat letih sepanjang waktu. Pekerjaan ringan memerlukan waktu lama untuk selesai.
- Membenci diri sendiri. Ada rasa tidak berharga dan rasa bersalah sehingga mengkritik diri sendiri dengan berlebihan.
- Perilaku ceroboh. Misalnya menggunakan obat-obatan terlarang, berjudi, berkendara dengan sembrono, atau melakukan olahraga yang berbahaya.
- Masalah konsentrasi. Sulit fokus, membuat keputusan atau mengingat sesuatu.
- Keluhan nyeri yang tidak dapat dijelaskan. Keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit otot dan sakit perut yang tidak membaik dengan pengobatan juga dapat menjadi tanda-tanda depresi.
Selain itu tanda-tanda depresi lainnya misalnya merasa frustasi, gagal, tidak ada hal baik yang dialami, hingga merasa orang-orang lebih baik bila tanpa dirinya dan hidup tidak setimpal untuk dijalani.
Gejala fisik yang dapat menjadi tanda-tanda depresi selain yang sudah disebutkan di atas misalnya bicara atau bergerak lebih lambat dari biasanya, konstipasi dan gangguan siklus menstruasi.
Tanda-tanda Depresi
Depresi dan Risiko Bunuh Diri
Depresi adalah faktor risiko utama dari bunuh diri.
Rasa sedih dan putus asa yang mendalam dapat menjadikan bunuh diri seperti satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah.
Bila Anda atau orang terdekat memiliki tanda-tanda depresi dan membicarakan tentang bunuh diri atau memiliki perilaku yang mencurigakan, perhatikan tanda-tanda bahaya berikut ini:
- Membicarakan tentang menyakiti diri sendiri
- Mengungkapkan rasa putus asa yang berat
- Memiliki ide atau pemikiran mengenai kematian
- Berperilaku ceroboh dengan sengaja (misalnya kebut-kebutan)
- Menghubungi orang-orang untuk mengucapkan selamat tinggal
- Memberikan barang-barang berharganya dan melunasi hutang
- Mengatakan “semua orang akan lebih baik tanpa saya”
- Perubahan suasana hati tiba-tiba, misalnya dari sangat depresi menjadi tenang dan gembira.
Bila Anda mengetahui ada seseorang dengan tanda-tanda depresi dan keinginan bunuh diri, berikan perhatian Anda dan segera minta bantuan tenaga profesional.
Apa sebenarnya penyebab depresi?
Faktor-faktor biologis dapat berperan, seperti peradangan, perubahan hormon, penekanan sistem imun, aktivitas tidak normal di bagian tertentu dalam otak, defisiensi nutrisi, dan penyusutan sel-sel otak.
Akan tetapi faktor psikologis dan sosial, misalnya kejadian trauma di masa lalu, penyalahgunaan zat, kesepian, rasa rendah diri, dan pilihan gaya hidup, juga dapat berperan besar dalam terjadinya depresi.
Apa yang dapat dilakukan untuk merasa lebih baik?
Apabila seseorang dengan tanda-tanda depresi dibiarkan tanpa penanganan, gejala dapat memburuk dan menjadi masalah kesehatan yang serius dan meningkatkan risiko bunuh diri pada penderitanya.
Akan tetapi penting untuk mengingat bahwa rasa tidak berdaya dan putus ada hanyalah tanda-tanda depresi, bukan kondisi Anda yang sebenarnya. Tidak peduli betapa putus asa Anda, Anda dapat kembali membaik.
Dengan memahami penyebab dan mengetahui jenis dan tanda-tanda depresi yang berbeda, Anda dapat memulai langkah awal untuk merasa lebih baik dan menghadapi masalah yang Anda miliki.
Ketika mengalami depresi, sepertinya kesedihan atau masalah yang dialami tidak ada ujungnya atau tidak akan selesai.
Akan tetapi, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengubah dan memperbaiki perasaan Anda.
Kuncinya adalah dengan menentukan target-target kecil perlahan-lahan, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan.
Menjadi atau merasa lebih baik memang memerlukan waktu, tetapi dengan melakukan pilihan-pilihan positif, Anda dapat mencapainya.
- Berkomunikasi dengan orang lain. Menyendiri dapat membuat depresi bertambah. Hubungi teman, keluarga dan orang-orang yang Anda sayangi meskipun Anda merasa ingin sendiri.
Berbicara dengan orang lain secara langsung mengenai apa yang Anda rasakan dapat sangat membantu. Bicarakan dengan orang lain yang dapat mendengarkan Anda dengan baik, tanpa menilai atau menyalahkan Anda.
- Berolahraga. Ketika depresi, bangun dari tempat tidur pun terasa sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, olahraga juga dapat efektif dalam melawan tanda-tanda depresi.
Anda dapat mencoba berjalan-jalan atau jogging di taman, atau memutar musik dan berdansa. Mulailah dengan aktivitas ringan kemudian tingkatkan bertahap.
- Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan mood. Hindari kafein, alkohol, minyak trans, gula dan karbohidrat terefinasi. Konsumsi nutrisi yang dapat meningkatkan mood seperti omega 3.
- Mencari cara untuk kembali ke kehidupan sehari-hari. Anda dapat mencoba dengan menghabiskan waktu di alam, memelihara hewan peliharaan, melakukan pekerjaan sosial, memulai kembali hobi lama atau mencari hobi baru.
Pada awalnya mungkin sulit dilakukan dan Anda mungkin tidak menyukainya, tetapi setelah Anda kembali terlibat dalam aktivitas sehari-hari dan berhubungan dengan orang lain, Anda akan merasa lebih baik.
Kapan harus meminta bantuan tenaga profesional?
Apabila tanda-tanda depresi tidak juga menghilang dan dukungan dari keluarga dan teman serta perubahan positif gaya hidup tidak cukup efektif, Anda mungkin memerlukan bantuan tenaga kesehatan profesional.
Anda dapat menghubungi dokter Anda atau secara langsung menghubungi psikiatri untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Ada beberapa penanganan efektif untuk depresi, misalnya:
- Terapi. Tenaga medis profesional dapat membantu Anda dengan berbagai terapi untuk mengatasi depresi dari berbagai sudut dan memotivasi Anda untuk melakukan langkah yang diperlukan. Terapi juga dapat membantu Anda dengan melatih keterampilan dan pola pikir yang dapat mencegah masalah kembali datang.
- Obat-obatan. Obat mungkin diperlukan pada kasus depresi berat dengan kecenderungan perilaku kasar atau bunuh diri. Akan tetapi obat-obatan tidak dapat digunakan untuk jangka panjang karena efek samping dan kelemahan lainnya, sehingga diperlukan kombinasi dengan terapi lain.
Referensi:
- https://www.beyondblue.org.au/the-facts/depression/signs-and-symptoms
- https://www.helpguide.org/articles/depression/depression-symptoms-and-warning-signs.htm
- https://www.nbcnews.com (Gambar cover)
- https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/clinical-depression/symptoms/
- https://www.webmd.com/depression/guide/detecting-depression