Liburan telah usai, banyak tempat yang Anda kunjungi, banyak keluarga dan teman yang Anda temui, mengapa saat ini Anda justru merasa sedih dan kesepian? Mungkin Anda mengalami post-holiday blues.
Apa itu Post-Holiday Blues?
Post-holiday blues mengacu pada perasaan sesaat yang dialami oleh seseorang setelah berlibur, termasuk kesedihan, kesepian, letih, kecewa, rasa malas, dan kelelahan mental.
Masing-masing orang dapat mengalami perasaan ini dalam waktu yang berbeda-beda.
Secara umum, liburan baik untuk kesehatan mental. Akan tetapi menurut banyak peneliti, kebahagiaan yang dirasakan saat liburan biasanya tidak menetap. Ketika liburan selesai, orang-orang akan kembali ke tingkat kebahagiaan seperti sebelumnya, dalam beberapa hari.
Apa Penyebab Post-Holiday Blues?
Meskipun konsep post-holiday blues belum banyak dipelajari, kondisi ini sering ditemukan.
Pencetus post-holiday blues berbeda-beda pada setiap orang.
- Sebagian mungkin mengalami masalah dalam liburan itu sendiri, misalnya liburan tidak sesuai harapan, dinamika keluarga yang sulit, beban keuangan, dll.
- Pada sebagian lainnya, liburan dapat meningkatkan hormon dopamin dan serotonin (hormon yang ‘baik’), dan ketika liburan berakhir, begitu juga dengan hormon tersebut secara mendadak.
Gejala post-holiday blues seperti sedih, tidak ada motivasi, gangguan tidur, atau iritabilitas dapat serupa dengan depresi, sehingga penting untuk mewaspadai berapa lama gejala dialami.
Bila gejala dirasa mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, hingga sulit untuk bahkan bangun dari tempat tidur atau meninggalkan rumah, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Beberapa cara berikut ini dapat Anda coba untuk mengatasi post-holiday blues:
- Merawat diri
Saat liburan, kurang tidur, banyak makan makanan tidak sehat, dapat membuat kesehatan Anda terganggu.
Tidur yang berkualitas, olahraga teratur, makan makanan padat gizi, dapat membantu menangani gejala depresi.
- Jadwalkan waktu untuk melakukan hal yang disukai atau hal baru yang belum pernah Anda lakukan
Rencanakan untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai sehingga Anda memiliki satu kegiatan yang Anda tunggu-tunggu.
- Memaklumi diri sendiri
Jangan memaksakan diri untuk melakukan semua tugas seperti biasanya bila Anda masih merasa letih atau sedih. Berisitrahatlah bila Anda memang masih memerlukannya.
- Hubungi teman atau keluarga yang dekat dengan Anda
Menghubungi teman dan keluarga dapat membantu Anda terhubung dengan orang lain dan tidak merasa kesepian. Teman atau keluarga Anda mungkin pernah mengalami apa yang Anda rasakan dan dapat berbagi saran atau menjadi pendengar yang baik untuk keluh kesah Anda.
- Coba lakukan hal baru
Coba lakukan hal baru untuk menyibukkan diri agar tidak larut dalam perasaan sedih. Anda dapat mempelajari bahasa baru (misalnya bahasa di tempat Anda berlibur sebelumnya), atau mengikuti kursus memasak, ikut grup berkebun, dan lain-lain.
Anda juga dapat mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya yang dekat dengan tempat tinggal Anda, misalnya museum.
- Lakukan aktivitas di luar rumah
Berdasarkan penelitian, ketika kita menghabiskan waktu di alam, mood kita akan membaik dan tingkat stress menurun. Tidur pun akan menjadi lebih baik, dan kesehatan fisik juga membaik.
Berjalan kaki di alam terbuka dengan teratur dapat memiliki dampak menenangkan dan memulihkan seperti berlibur.
Bisakah Post-Holiday Blues Dicegah?
Apabila Anda pernah mengalaminya sebelumnya, atau merasa akan mengalami post-holiday blues, Anda dapat mencoba melakukan beberapa langkah berikut sebelum liburan.
- Rapikan rumah sebelum pergi berlibur
Pulang liburan dalam kondisi letih, ditambah melihat rumah yang berantakan, dapat dengan mudah membuat Anda merasa kelelahan baik fisik maupun mental.
Bila memungkinkan, bersihkan rumah, ganti seprai dan handuk di kamar mandi, dapat membuat Anda merasa lebih nyaman saat pulang ke rumah.
- Rencanakan hari transisi
Jangan segera kembali bekerja atau ke rutinitas harian setelah berlibur. Sisakan waktu satu atau beberapa hari sebelum Anda kembali bekerja, karena Anda perlu waktu untuk membuka koper dan merapikannya, mencuci pakaian, berbelanja kebutuhan makan, dan lainnya.
- Buatlah jurnal perjalanan
Buatlah jurnal dalam bentuk buku, foto, atau video, yang dapat Anda lihat kembali di saat-saat Anda merasa ‘down’, atau ingin kembali ke tempat liburan tersebut.
- Rencanakan liburan yang santai
Pada sebuah penelitian di tahun 2010 diketahui bahwa orang-orang yang tetap merasa gembira setelah berlibur adalah kelompok orang berlibur dengan sangat santai.
Mudah sekali untuk tergiur melakukan banyak aktivitas saat liburan, terutama bila waktu libur terbatas, tetapi liburan yang dilakukan dengan santai ternyata lebih baik untuk kesejahteraan Anda.
Referensi:
- https://www.health.com/post-holiday-blues-7090516
- https://www.healthline.com/health/post-vacation-blues
- https://www.psycom.net/depression/post-holiday-depression