Sejak pandemi meraja, Avigan merupakan salah satu jenis obat yang ketenarannya semakin melejit. Sebab, obat dengan kandungan utama bahan aktif favipiravir ini, konon mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam mengatasi virus pada tubuh.

Oleh karena itu, banyak yang meresepkan obat tersebut untuk terapi COVID-19. Di Indonesia sendiri, Avigan sudah mengantongi izin resmi dari pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan.

 

Mengenal Obat Avigan Secara Lengkap

Meski sudah memiliki izin edar, sebaiknya jangan mengkonsumsi Avigan secara sembarangan. Coba perhatikan informasi berikut untuk mengetahui fungsi serta aturan pakai yang benar.

1. Manfaat

Dalam dunia medis, Avigan juga sering dikenal dengan kode T-705, yakni sejenis obat antivirus dari perusahaan Fujifilm Toyama Chemical, Jepang. Obat tersebut masih tergolong pyrazine carboxamide yang berfungsi untuk mengatasi gejala flu.

Namun ternyata, obat ini juga cukup efektif untuk menghambat replikasi dari berbagai macam virus lainnya, terutama jenis RNA. Berikut beberapa jenis virus RNA yang mampu dilawan oleh obat ini:

• Alphavirus
• Flavivirus
• Bunyavirus
• Filovirus
• Norovirus
• Arenavirus

2. Aturan Pakai

Perlu diketahui, bahwa Avigan hanya dapat diperoleh menggunakan resep dokter maupun apoteker khusus. Dengan kata lain, obat ini memang tidak dijual secara bebas di pasaran.

Pasien harus memeriksakan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan obat. Adapun cara konsumsinya, yakni melalui mulut atau oral. Pasien dapat menggunakan air putih untuk melancarkannya.

Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah diberikan oleh dokter, ikuti saja petunjuk penggunaan yang tertera. Alangkah lebih baik untuk mengkonsumsi obat pada  jam yang sama, di setiap harinya.

3. Cara Penyimpanan

Obat avigan paling bagus diletakkan pada suhu ruangan saja. Jauhkanlah dari jangkauan anak serta sinar matahari secara langsung. Jangan simpan di tempat yang lembap, di dalam kulkas, apalagi membekukannya pada freezer.

Bila masa berlaku sudah habis atau kedaluwarsa, jangan buang ke dalam saluran pembuangan atau toilet, kecuali ada instruksi khusus. Silakan tanyakan kepada apoteker mengenai teknik pembuangan yang aman.

4. Dosis

Dosis Umum Avigan

Belum ada ketentuan pasti mengenai dosis konsumsinya, karena setiap kondisi memerlukan penanganan yang berbeda. Hal tersebut tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahan yang terjadi pada pasien.

Oleh karena itu, dokter perlu melakukan diagnosa lebih lanjut untuk menentukan dosis dan aturan pakainya. Namun, menurut situs resmi dari Fujifilm, berikut anjuran dosis obat Avigan untuk orang dewasa:

• Sebanyak 1600 miligram 2 kali dalam sehari, pada hari pertama.
• Selanjutnya, 600 miligram 2 kali dalam sehari, pada hari kedua sampai kelima.

Dosis selanjutnya mengikuti arahan dari dokter, karena obat ini memang disarankan untuk penggunaan per 5 hari saja. Obat ini belum direkomendasikan untuk anak-anak, kecuali atas resep dokter.

Dosis Untuk COVID-19

Tidak dipungkiri, bila ketenaran Avigan merupakan dampak dari keberadaan virus COVID-19. Hal ini dikarenakan, favipiravir menjadi salah satu obat yang diresepkan untuk terapi pasien dewasa corona.

Menurut hasil dari tes uji coba tersebut, Avigan memberikan efek positif terhadap kondisi pasien. Selama 13 hari tersebut, berikut dosis umum yang biasa diberikan kepada pasien:

• Sejumlah 1600 miligram untuk dua kali dalam sehari, di hari pertama.
• Pada hari kedua hingga ketiga belas, dosis diturunkan menjadi 600 miligram untuk dua kali dalam sehari.

4. Efek yang Mungkin Ditimbulkan

Tidak berbeda dengan jenis obat lain, Avigan juga dapat menimbulkan efek samping. Menurut pengujian dari Pharmaceuticals and Medical Devices Agency atau PMDA yang berada di Jepang, berikut beberapa potensinya:

• Terjadinya peningkatan kadar alkali fosfat serta transaminase aspartat yang sering dihubungkan dengan gangguan hati.
• Adanya penurunan sel darah merah.
• Gangguan yang terjadi pada testis.

