Paracetamol dan Ibuprofen merupakan obat-obatan yang wajib tersedia pada kotak P3K di rumah Anda. Biasanya, kedua obat ini sangat ampuh digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Lalu, apakah Anda sudah mengetahui perbedaan Paracetamol dengan Ibuprofen?
Paracetamol dan Ibuprofen seringkali dianggap sama. Padahal, kedua obat ini memiliki cara kerja, durasi kerja, durasi bertahan di dalam tubuh, risiko, dan efek samping yang berbeda. Anda wajib mengetahui perbedaan Paracetamol dengan Ibuprofen supaya tidak salah dalam menggunakan kedua obat tersebut.
Kupas Tuntas Perbedaan Paracetamol dengan Ibuprofen
Meskipun Paracetamol dan Ibuprofen mempunyai kesamaan dapat meredakan nyeri dan demam, tetapi keduanya tetap memiliki perbedaan. Jika salah dalam menggunakannya, maka dapat menyebabkan efek samping.
Biasanya, Anda akan menemukan Paracetamol atau Acetaminophen dengan merk dagang Panadol, Pamol, Sanmol, Tempra, Bisolvon, dan lain-lain. Sedangkan Ibuprofen yang banyak ditemukan di apotek antara lain Proris, Aspirin, Bodrex, Paramex, atau Naproxen.
Berikut beberapa perbedaan antara Paracetamol dan Ibuprofen yang wajib Anda ketahui:
Paracetamol merupakan obat analgesik yang bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan mengatasi demam pada bayi hingga orang dewasa. Namun, Paracetamol tidak dapat menyembuhkan peradangan di dalam tubuh.
Paracetamol dapat mengobati demam yang disertai pilek, batuk, dan sakit kepala tegang. Selain itu, juga dapat mengatasi sakit kepala dan sakit tenggorokan, nyeri non-saraf, seperti nyeri otot dan sendi, nyeri menstruasi, kram perut, dan lain-lain.
Sedangkan Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) yang dapat mengatasi peradangan di dalam tubuh, seperti sakit leher atau peradangan lainnya. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati demam, sakit kepala, sakit gigi, rematik, nyeri punggung bawah, keseleo, atau nyeri pasca operasi.
Sebenarnya, cara kerja Paracetamol belum diketahui dengan pasti. Namun yang jelas, obat ini bekerja pada pusat pengaturan suhu di otak. Sehingga dapat menurunkan suhu tubuh saat demam. Obat ini juga berperan menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga dapat meredakan nyeri.
Sedangkan cara kerja Ibuprofen ada dua cara. Yang pertama yaitu dengan cara memblokir produksi senyawa kimia yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri. Yang kedua adalah dengan cara mengurangi iritasi atau peradangan di sekeliling luka, sehingga proses penyembuhan lebih cepat.
Paracetamol dapat digunakan oleh semua orang. Bahkan, boleh dikonsumsi oleh bayi berusia di atas 2 bulan, asalkan dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan sembarangan memberikan Paracetamol kepada bayi dan anak-anak, ya. Selain itu, obat ini juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Sedangkan Ibuprofen juga dapat digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa. Namun, Ibuprofen tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat berisiko terhadap janin atau bayi. Ibuprofen juga hanya boleh diberikan kepada anak-anak berusia di atas 6 bulan dengan pengawasan dokter.
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit maag atau tukak lambung, maka tidak disarankan mengonsumsi Ibuprofen. Pasalnya, Ibuprofen dapat menimbulkan risiko melukai lambung. Selain itu, Ibuprofen juga tidak dianjurkan bagi penderita penyakit jantung, stroke, dan asma.
Paracetamol dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis maksimal 4 gr atau 4.000 mg per hari. Sedangkan dosis untuk anak-anak harus disesuaikan dengan berat badan masing-masing. Obat ini juga dapat digunakan dalam jangka panjang sesuai petunjuk dokter.
Sedangkan Ibuprofen dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis maksimal 3.200 mg dan untuk anak-anak juga harus disesuaikan dengan berat badannya. Berbeda dari Paracetamol, Ibuprofen tidak boleh digunakan untuk pengobatan jangka panjang.
