Ketika mengalami nyeri sendi atau otot, Anda mungkin ingin segera mendapatkan obat yang tepat untuk mengatasinya, sebelum memutuskan untuk ke dokter. Lalu apa obat nyeri sendi dan otot yang aman? Bolehkah mengkonsumsi obat-obatan tersebut tanpa petunjuk dokter?
Sebelum menentukan obat yang tepat, mari kita simak penjelasan mengenai penyebab nyeri sendi dan otot, dan mengetahui jenis serta manfaatnya.
Penyebab Nyeri Sendi
Sendi membentuk hubungan antar tulang. Sendi memberikan dukungan dan membantu pergerakan.
Setiap kerusakan pada sendi akibat penyakit atau cedera dapat mengganggu pergerakan dan menyebabkan nyeri sendi sering dirasakan.
Berbagai kondisi berbeda dapat menyebabkan nyeri sendi, misalnya osteoarthritis, rheumatoid arthritis, bursitis, gout, strain, sprain, dan cedera lainnya.
Keluhan nyeri sendi paling sering terjadi di lutut. Meskipun bagian tubuh lainnya juga dapat mengalami nyeri sendi.
Seiring dengan pertambahan usia, nyeri sendi akan menjadi lebih sering, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan mempengaruhi kualitas hidup.
Penyebab Nyeri Otot
Nyeri otot setelah bekerja, berolahraga atau bahkan setelah mengerjakan pekerjaan rumah adalah hal yang normal, terutama bila:
- Anda melakukan sesuatu diluar kebiasaan, misalnya Anda terbiasa jogging lalu tiba-tiba melakukan marathon.
- Anda tiba-tiba meningkatkan intensitas latihan atau menambah waktu berolahraga menjadi lebih lama.
- Anda melakukan gerakan tidak biasa, yang memanjangkan otot, bukan memendekkan otot, seperti misalnya berjalan menuruni bukit.
Perubahan dalam rutinitas olahraga ini dapat menyebabkan cedera kecil di serat otot dan jaringan ikat. Sekitar satu hari kemudian, Anda akan mulai merasakan nyeri.
Penanganan Nyeri Sendi dan Otot
Di Rumah
Untuk nyeri sendi ringan, Anda dapat menggunakan teknik sederhana dengan metode PRICE:
- Protect. Lindungi sendi dengan brace atau perban.
- Rest. Istirahatkan sendi, hindari aktivitas yang menyebabkan nyeri.
- Ice. Kompres dingin selama 15 menit, beberapa kali sehari.
- Compress. Berikan tekanan menggunakan perban elastis.
- Elevate. Tinggikan posisi sendi di atas jantung.
Kompres dingin dapat meredakan nyeri dan peradangan. Untuk kaku otot di sekitar sendi, gunakan kompres hangat beberapa kali sehari.
Hindari mengistirahatkan sendi terlalu lama karena dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan kehilangan fungsinya.
Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Dijual Bebas
Bila nyeri yang dirasakan ringan dan tanpa pembengkakan, obat nyeri otot yang dapat Anda gunakan misalnya asetaminofen (parasetamol).
Akan tetapi Anda harus berhati-hati, terutama bila Anda mengkonsumsi alkohol, karena dosis obat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.
Untuk nyeri sendi sedang hingga berat yang disertai dengan pembengkakan, obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang dijual bebas seperti aspirin, ibuprofen, dapat meredakan nyeri.
Akan tetapi, penggunaan OAINS yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, serangan jantung atau stroke. OAINS yang sering digunakan dalam jangka panjang dapat mengganggu kemampuan perbaikan otot
Anda juga harus berhati-hati bila memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum (luka lambung), penyakit ginjal, penyakit hati, atau kondisi lainnya.
Penanganan nyeri lainnya dapat menggunakan pereda nyeri dalam bentuk topikal. Anda dapat membeli obat nyeri otot dan sendi dalam bentuk topikal seperti jel atau krim tanpa resep dokter.
Sediaan topikal ini umumnya mengandung metil salisilat (misalnya produk Flexamine®).