Di lain pihak ada yang menyatakan, bahwa Avigan hanya akan memicu efek samping, bila dikonsumsi secara berlebihan atau overdosis. Keluhan yang pernah terjadi ialah muntah, penurunan kemampuan gerak, hingga berat badan.

Dalam kasus lain, ada pula yang mengalami alergi, seperti ruam, bengkak di sekitar bibir dan kelopak mata, hingga sulit bernapas. Bila mengalami beberapa gejala di atas, segera hentikan penggunaan obat.

5. Kontraindikasi

Berdasarkan informasi dari penelitian yang masih berlangsung, kandungan favipiravir pada Avigan dapat memicu interaksi terhadap kandungan tertentu. Berikut beberapa kontraindikasi yang dapat ditimbulkan:

• Terjadi penurunan efektivitas terhadap kandungan atorvastatin, amiodarone, carbamazepine, lovastatin, diclofenac, chloroquine, cisapride, diltiazem, erlotinib, enzalutamide, ifosfamide, dan ethinylestradiol.
• Peningkatan terhadap risiko efek samping atas hydrocortisone, grazoprevir, indacaterol, morfin, lenvatinib, nintedanib, paliperidone, oseltamivir, quinidine, simvastatin, ranitidine, tetracycline, zidovudine, serta vincristine.
• Penurunan tingkat efektivitas dari ketorolac, ketamine, piroxicam, ibuprofen, lansoprazole, methadone, omeprazole, nicardipine, repaglinide, naproxen, sorafenib, tretinoin, teofilin, warfarin, serta verapamil.
• Risiko efek samping meningkat atas kandungan benzylpenicillin, acyclovir, cefaclor, captopril, bisoprolol, cefdinir, citrulline, cefazolin, dexamethasone, estradiol, digoxin, everolimus, allopurinol, fexofenadine, serta famotidine.

6. Peringatan Khusus

Avigan termasuk salah satu obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Oleh karena itu, perhatikan beberapa kondisi berikut, sebelum memeriksakan diri atau mengkonsumsinya:

• Hindari penggunaan favipiravir bila mempunyai riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
• Informasikan kepada dokter, apabila sedang dalam kondisi hamil, menyusui, maupun sedang mengikuti program kehamilan.
• Beritahu medis bila mempunyai riwayat gangguan sistem imun, infeksi bakteri atau jamur, gangguan mental, hepatitis, asam urat, serta tumor.
• Berhati-hatilah bagi penderita asma, TBC, gagal napas, maupun penyakit pernapasan yang lainnya.
• Beritahukan bila sedang menjalani cuci darah maupun pernah menjadi penerima transplantasi suatu organ.
• Informasikan bila pernah menggunakan obat terlarang atau kecanduan minuman beralkohol.
• Waspada bila sedang mengkonsumsi obat lain, termasuk suplemen serta obat herbal.
• Seandainya terjadi reaksi alergi atas penggunaan obat maupun overdosis, segera pergi ke dokter.

7. Informasi Lain

Bila melewatkan satu dosis, segera minum Avigan. Namun, jika sudah mendekati ke jarak minum dosis yang berikutnya, lebih baik lewatkan saja dosis yang terlupakan. Jangan menggandakan dosis obat untuk satu kali minum, karena berbahaya.

Kembali saja pada jadwal semula dan silakan sampaikan kepada dokter yang menangani perihal peristiwa tersebut. Biasanya, pihak medis akan memberi masukan atau melakukan diagnosa ulang untuk mengecek kondisi kesehatan pasien.

Seandainya terjadi kasus gawat darurat maupun overdosis setelah mengkonsumsi Avigan, segera hubungi layanan gawat darurat ke 112. Bila memungkinkan, segera rujuk ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan pertama.

Tidak hanya berlaku untuk Avigan saja, tetapi pastikan selalu berhati-hati dalam membeli obat. Bila belum memungkinkan untuk pergi ke dokter, setidaknya konsultasikan pada apoteker.

Di sinilah peran penting untuk memilih apotek yang berpengalaman dan menguasai bidangnya, seperti Medicastore. Apotek online yang melayani pembelian obat, baik atas resep dokter maupun tidak.

Tidak perlu cemas, karena tenaga kerja di sini terpilih dan benar-benar berkompeten di bidangnya. Website-nya saja tidak hanya berisi barisan obat, tetapi juga terdapat artikel menarik tentang kesehatan.

 

Beli Obat Avigan di Apotek Online Medicastore

 

Butuh obat Avigan atau yang lainnya? Silakan kunjungi Medicastore dan konsultasikan apa yang dibutuhkan. Bila ingin lebih praktis, pembeli dapat mengunduh aplikasinya melalui Google Play Store maupun App Store. Semoga bermanfaat.