Untuk waktu penggunaannya, Paracetamol dapat dikonsumsi meskipun perut dalam keadaan kosong. Sedangkan Ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena obat ini dapat menyebabkan iritasi lapisan perut dan peradangan di lambung.
Penggunaan Paracetamol dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut:
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Alergi.
- Sembelit.
- Sesak nafas.
- Tekanan darah menurun.
- Jantung berdetak cepat.
Sedangkan Ibuprofen menimbulkan beberapa efek samping sebagai berikut:
- Sakit kepala.
- Gagal ginjal.
- Ruam.
- Gangguan pencernaan.
- Alergi.
- Nafsu makan berkurang.
Paracetamol merupakan golongan obat bebas yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Meskipun begitu, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila memiliki kondisi sebagai berikut:
- Mengonsumsi alkohol.
- Memiliki gangguan ginjal atau hati.
- Memiliki penyakit diabetes.
- Memiliki tubuh yang kurus.
Sedangkan Ibuprofen adalah golongan obat bebas terbatas yang juga dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Namun, memiliki peringatan khusus saat menggunakannya. Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila memiliki kondisi sebagai berikut:
- Berusia 65 tahun atau lebih.
- Memiliki gangguan hati, ginjal, atau jantung.
- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
- Memiliki riwayat perdarahan di lambung.
- Memiliki peradangan kronis usus besar.
- Memiliki penyakit jaringan ikat, stroke, hipertensi, diabetes, asma, atau penyakit arteri perifer.
Sudah Mengetahui Perbedaan Paracetamol dengan Ibuprofen? Dapatkan Produknya di Medicastore, Apotek Online Terpercaya!
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami perbedaan Paracetamol dengan Ibuprofen? Jangan sampai salah dalam menggunakannya, ya. Jika membutuhkan kedua obat tersebut, Anda bisa mendapatkan di Medicastore. Sangat praktis dan tidak repot, Anda bisa memesannya dari rumah.
Berikut contoh beberapa produk Paracetamol dan Ibuprofen yang tersedia di Medicastore:
Paracetamol :
- Panadol Kaplet
- Pyrex Tablet
- Sanmol Tablet
- Bodrex Tablet
- Paracetamol 500 mg Tablet
- Sanmol Forte 500 mg Tablet
- Feminax Strip
- Paramex Strip
- Procold Flu dan Batuk Strip
- Bodrex Migra Strip
- Dan masih banyak lagi
Ibuprofen :
- Proris 200 mg Kaplet
- Proris Forte Syrup Botol
- Proris Syrup Botol
- Raven Sachet
- Neo Rheumacyl Tablet
- Proris Kaplet
- Dan masih banyak lagi
Medicastore adalah apotek online terpercaya yang sudah berpengalaman sejak tahun 2010. Tak perlu ragu, kami telah memiliki izin apotek resmi. Saat ini, kami memiliki lima cabang yang berada di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bandung, Surabaya, dan Makasar.
Adapun produk-produk yang tersedia di Medicastore, antara lain obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, suplemen dan makanan kesehatan, alat kesehatan, obat herbal, kosmetik, produk bayi dan ibu menyusui. Tentunya, produk-produk yang kami jual telah teregistrasi oleh BPOM.
Dengan membeli obat secara online di Medicastore, kamu tak akan kesulitan dalam mencari obat yang dibutuhkan. Tentunya, hal ini sangat praktis dan tidak akan membuang-buang waktu Anda. Pasalnya, kamu hanya perlu mengunggah resep ke menu kirim resep atau mencari produknya di menu pencarian.
Soal harga, Anda tak perlu khawatir. Kami selalu menawarkan harga yang kompetitif. Tak jarang, kami juga memberikan gratis ongkir untuk pelanggan yang berada di wilayah tertentu. Hanya dengan minimum pembelian Rp50.000,00, Anda bisa berbelanja obat-obatan dengan mudah dan murah.
Silahkan mengunjungi website Medicastore untuk mencari Parasetamol dan Ibuprofen atau obat-obatan serta produk kesehatan lain yang Anda butuhkan, dan dapatkan informasi menarik lainnya dengan membaca artikel-artikel kami!