7 Obat Oles untuk Mengatasi Infeksi Jamur di Kulit

Mengatasi infeksi jamur di kulit menjadi pembahasan umum yang penting diperhatikan. Jamur dapat ditemukan di tanah, udara, dan bahkan pada permukaan kulit.

 

Karena lingkungan hangat dan lembab mendukung pertumbuhan jamur, infeksi jamur pada kulit sering muncul di daerah yang cenderung berkeringat. Misalnya, seperti kaki, selangkangan, dan lipatan kulit.

 

Meskipun infeksi jamur umumnya tidak menyebabkan masalah kulit yang serius, tetapi dampaknya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan kesan kurang bersih. Oleh karena itu, mari cari tahu lebih lanjut tentang rekomendasi obat oles untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit berikut.

 

Beragam Jenis dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur di Kulit

 

Ketika membahas berbagai jenis infeksi jamur yang bisa mempengaruhi kulit, terdapat variasi kondisi yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut.

 

1. Panu atau Pityriasis Versicolor

 

Pityriasis versicolor atau yang dikenal juga sebagai panu muncul karena dipicu oleh pertumbuhan berlebihan jamur malassezia. Infeksi jamur ini cenderung lebih sering terjadi pada individu yang aktif berolahraga atau mudah berkeringat.

 

Kejadian panu juga dapat meningkat selama musim panas atau di daerah dengan iklim hangat dan lembab.

 

2. Kutu Air atau Athlete's Foot

 

Infeksi jamur seperti kutu air atau athlete's foot sering terjadi karena diakibatkan oleh jamur yang hidup di rambut, kuku, dan lapisan kulit luar. Kehadiran kutu air dapat menyebabkan kulit Anda mengalami pengelupasan, pecah-pecah, dan gatal ketika sudah menyebar secara luas.

 

3. Kurap atau Ringworm

 

Kurap, sebuah infeksi jamur yang umum terjadi karena dapat menular melalui kontak langsung dengan individu atau hewan yang terinfeksi. Penularannya juga bisa terjadi melalui pakaian atau perabot yang terkontaminasi jamur. Meskipun sangat menular, kurap umumnya tidak menyebabkan penyakit kulit yang serius.

 

4. Infeksi Jamur Candidiasis

 

Candida, jenis ragi yang secara alami ada di kulit dan dalam tubuh manusia ternyata juga dapat menyebabkan infeksi jamur. Terutama ketika pertumbuhannya tidak terkontrol. Infeksi ini muncul di lipatan bokong atau di bawah payudara yang ditandai dengan ruam merah, gatal, dan benjolan di sekitar ruam.

 

Dengan mengetahui variasi infeksi jamur dan dampaknya pada kulit, tentunya Anda dapat mengantisipasi lebih awal bahaya yang mungkin terjadi. Namun, jika Anda telah mengalami infeksi jamur, tentunya menggunakan obat oles untuk mengatasi infeksi jamur di kulit dapat menjadi solusi terbaik.

 

Rekomendasi Obat Oles Unggulan untuk Mengatasi Infeksi Jamur di Kulit

 

Rekomendasi obat oles untuk infeksi jamur kulit

 

Apabila Anda menghadapi infeksi jamur kulit, penentuan pengobatan dengan salep tidak boleh sembarangan dilakukan. Berbagai faktor seperti karakteristik obat, jenis infeksi yang Anda derita, dan tingkat keparahan infeksi akan mempengaruhi pilihan obat antijamur yang tepat.

 

Menurut National Center Biotechnological Information, klasifikasi obat anti jamur didasarkan pada struktur kimianya serta mekanisme kerjanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami pilihan salep yang tersedia untuk mengatasi masalah jamur kulit.

 

Pilihan obat antijamur dalam bentuk salep tentunya dapat memberikan berbagai manfaat. Sebab, penggunaannya dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa opsi obat salep yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengatasi masalah jamur kulit yang sedang dialami:

 

1. Fungiderm

 

Rekomendasi pertama adalah Fungiderm, sebuah obat yang mengandung Clotrimazole yang sangat cocok untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Meski sebagian jamur pada kulit tidak berbahaya, obat ini bertujuan mengatasi infeksi jamur dengan menghentikan pertumbuhan dan meredakan gejalanya.

 

Selain itu, obat ini juga cukup efektif untuk mengobati pityriasis yang dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit kaki, lengan, leher, dan dada. Petunjuk penggunaan Fungiderm dapat dilakukan dengan mengoleskan sebanyak 2-3 kali sehari pada area kulit yang terinfeksi.

 

2. Mengatasi Infeksi Jamur di Kulit dengan Daktarin

 

Daktarin juga turut hadir dengan kandungan miconazole nitrate sebagai obat yang efektif mengatasi berbagai penyakit kulit. Terutama yang disebabkan oleh jamur, seperti panu, kutu air, kurap, kandidiasis, jamur kuku, ruam popok, dan infeksi mulut.

 

Obat yang diproduksi oleh Taisho Pharmaceutical Indonesia ini bekerja dengan cara merusak struktur sel jamur dan menghentikan pertumbuhannya. Varian yang tersedia juga cukup beragam, seperti krim topikal, gel, dan bedak.