Obat Nyeri Sendi dan Otot yang Diresepkan
Obat nyeri sendi dan otot yang diresepkan misalnya: kortikosteroid, opioid, antidepresan, antikonvulsan.
- Kortikosteroid
Banyak orang membeli obat kortikosteroid tanpa resep dokter. Sebagian besar mengetahui obat ini berdasarkan informasi dari kerabat atau teman.
Namun tepatkah bila Anda membeli dan menggunakan kortikosteroid untuk nyeri Anda? Kortikosteroid biasanya digunakan untuk penanganan alergi, asma dan arthritis.
Efek meredakan peradangan Kortikosteroid dengan mengurangi pembengkakan, peradangan, rasa gatal dan reaksi alergi.
Kortikosteroid memiliki banyak efek samping yang cukup serius, oleh karena itu tidak boleh digunakan sembarangan.
Efek samping kortikosteroid diantaranya:
- Kenaikan berat badan
- Perut tidak nyaman
- Sakit kepala
- Perubahan mood
- Gangguan tidur
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh
- Penipisan tulang
- Opioid
Opioid adalah obat anti nyeri narkotik yang mengandung opiat alami, sintetis atau semi sintetis. Opioid sering digunakan untuk nyeri akut, misalnya nyeri setelah pembedahan.
- Antidepresan
Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk terapi nyeri dan/kondisi emosional dengan menyesuaikan kadar neurotransmitter (kimia alami) di otak.
Obat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan nyeri kronis yang tidak sepenuhnya merespons terhadap penanganan yang umum.
Penggunaannya harus diawasi dengan ketat karena efek samping yang dapat ditimbulkan.
Jenis obat lain yang dapat digunakan untuk penanganan nyeri adalah antikejang.
Bila nyeri sendi yang Anda rasakan tidak hilang dengan penggunaan obat-obatan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter, karena mungkin Anda memerlukan penanganan lain.
Jangan mudah percaya dengan di media tentang jamu, suplemen atau obat nyeri sendi dan otot. Terutama yang hanya mengandalkan testimoni tanpa bukti medis yang jelas
- Injeksi
Untuk nyeri sendi yang membandel, biasanya dokter akan menyuntikkan steroid (dapat dikombinasikan dengan anetesi lokal) langsung ke sendi.
Tindakan injeksi lainnya yaitu:
- Mengeluarkan cairan sendi (dan seringkali dilakukan berkaitan dengan injeksi steroid)
- Injeksi hyaluronat, atau cairan sendi sintetis. Digunakan untuk menangani osteoarthritis.
Suplemen Sendi dan Otot
Beberapa penelitian mengindikasikan penggunaan glucosamine dan chondroitin dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan memperbaiki fungsinya.
Suplemen ini aman digunakan karena tidak memiliki efek samping yang signifikan, akan tetapi tidak semua orang merasakan manfaat dari suplemen ini.
Bila obat nyeri otot dan sendi Anda tidak dapat meredakan sakit, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengikuti fisioterapi atau terapi fisik untuk menguatkan otot di sekitar sendi, menstabilkan sendi dan memperbaiki rentang gerak Anda.
Mengurangi berat badan dapat meredakan tekanan pada sendi yang sakit.
Olahraga dan diet adalah cara yang efektif untuk mengurangi berat badan, tetapi berhati-hatilah untuk selalu melakukan olahraga low impact yang tidak akan mengiritasi sendi lebih lanjut.
Berenang dan bersepeda adalah pilihan terbaik karena tidak membebani sendi.
Pada nyeri sendi karena cedera sebaiknya tidak dipijat, karena salah pijat justru akan memperberat cedera yang sudah ada
Dan untuk setiap nyeri yang memberat dan peradangan atau perubahan bentuk sendi, segeralah minta bantuan medis, karena bila salah penanganan atau terlambat ditangani, Anda dapat kehilangan fungsi sendi Anda.
Referensi:
- www.webmd.com/fitness-exercise/features/art-sore-muscles-joint-pain#1
- www.webmd.com/pain-management/guide/joint-pain#1
- www.webmd.com/pain-management/guide/pain-relievers#1