 

Di mana daktarin krim dan bedak digunakan khusus untuk infeksi jamur kulit, sedangkan Daktarin gel untuk infeksi jamur mulut. Sebagai informasi, Daktarin krim dan bedak dapat dibeli tanpa resep, sedangkan Daktarin gel oral memerlukan resep dokter.

 

Untuk penggunaan Daktarin krim dan bedak, Anda dapat mengoleskannya sebanyak 2 kali sehari selama 2-6 minggu tergantung beratnya infeksi. Berbeda dengan Daktarin gel oral Anda dapat mengoleskannya pada area mulut yang terinfeksi 4 kali sehari selama 1-2 minggu.

 

3. Mycorine

 

Rekomendasi obat berikutnya adalah Mycorine cream. Sebuah obat yang mengandung miconazole sebagai zat aktif sehingga cukup efektif dalam mengatasi berbagai penyakit kulit akibat infeksi jamur.

 

Miconazole, obat golongan imidazole ini berfungsi untuk mengubah permeabilitas dinding sel jamur dengan mengikat fosfolipid dalam membran sel. Hal tersebut tentunya dapat menghambat pembentukan ergosterol dan menyebabkan kematian sel jamur.

 

Obat ini bahkan dapat diterapkan sebagai sariawan pada bayi. Dosis Mycorine Cream yang disarankan adalah dengan mengoleskannya sebanyak 2 kali sehari selama minimal 10 hari setelah lesi sembuh. Dengan pemakaian optimal selama 2-6 minggu. Untuk infeksi jamur kuku, oleskan obat setiap hari dan tutup dengan kasa berpori.

 

4. Mycoral

 

Mycoral cream adalah sebuah obat topikal anti jamur yang dinilai cukup efektif digunakan sebagai terapi kandidiasis vagina dan dermatofitosis. Di dalam obat ini terkandung ketoconazole, suatu golongan imidazole sintetik.

 

Keberadaan ketoconazole sebagai anti jamur golongan imidazole sintetik bekerja dengan menghambat enzim P45014DM. Ketoconazole juga memiliki peran sebagai penghambat pembentukan kortisol dan aldosterone pada kelenjar adrenal.

 

Anda dapat menggunakan mycoral cream (ketoconazole) dengan cara mengoleskannya sebanyak 1-2 kali sehari setelah mandi. Di mana durasi pengobatannya sangat bervariasi tergantung jenis infeksi jamur yang sedang alami.

 

5. Canesten

 

Canesten juga turut hadir sebagai salah satu obat oles yang efektif mengatasi infeksi jamur di kulit. Termasuk panu, kadas, kutu air, dan infeksi vagina dengan kandungan clotrimazole.

 

Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan tablet vagina yang bekerja dengan cara menghambat produksi ergosterol. Suatu senyawa yang esensial bagi pertumbuhan jamur sehingga secara tidak langsung akan membunuh dan menghambat penyebaran jamur.

 

Dosis Canesten bervariasi sesuai lokasi infeksi yang sedang Anda alami. Di mana untuk infeksi jamur kulit, Anda dapat mengoleskan Canesten 2–3 kali sehari selama 2–4 minggu. Sedangkan, untuk keadaan candidiasis vaginalis, Anda dapat mengkonsumsi 1 tablet Canesten vaginal 500 mg sebagai dosis tunggal.

 

6. Formyco

 

Formyco cream adalah sebuah obat topikal anti jamur yang berperan penting dalam terapi lokal kandidiasis vagina dan dermatofitosis. Obat ini mengandung ketoconazole, salah satu golongan imidazole sintetik.

 

Dosis formyco cream (ketoconazole) dapat digunakan dengan mengoleskan pada area infeksi di tubuh Anda sebanyak 1-2 kali sehari setelah mandi.

 

Untuk durasi pengobatannya cukup bervariasi tergantung jenis infeksi jamur yang Anda alami. Misalnya, infeksi jamur ragi memerlukan 2-3 minggu, sedangkan infeksi panu dapat diatasi dalam 2-3 minggu.

 

7. Baycuten

 

Rekomendasi obat oles terakhir adalah Baycuten. Sebuah obat yang mengandung clotrimazole dan dexamethasone dengan peran penting dalam penanganan infeksi jamur kulit yang meradang. Misalnya, seperti kurap, kudis, dan gatal.

 

Kehadiran clotrimazole dapat menghambat pertumbuhan jamur, sedangkan dexamethasone dapat mengurangi peradangan, kemerahan, bengkak, dan gatal pada kulit.Baycuten tergolong sebagai salah satu jenis obat keras yang memerlukan resep dokter ketika Anda ingin membelinya.

 

Dosisnya juga cukup bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan kondisi yang sedang Anda rasakan. Penggunaan krim ini dapat dilakukan dengan mengoleskannya tipis pada area yang terinfeksi 2 kali sehari.

 

Anda telah mendapatkan informasi lengkap mengenai rekomendasi obat oles untuk mengatasi infeksi jamur di kulit. Harap diingat bahwa setiap jenis obat memiliki aturan pakainya masing-masing, khusus untuk obat keras maka penggunaannya harus berdasarkan saran dan petunjuk dari dokter.

 

Bila Anda ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian, maka Anda bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan melalui Medicastore.

 

Sebuah apotek online terpercaya yang menyediakan fasilitas konsultasi gratis yang dapat Anda akses di mana dan kapan saja. Tunggu apalagi? Segera kunjungi situs resmi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut dan melakukan pemesanan.